Sri Maharaja Pu Wagiswara

Sri Maharaja Pu Wagiswara adalah nama raja yang tertulis dalam Prasasti Palebuhan (927 M), yang ditemukan di Gorang-Gareng, Magetan, Jawa Timur. Tidak diketahui dengan pasti kapan Sri Maharaja Pu Wagiswara naik tahta, berdasarkan Prasasti Harinjing (921 M) raja Medang sebelum Sri Maharaja Pu Wagiswara adalah Dyah Tulodong. Nama Wagiswara kemungkinan adalah nama gelar, bukan nama asli karena nama Wagiswara juga terdapat dalam Prasasti Wangwang Bangen yang bertarikh 824 M, namun bukanlah orang yang sama dengan Wagiswara dalam Prasasti Palebuhan mengingat jarak tahun ke dua prasasti tersebut sangatlah jauh.

Akhir dari pemerintahan Sri Maharaja Pu Wagiswara pun juga tidak begitu jelas, hanya berselang beberapa bulan dari diterbitkannya Prasasti Palebuhan terdapat raja baru lagi bernama Dyah Wawa berdasarkan Prasasti Wulakan (928 M). Tidak diketahui pula apakah Dyah Wawa adalah raja yang sama dengan Sri Maharaja Pu Wagiswara atau berbeda. Stutterheim sendiri dalam tulisannya Een Javaansche Acte van Uitspraak uit het Jaar 922 AD, berpendapat bahwa Sri Maharaja Pu Wagiswara adalah orang yang sama dengan Maharaja Dyah Wawa.

Referensi

1. https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/dpk/mataram-kuna-agraris-atau-maritim/&ved=2ahUKEwjQ7MyWjsH2AhVCRmwGHeEADGAQFnoECAkQAQ&usg=AOvVaw0Q4lHQjQLVFBZFcnEsAMkH[pranala nonaktif permanen]

2. https://sangkhakala.kemdikbud.go.id/index.php/SBA/article/download/102/pdf/&ved=2ahUKEwjQ7MyWjsH2AhVCRmwGHeEADGAQFnoECAoQAQ&usg=AOvVaw3GcqVj3Rthi11lN2v_70Ar Diarsipkan 2022-03-18 di Wayback Machine.

3. https://archive.org/stream/dli.bengal.10689.12835/10689.128 35_djvu.txt

4. Stutterheim, W.F. 1935. “Een Javaansche Acte van Uitspraak uit het Jaar 922 AD”, TBG. Vol. 75. Hlm. 420–437

Kembali kehalaman sebelumnya