Frontier Airlines
Frontier Airlines adalah sebuah maskapai berbiaya rendah asal Amerika Serikat yang berkantor pusat di Denver, Colorado, Amerika Serikat.[9] Frontier adalah anak usaha dari Indigo Partners, LLC.[12] Frontier melayani penerbangan ke 54 destinasi yang berada di Amerika Serikat, dan juga ke 5 destinasi internasional. Frontier memiliki sebuah penghubung di Bandara Denver dan beberapa kota fokus yang terletak di Amerika Serikat. Dibawah perjanjian codeshare dengan Great Lakes Airlines, Frontier juga melayani penerbangan ke wilayah sekitar Pegunungan Rocky melalui penghubungnya di Denver. Sejarah1990anFrontier Airlines didirikan pada tanggal 8 Februari 1994 oleh beberapa orang yang sebelumnya bekerja di maskapai bernama sama, yang telah tutup pada tahun 1986. Frontier didirikan sebagai respon terhadap penutupan penghubung Continental Airlines di Denver (Stapleton) pada tahun 1993.[13] Penerbangan berjadwal Frontier dimulai pada bulan Juli 1994 dengan menggunakan Boeing 737 untuk rute dari Denver ke Bismarck, Minot, Fargo, dan Grand Forks. Seperti maskapai pendahulunya, Frontier juga terbang dari Denver, dan untuk sembilan tahun pertama, Frontier juga menggunakan slogan The Spirit of the West yang ditampilkan di belakang nama Frontier. Pada tahun 1999, Frontier menandatangani perjanjian untuk pembelian dan penyewaan beberapa Airbus A318 dan Airbus A319 untuk mengembangkan armadanya. 2000anFrontier mendapatkan pesawat Airbus A319 pertamanya pada tahun 2001. Pada saat yang sama, Frontier juga meluncurkan livery baru dan layanan DirecTV yang dapat dinikmati selama penerbangan.[14] Pada tahun 2003, Frontier juga menjadi salah satu pengguna pertama Airbus A318. Pada pertengahan bulan April 2005, Frontier resmi menjadi maskapai yang hanya menggunakan pesawat Airbus, dengan mempensiunkan seluruh pesawat Boeing miliknya. Sebagai bagian dari rencananya untuk tetap dapat bersaing dengan Southwest Airlines yang masuk ke Denver, Frontier melakukan reorganisasi pada awal tahun 2006. Pada tanggal 3 April 2006, Frontier akhirnya mendirikan sebuah perusahaan induk bernama Frontier Airlines Holdings (FRNT) di Delaware, untuk memanfaatkan hukum pajaknya yang longgar. Walaupun begitu, kantor pusat Frontier tetap berada di Colorado.[15] Pasa tanggal 11 Januari 2007, Frontier Airlines resmi menandatangani perjanjian dengan Republic Airlines. Dibawah perjanjian ini, Republic akan dapat mengoperasikan 17 unit Embraer 170 berkapasitas 76 penumpang untuk menggantikan operasi Frontier JetExpress, yang telah dihentikan. Dengan sebelumnya Republic Airlines telah mengoperasikan sebelas unit pesawat untuk Frontier Airlines, enam pesawat diharapkan dapat bergabung ke Republic pada bulan Desember 2008. Dengan integrasi ini, merek 'JetExpress' pun dihapus. Pada tanggal 1 April 2007, sebuah Embraer 170 milik Republic pun terbang perdana ke Louisville, Kentucky. Bersamaaan dengan dihentikannya penerbangan Horizon Air untuk Frontier pada bulan Desember 2007, seluruh penerbangan Frontier yang dioperasikan oleh Republic pun dipasarkan sebagai "Frontier Airlines, dioperasikan oleh Republic Airlines". Penerbangan yang dioperasikan oleh Republic Airlines juga menawarkan camilan dan minuman selama penerbangan, sama seperti di penerbangan reguler Frontier Airline. Hanya saja pesawat milik Republic ini tidak menyediakan layanan LiveTV. Pada tanggal 24 Januari 2007, Frontier resmi disebut sebagai "maskapai besar" oleh Departemen Transportasi Amerika Serikat.