Syed Hamid Albar
Tan Sri Dato' Seri Dr. Syed Hamid bin Syed Jaafar Albar (Jawi: سيد حميد بن سيد جعفر البر; Sayyid Ḥāmid bin Sayyid Ja'far al-bār;[1][2] adalah politikus Malaysia yang pernah menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri sejak 2008 hingga 2009. Selain sebagai Menteri Luar Negeri ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Luar Negeri (1999 - 2008), Menteri Pertahanan (1995 - 1999) dan Anggota Parlemen Dapil Kota Tinggi (November 1990 - Mei 2013). Ia adalah anggota Partai Pribumi Bersatu Malaysia (BERSATU), sebuah partai komponen dari koalisi Perikatan Nasional (PN) yang berkuasa dan sebelumnya Pakatan Harapan (PH). Sebelumnya, ia juga merupakan anggota Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), sebuah partai komponen dari koalisi BN yang berkuasa. Ia pensiun dari politik pada tahun Februari 2022 dan meninggalkan UMNO untuk BERSATU pada September 2018. Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Komisi Transportasi Umum Darat (SPAD) yang sudah dibubarkan. Kehidupan AwalSyed Hamid di lahirkan di Kampung Melayu Air Hitam, Pulau Pinang, semasa pendudukan Jepang di Malaysia. Ia adalah putra dari Tan Sri Syed Jaafar Albar yang juga merupakan seorang politikus dan mantan menteri kabinet. Ayahnya adalah seorang keturunan Arab Hadhrami yang bermigrasi dari Indonesia ke Malaysia sebelum Perang Dunia II. Riwayat PendidikanIa menempuh pendidikan menengah di Maxwell School sebelum melanjutkan pendidikan ke Methodist Boys' School (Kuala Lumpur) untuk menempuh pendidikan Form Six. Untuk pendidikan tinggi, ia belajar hukum di Inns of Court, London dan meraih gelar Sarjana Hukum dari Honourable Society of Middle Temple pada tahun 1970. Sebagai mahasiswa di London, ia mendirikan klub untuk ekspatriat dan mahasiswa Malaysia. KeluargaDia menikah dengan Sharifah Aziah Syed Zainal Abidin dan dari hasil pernikahan tersebut ia memiliki 6 orang anak. Karier politikSyed Hamid Albar mulai aktif di UMNO sejak awal masuk perguruan tinggi. Sebagai mahasiswa hukum di Britania Raya, ia mendirikan sebuah klub bagi para mahasiswa dan ekspatriat Malaysia di London. Ia lalu menjadi anggota Majelis Besar UMNO pada tahun 1986. Tak lama kemudian, ia masuk dalam kabinet Malaysia sebagai menteri dalam bidang perminyakan dan lalu Menteri Kehakiman. Pada tahun 1995, ia terpilih sebagai Menteri Pertahanan dan empat tahun kemudian diangkat sebagai Menteri Luar Negeri hingga tahun 2008. Pada tahun 1999, ia diangkat sebagai Menteri Luar Negeri oleh Perdana Menteri Mahathir Mohamad. Pada bulan Maret 2008, ia diangkat sebagai Menteri Dalam Negeri. Pada bulan April 2009, ia dikeluarkan dari Kabinet. Bulan sebelumnya ia telah mengikuti pemilihan posisi wakil presiden UMNO di majelis umum partai, tetapi ia gagal memenangkan posisi tersebut.[3] Ia meninggalkan Parlemen pada tahun 2013, memutuskan untuk tidak mengikuti lagi kursi Kota Tinggi, yang telah dipegangnya dengan selisih suara yang besar sejak tahun 1990.[4] Pada tanggal 18 Februari 2022, ia mengumumkan pengunduran dirinya dari politik dan mengabdikan waktunya untuk pekerjaan praktik hukum dan kegiatan organisasi non-pemerintah (LSM). Karier Pasca PolitikPada tanggal 15 Oktober 2022, selama upacara wisuda ke-11 Universitas Asia (AeU), Syed Hamid diangkat sebagai Rektor pertama. Pengangkatannya dilakukan berdasarkan "pengalaman luas dalam administrasi dan manajemen yang dimilikinya" dan keyakinan bahwa ia akan "memberikan AeU arahan dan kepemimpinan untuk lebih meningkatkan kedudukan akademisnya". Menanggapi pengangkatan tersebut, Syed Hamid mengatakan bahwa hal itu tidak terduga dan bahwa ia sangat terharu, rendah hati, dan tersentuh karena mendapatkan "pengakuan" tersebut. Ia juga menggambarkannya sebagai "kehormatan dan hak istimewa yang luar biasa".[5] Hasil Pemilu
Tanda KehormatanDalam Negeri
Luar Negeri
Referensi
|