Spirit Airlines
Spirit Airlines, Inc. (Nasdaq: SAVE) adalah sebuah maskapai penerbangan bertarif rendah asal Amerika Serikat yang berkantor pusat di Miramar, Florida. Spirit mengoperasikan penerbangan berjadwal ke seluruh Amerika Serikat dan juga ke Karibia, Meksiko, dan Amerika Latin. Spirit memiliki dua penghubung, yakni di Fort Lauderdale dan Detroit. Kota fokus Spirit antara lain Dallas/Fort Worth, Las Vegas, Chicago, Houston, Atlantic City, dan Myrtle Beach. SejarahTahun-Tahun Awal (1964-2006)Spirit berawal dari sebuah perusahaan bernama Clipper Trucking Company yang didirikan pada tahun 1964.[5] Layanan penerbangannya baru didirikan pada tahun 1980 di Macomb County, Michigan, (oleh Ned Homfeld) dengan nama Charter One,[6] dan awalnya hanya melayani penerbangan pariwisata ke Atlantic City, Las Vegas, dan Bahama. Pada tahun 1990, Charter One mulai melayani penerbangan berjadwal dari Boston dan Providence ke Atlantic City. Pada tanggal 29 Mei 1992, Charter One membeli pesawat jet, dan mengganti namanya menjadi Spirit Airlines, dan lalu memulai penerbangan berjadwal dari Detroit ke Atlantic City. Pada bulan April 1993, Spirit Airlines juga memulai penerbangan berjadwal ke Florida. Selama lima tahun berikutnya, Spirit berkembang sangat pesat, dan mulai menambah penerbangannya dari Detroit, serta juga membuka rute baru ke Myrtle Beach, Los Angeles, dan New York City. Spirit awalnya berkantor pusat di Eastpointe, Michigan,[7] yang lalu dipindah ke Miramar, Florida pada bulan November 1999.[8] Sebelum akhirnya memutuskan untuk pindah ke Miramar, Spirit awalnya juga mempertimbangkan untuk pindah ke Atlantic City, New Jersey dan Detroit, Michigan.[9] Pada tahun 2000, Federal Aviation Administration (FAA) mengajukan rencananya untuk mendenda Spirit Airlines sebesar $67.000 karena Spirit dituduh telah melanggar beberapa peraturan penerbangan sipil, antara lain ditemukannya ketidakcocokan antara nomor dengan kursinya, serta ketidakcocokan antara bagian kabin (seperti pintu) dengan penandanya di delapan unit Douglas DC-9 dan McDonnell Douglas MD-80 milik Spirit. Pada bulan November 2001, Spirit membuka rute baru ke San Juan, Puerto Riko, dan juga mulai mendukung bahasa Spanyol untuk dapat melayani pelanggan berbahasa Spanyol, baik di situs web ataupun layanan telepon pelanggannya. Pada musim gugur tahun 2003, Spirit membuka kembali penerbangannya ke Bandara Ronald Reagan Washington, yang sempat ditutup akibat adanya Serangan 11 September 2001. Spirit juga mulai terbang ke Grand Cayman, San Francisco, dan Boston pada tahun 2006. Pada tahun 2007, Spirit juga mengajukan permohonan ke Departemen Transportasi Amerika Serikat untuk dapat terbang ke Kosta Rika, Haiti, Antilles, dan Venezuela. Pada tahun 2006, Spirit sempat mewacanakan pemesanan 30 unit Airbus A320-200 untuk mengembangkan bisnisnya. Berubah Menjadi Maskapai Berbiaya Rendah dan Pemogokan Penerbang (2007-2010)Pada tanggal 6 Maret 2007, Spirit memulai perubahannya menjadi maskapai berbiaya rendah. Spirit pun mulai menarik biaya sebesar $10 untuk dua buah bagasi penumpang, atau $5 jika bagasi tersebut dilaporkan 24 jam sebelum keberangkatan. Spirit juga mulai menjual minuman dengan harga $1, setelah sebelumnya diberikan secara gratis. Pada tanggal 25 September 2007, Spirit juga meluncurkan promosi baru untuk memperkenalkan perubahannya menjadi maskapai berbiaya rendah. Pada tanggal 3 Juni 2008, Spirit Airlines memberitahukan kepada seluruh pegawainya bahwa dalam waktu dekat ratusan penerbang dan pramugari akan dirumahkan, Spirit juga mengumumkan rencana penutupan markas krunya di San Juan dan LaGuardia.[10] Pada bulan September 2008, Spirit juga mulai menerima iklan untuk dipasang di badan pesawat, di meja penumpang, di belakang kursi penumpang, dan di beberapa tempat strategis lain di dalam pesawatnya.[11] Pada bulan Mei 2009, para penerbang Spirit sepakat akan melakukan mogok kerja, jika ketidaksepakatan mereka dengan pihak maskapai mengenai kompensasi, aturan kerja, dan gaji terus berlanjut. Pada saat itu, penerbang Spirit adalah penerbang pesawat Airbus bergaji terendah di Amerika Serikat. Pada tanggal 20 Juni 2010, Spirit mengubah nama kelas Spirit Plus menjadi Big Front Seat, serta menghapus kelas bisnisnya. Pada bulan Desember 2010, Spirit Airlines juga memperkenalkan Free Spirit World MasterCard.[12] Pada tanggal 12 Juni 2010, Spirit membatalkan seluruh penebangannya akibat adanya pemogokan dari seluruh penerbangnya, sehingga ribuan penumpang pun terlantar di bandara.