[16] Kebangkrutan dan Akuisisi oleh RepublicPada tanggal 10 April 2008, Frontier resmi mengajukan Kebangkrutan Bab 11 sebagai respon terhadap keinginan pemroses kartu kreditnya, First Data yang ingin menahan seluruh uang yang didapat Frontier dari penjualan tiket mulai tanggal 1 Mei 2008.[17] Frontier, dalam sebuah konferensi pers menyatakan bahwa "Perubahan ini akan menyebabkan perubahan terhadap strategi bisnis kami, karena jika tidak segera diatasi, hal ini juga akan sangat mengekang likuiditas kami". Operasi Frontier pun tetap dapat berjalan seperti biasa, karena Kebangkrutan Bab 11 menjamin keamanan aset perusahaan dan juga memperbolehkan diadakannnya restrukturisasi, untuk dapat menjamin keberlangsungan perusahaan tersebut. Setelah berbulan-bulan merugi, Frontier Airlines akhirnya mencatatkan keuntungan pertamanya pada bulan November 2008. Frontier Airlines berhasil mencatatkan keuntungan sebesar $2,9 juta di bulan tersebut.[18] Pada tanggal 22 Juni 2009, Frontier Airlines mengumumkan bahwa Republic Airways Holdings, induk usaha dari Republic Airlines, akan mengakuisisi seluruh aset Frontier Airlines dengan harga $108 juta, sehingga Frontier Airlines akan tetap beroperasi di bawah naungan mereka.[19] Tetapi, pada tanggal 30 Juli 2009, Southwest Airlines juga mengumumkan bahwa mereka berniat untuk membeli seluruh aset Frontier dengan harga $113,6 juta, sehingga Frontier dapat beroperasi di bawah naungan mereka hingga batas waktu tertentu.[20] Pada tanggal 13 Agustus 2009, Republic Airways Holdings akhirnya resmi mengakuisisi Frontier Airlines, dan divisi penerbangan regionalnya, Lynx Aviation. Sehingga kedua maskapai ini dapat beroperasi di bawah naungan Republic.[21] Republic menyelesaikan akuisisi ini pada tanggal 1 Oktober 2009, dan Frontier pun resmi keluar dari kebangkrutan sebagai maskapai baru.[22] Pada akhir tahun 2009, Republic pun mulai mengonsolidasikan jabatan administratif di Frontier, dan juga memindahkan 140 orang dari kantor pusat Frontier Airlines di Denver ke kantor pusat Republic di Indianapolis.[23] Pada bulan Januari 2010, Republic Airways mengumumkan bahwa mereka akan memindahkan seluruh petingginya ke Indianapolis.[24] Pada bulan Februari 2010, Denver Business Journal menyatakan bahwa kantor pusat Frontier juga akan segera dipindahkan.[25] Walaupun begitu, menurut Denver Business Journal, Frontier Airlines akan tetap membuka kantor lamanya di Denver sebagai kantor cabang, untuk dapat menaungi pegawainya hingga minimal tahun 2020. Bergabung dengan Midwest AirlinesSelain membeli Frontier, Republic Airways Holdings pada tahun yang sama juga membeli Midwest Airlines. Sehingga pada musim dingin tahun 2009, Republic pun telah mengoperasikan dua anak usaha barunya sebagai perusahaan yang berdiri sendiri. Tetapi, dengan alasan untuk menyesuaikan kapasitas pesawat dengan okupansi penumpang, Republic pun mulai mencampur armada kedua maskapai ini, dengan cara menukar pesawat besar milik Frontier dengan pesawat kecil milik Midwest, ataupun sebaliknya, walaupun fasilitas yang diberikan kedua maskapai ini tidaklah sama. Hal inipun membuat banyak penumpang merasa dikecewakan, karena mereka tidak dapat memperoleh fasilitas yang dijanjikan. Karena itulah, pada musim semi tahun 2010, Frontier dan Midwest Airlines akhirnya memutuskan untuk bergabung, dan untuk selanjutnya tetap beroperasi dengan merek Frontier.[26] Walaupun begitu, ini hanyalah penggabungan merek, sehingga pesawat milik Midwest Airlines selanjutnya tidak dioperasikan oleh Frontier, namun dioperasikan oleh anak usaha Republic Airways Holdings yang lain. Pada tanggal 13 April 2011, Frontier membentuk anak usaha baru bernama Frontier Express, yang direncanakan untuk dapat mengoperasikan pesawat kecil milik Frontier dan menawarkan fasilitas yang berbeda dari induknya.