Substitusi ini dijelaskan pada sebagian besar buku integral kalkulus sejak akhir abad ke-19, biasanya tanpa nama khusus.[5] Substitusi ini dikenal dalam Rusia sebagai substitusi trigonometri universal (universal trigonometry substitution),[6] dan dikenal juga variasi nama seperti substitusi setengah tangen atau substitusi sudut paruh. Substitusi ini terkadang salah dikaitkan sebagai substitusi Weierstrass.[7]Michael Spivak menyebutnya "substitusi terlicik sedunia".[8]
Substitusi
Dengan memperkenalkan variabel baru fungsi sinus dan kosinus dapat dinyatakan sebagai fungsi rasional terhadap dan dapat dinyatakan sebagai hasil perkalian dengan fungsi rasional terhadap sebagai berikut:
Penurunan rumus
Dengan menggunakan rumus sudut rangkap sebagai pembilang, dan penggunaan identitas Pythagoras sebagai penyebut, lalu membagi pembilang dan penyebutnya dengan maka diperoleh
Jawaban di atas bisa dikonfirmasi menggunakan metode standar dalam mencari integral kosekan dengan mengalikan bagian pembilang dan penyebutnya dengan lalu melakukan substitusi .
Pada baris pertama, kedua batas integralnya tidak bisa langsung diganti menjadi . Titik singularnya (pada kasus ini, asimtot vertikal) dengan pada saat harus diperhitungkan. Cara lainnya adalah selesaikan dulu integral tak tentunya, lalu terapkan batas integrasinya.
yang merupakan jawaban yang sama seperti cara sebelumnya.
Sinus dan kosinus bersamaan
dengan asumsi nilai . Nilai akan diasumsikan positif (sehingga substitusi yang relevan digunakan ialah substitusi trigonometritangen. Jika , maka substitusi trigonometri yang dipilih ialah fungsi sekan). Misalkan , maka
Oleh karena dan , maka diperoleh :
Geometri
Saat nilai x berganti, titik (cos x, sin x) berulang kali mengitari lingkaran satuan yang berpusat pada titik (0, 0). Titik
hanya sekali mengitari lingkaran saat t berganti nilai dari −∞ menuju +∞, dan tidak pernah menyentuh titik (−1, 0), yaitu limit saat t mendekati ±∞. Saat t berganti nilai dari −∞ ke −1, titik yang ditentukan oleh t melewati bagian lingkaran pada kuadran ketiga, dari (−1, 0) ke (0, −1). Saat t berganti nilai dari −1 ke 0, titiknya melewati bagian lingkaran pada kuadran keempat, dari (0, −1) ke (1, 0). Saat t berganti nilai dari 0 ke 1, titiknya melewati bagian lingkaran pada kuadran pertama, dari (1, 0) ke (0, 1). Terakhir, saat t berganti nilai dari 1 ke +∞, titiknya melewati bagian lingkaran pada kuadran kedua, dari (0, 1) ke (−1, 0).
Berikut adalah sudut pandang geometris yang lain. Buatlah lingkaran satuan, dan misalkan P adalah titik (−1, 0). Sebuah garis yang melewati P (kecuali garis vertikal) ditentukan oleh kemiringannya. Nah, setiap garis tersebut (kecuali garis vertikal) memotong lingkaran satuan pada tepat dua titik, yang salah satunya merupakan titik P. Hal ini dapat dipandang sebagai sebuah fungsi yang memetakan titik pada lingkaran satuan ke kemiringan. Fungsi trigonometri sendiri adalah fungsi yang memetakan sudut ke titik pada lingkaran satuan, dan dengan menyatukan kedua fungsi ini, maka diperoleh sebuah fungsi yang memetakan sudut ke kemiringan.
Galeri
(1/2) Substitusi tangen setengah sudut mengaitkan sudut dengan kemiringan garis.
(2/2) Substitusi tangen setengah sudut diilustrasikan sebagai proyeksi stereografik suatu lingkaran.
Fungsi hiperbolik
Sama seperti sifat lain yang dimiliki fungsi trigonometri dan fungsi hiperbolik, identitas hiperbolik dapat digunakan untuk mengonstruksikan substitusi yang serupa, :
Edwards, Joseph (1921). "§1.6.193". A Treatise on the Integral Calculus [Risalah tentang Integral Kalkulus] (dalam bahasa Inggris). 1. Macmillan. hlm. 187–188.
Hardy, Godfrey Harold (1905). "VI. Transcendental functions" [VI. Fungsi transendental]. The integration of functions of a single variable [Integral fungsi satu variabel] (dalam bahasa Inggris). Cambridge. hlm. 42–51. Second edition 1916, pp. 52–62
^Piskunov, Nikolai (1969). Differential and Integral Calculus [Kalkulus Differensial dan Integral]. Mir.p. 379
^James Stewart menyinggung Karl Weierstrass saat membicarakan substitusi tersebut dalam buku cetak kalkulus populer miliknya, yang terbit pertama kali tahun 1987:
Stewart, James (1987). "§7.5 Rationalizing substitutions". Calculus [Kalkulus]. Brooks/Cole. hlm. 431. Matematikawan Jerman Karl Weierstrauss (1815–1897) menyadari substitusi t = tan(x/2) akan mengubah fungsi rasional terhadap sin x dan cos x menjadi fungsi rasional biasa.
Penulis setelahnya, menyitasi Stewart, terkadang merujuk ini sebagai Substitusi Weierstrass, misalnya:
Stewart tidak memberikan bukti for the attribution to Weierstrass. Substitusi yang mirip muncul dalam Weierstrass’s Mathematical Works, from an 1875 lecture dimana Weierstrass credits Carl Gauss (1818) dengan ide untuk menyelesaikan integral dalam bentuk dengan substitusi