[13] Pemogokan ini terjadi akibat tidak segera selesainya negosiasi antara Air Line Pilots Association (ALPA), yang mewakili penerbang Spirit dengan pihak maskapai. Pada tanggal 15 Juni 2010, negosiasi kembali diadakan, dan pada malam hari keesokan harinya, akhirnya dicapai kesepakatan antara kedua pihak tersebut, sehingga seluruh penerbang Spirit dapat menerima gaji yang tidak jauh berbeda dengan maskapai pengguna Airbus yang lain. Penerbangan Spirit pun akhirnya dapat berjalan normal kembali.[14] 2011-sekarangPada bulan April 2012, berdasarkan aturan ketat Spirit mengenai pengembalian uang tiket, perwakilan Spirit Airlines, Misty Pinson pun mengumumkan bahwa mereka tidak akan mengembalikan uang tiket sebesar $197 ke seorang veteran marinir berusia 76 tahun bernama Jerry Meekins, yang batal terbang dari Florida ke Atlantic City dengan Spirit, akibat makin memburuknya kondisi kesehatannya, sesaat sebelum terbang.[15][16] Keputusan inipun menerima banyak kecaman dari sesama veteran dan masyarakat umum, bahkan ada yang berencana untuk memboikot Spirit, jika Spirit tidak segera meminta maaf dan mengembalikan uang tiket Meekins. Pada tanggal 4 Mei 2012, CEO Spirit, Ben Baldanza akhirnya meminta maaf dan mengembalikan seluruh uang tiket Meekins. Selain itu, Spirit juga mendonasikan $5000 untuk Wounded Warrior Project, atas nama Meekins.[17] Pada bulan Februari 2012, Spirit Airlines mendirikan fasilitas perawatan pesawat dan markas kru baru di Bandara McCarran di Las Vegas, Nevada.[18] Pada tanggal 1 Desember 2012, Spirit juga membuka markas kru baru di Bandara Dallas-Fort Worth.[19] Pada tanggal 7 Agustus 2014, Spirit Airlines membuka lima rute baru dari Kansas City, Missouri.[20] Pada bulan November 2014, Morgan Stanley menobatkan Spirit sebagai maskapai dengan tingkat pertumbuhan tertinggi yang patut ditanami investasi.[21] Pada bulan Januari 2016, Baldanza mengundurkan diri dari jabatannya sebagai CEO Spirit, dan ia pun digantikan oleh Robert L. Fornaro, yang sebelumnya pernah menjadi CEO Air Tran.[22] Fornaro pun menyatakan bahwa ia tertarik untuk menggabungkan Spirit dengan kompetitor utamanya, Frontier Airlines.[23] Jika hal ini benar-benar terjadi, gabungan keduanya akan menciptakan maskapai berbiaya rendah terbesar di Amerika Serikat.[24] Pada tanggal 16 Februari 2016, Ned Homfeld, pendiri Charter One, maskapai pendahulu Spirit Airlines, akhirnya meninggal dunia setelah sekian lama menderita leukemia. Konsep PelayananGambaran UmumSebagai maskapai berbiaya rendah, Spirit pun menawarkan beberapa fasilitas dengan biaya tertentu dan terpisah dari harga tiket, seperti fasilitas pencetakan boarding pass di konter check-in bandara,[25] fasilitas bagasi yang dibawa terbang, fasilitas pemilihan kursi tertentu, fasilitas asuransi kecelakaan, dan masih banyak lagi.[26] Pada tanggal 1 Oktober 2007, Spirit mulai menjual semua minumannya dengan harga $3.[27] [28] Pada tanggal 21 Juni 2011, Spirit juga mulai menarik biaya sebesar $5 untuk setiap penumpang yang mencetak boarding pass nya di konter check-in bandara.[29] Pada tanggal 6 April 2010, USA Today melaporkan bahwa Spirit akan menarik biaya dari setiap bagasi yang dibawa ke dalam kabin mulai 1 Agustus 2010, dan dibeli setelah tanggal 6 April 2010, kecuali untuk bagasi yang masih dapat ditaruh di bawah kursi dan berukuran maksimal 16"x14"x12".[30] Pada bulan Oktober 2011, Spirit menurunkan batas berat bagasi maksimal yang bisa dibawa, dari 25 kilogram tiap tas, ke 20 kilogram tiap tas, dan menarik biaya $25 untuk 4,5 kilogram kelebihan berat pertama, dan biaya tambahan hingga $100 untuk tas yang mendekati berat 30 kilogram.[28] Pada tanggal 19 Juni 2014, Spirit Airlines menjadi maskapai asal Amerika Serikat pertama yang untuk jangka waktu tertentu, pernah menaikkan biaya bagasi penumpangnya. Spirit menaikkan biaya bagasi sebesar $2 untuk mendorong penumpangnya membawa lebih sedikit bagasi. Untuk tiket yang dibeli antara tanggal 19 Juni 2014 hingga tanggal 18 Agustus 2014, bagasi pertama penumpangnya dikenai biaya $47, sementara untuk bagasi keduanya dikenai biaya $57.[31] Pada tahun 2011, Spirit Airlines menjadi maskapai asal Amerika Serikat pertama yang menarik biaya untuk setiap bagasi penumpang yang dibawa ke dalam kabin. Langkah Spirit ini lalu juga diikuti oleh Allegiant Air dan Frontier Airlines. Kritik
ArmadaSaat IniHingga bulan April 2016, Spirit Airlines hanya mengoperasikan pesawat buatan Airbus sebagai berikut :
TerdahuluPesawat berikut tidak lagi dioperasikan oleh Spirit Airlines :
Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Spirit Airlines. |