[27] 2010anPenutupan Penghubung di MilwaukeeSetelah bergabung dengan Midwest Airlines, Frontier menutup sebelas dari 18 penerbangannya dari Bandara Jenderal Mitchell (MKE) ke Denver, Orlando, Rhinelander, dan Washington-National.[28] Pada tanggal 9 September 2011, Frontier mengumumkan bahwa penerbangannya dari dan ke MKE akan dikurangi hingga 40%. Frontier juga berencana untuk merumahkan 140 pegawainya di MKE.[29] Pada bulan Februari 2012, Frontier Airlines kembali menutup lima rute dari MKE. Hal inipun menyisakan hanya 18 penerbangan Frontier dari dan ke MKE, dari yang awalnya 32 penerbangan tiap harinya. Frontier juga mengumumkan rencananya untuk merumahkan hingga 446 pegawainya disana, hingga tanggal 30 April 2012.[30] Pemisahan Frontier dari Republic Airways HoldingsSebagai bagian dari rencananya untuk memfokuskan diri di bisnis penerbangan regional melalui kontrak dengan maskapai besar, maka pada bulan Januari 2012, Republic Airways Holdings pun mengumumkan rencananya untuk memisahkan ataupun menjual Frontier.[12][31] Pada tanggal 26 Januari 2012, Republic Airways Holdings akhirnya menunjuk mantan CEO US Airways dan Gate Gourmet, David Siegel sebagai Presiden dan CEO baru Frontier Airlines. Republic juga menambahkan beberapa petinggi senior baru di divisi keuangan dan komersial Frontier. Para petinggi Frontier pun juga dipindahkan ke kantor pusat lama Frontier di Denver, untuk menyediakan ruang bagi Frontier untuk menata perusahaannya selama proses pemisahannya dari Republic.[9] Rute dari Trenton dan WilmingtonPada bulan November 2012, Frontier membuka rute baru dari Bandara Orlando ke Bandara Trenton–Mercer di Trenton, New Jersey,[32] yang pada saat itu tidak melayani satupun penerbangan berjadwal. Frontier lalu membuka rute baru dari Trenton ke beberapa destinasi lain, sehingga pada bulan Juni 2014, Frontier telah terbang dari Trenton ke 17 destinasi berbeda. Frontier saat ini juga menyimpan tiga pesawatnya di Trenton. Bandara ini terletak kurang lebih di tengah-tengah Bandara Philadelphia dan Bandara Newark. Pada bulan Juli 2013, Frontier juga membuka rute baru dari Bandara New Castle di Wilmington, Delaware, ke lima destinasi berbeda.[33] Walaupun terletak di Delaware, Frontier lebih memilih untuk memasarkan bandara ini dengan nama Wilmington/Philadelphia. Bandara ini sebelumnya juga tidak melayani satupun penerbangan berjadwal. Bandara ini terletak kurang lebih 30 mil dari Bandara Philadelphia dan 75 mil dari Bandara Baltimore–Washington. Frontier memasarkan kedua bandara ini sebagai bandara alternatif yang lebih murah dan lebih sepi. Frontier juga tetap menjadi satu-satunya maskapai komersial yang terbang ke kedua bandara tersebut Pada bulan Juni 2014, Frontier Airlines membuka kantor untuk menaungi awak kabinnya di Bandara Trenton–Mercer.[34] Pada bulan Januari 2015, Frontier Airlines menghentikan beberapa penerbangan dari Wilmington dan Trenton. Frontier juga kembali membuka rutenya ke Philadelphia, sehingga menimbulkan keraguan tentang kelangsungan penerbangannya dari Trenton dan Wilmington.[35][36] Pada akhir bulan Juni 2015, Frontier akhirnya mengumumkan penghentian seluruh penerbangannya dari ataupun ke Wilmington, dengan alasan tidak memberikan keuntungan yang berarti.[37] Akuisisi oleh Indigo PartnersPada bulan Oktober 2013, Republic Airways Holdings resmi menandatangani perjanjian dengan Indigo Partners untuk menjual Frontier Airlines dengan harga $145 juta. Menurut Indigo, transaksi ini akan membuat Frontier menjadi maskapai berbiaya rendah yang lebih baik lagi.[12] Pada bulan Desember 2013, Indigo Partners LLC, melalui sebuah afiliasi, akhirnya menyelesaikan pembelian Frontier Airlines dari Republic Airways Holdings. Kantor pusat Frontier akan tetap berada di Denver.[38] Republic Airlines pun tidak lagi menerbangkan Embraer 190 miliknya dengan nama Frontier, mulai tanggal 1 Januari 2014. Pada tahun 2014, Frontier mengumumkan bahwa mereka akan berevolusi menjadi maskapai berbiaya ekstra rendah.[39] Frontier juga berencana untuk menutup beberapa rute dan merumahkan sejumlah pegawai di penghubungnya di Denver. Pada tanggal 16 Januari 2015, Frontier mengumumkan bahwa mereka akan menutup layanan call centernya di Denver dan Milwaukee, sehingga 1.300 pegawai harus dirumahkan. Frontier lalu menyewa Sitel, sebuah perusahaan penyedia call center untuk menggantikannya.[40] Pada bulan Mei 2015, Indigo dan Frontier mengumumkan berhentinya David Siegel sebagai CEO. Ia sebelumnya juga telah menyerahkan jabatan presidennya ke Barry Biffle, mantan petinggi di Spirit Airlines. Tetapi, Frontier tidak langsung menunjuk pengganti Siegel dan lebih memilih untuk membagi tugas Siegel ke Biffle dan Bill Franke, direktur Indigo. Biffle menyatakan bahwa hal ini disebabkan adanya masalah operasional akibat berhentinya Siegel.[41] Ekspansi RutePada bulan Februari 2015, Frontier mengumumkan bahwa mereka akan mulai melayani penerbangan dari Atlanta dan menambahkannya sebagai kota fokus. Pada bulan Juli 2015, Frontier juga mulai mengurangi penerbangannya dari Bandara Washington Dulles dan mencabut statusnya sebagai kota fokus. Pada bulan Agustus 2015, Frontier Airlines mengikuti jejak Spirit dan Allegiant untuk menghentikan layanan pelanggan bebas pulsanya.[42] Pada awal tahun 2016, Frontier mengumumkan ekspansi besar-besaran dengan membuka rute baru ke Atlanta, Chicago, Cincinnati, Cleveland, Orlando, dan Philadelphia.[43] Maskapai Regional TerdahuluMaverick AirwaysPada tahun 1997, Maverick Airways melakukan perjanjian codeshare dengan Frontier, dengan menggunakan pesawat de Havilland Canada DHC-7 Dash 7, untuk melayani rute dari Denver (DEN), Grand Junction (GJT), dan Steamboat Springs (SBS).[44] Tetapi, penerbangan ini tidak dapat bertahan lama, karena Maverick mengalami masalah finansial dan lalu harus menghentikan operasinya. Frontier ExpressChautauqua Airlines mengoperasikan hingga 12 unit Embraer 135 dan 145 dari Milwaukee untuk Frontier. Baru pada musim semi tahun 2011, Frontier memasarkan penerbangan Chautauqua ini dengan nama Frontier Express. Dengan ditutupnya penghubung Frontier di Milwaukee, satu-satunya rute yang tetap dipertahankan adalah rute ke Rhinelander, dengan menggunakan ERJ-145. Tetapi, rute ini akhirnya juga ditutup pada tanggal 3 Januari 2013. Chautauqua pun memindahkan seluruh pesawatnya dari Milwaukee untuk melayani maskapai lain. Frontier JetExpressPada bulan Februari 2002, Frontier meluncurkan maskapai regional barunya, dengan nama Frontier JetExpress, yang awalnya dioperasikan oleh Mesa Airlines dengan menggunakan Bombardier CRJ200. Frontier JetExpress ini ditujukan untuk melayani rute dari dan ke Denver yang tidak terlalu menguntungkan jika dilayani dengan pesawat terkecil milik Frontier, Airbus A318, namun masih cukup menguntungkan jika dilayani dengan pesawat yang lebih kecil. Kemitraan JetExpress dengan Mesa berakhir pada bulan Januari 2004, saat Frontier menunjuk Horizon Air untuk menggantikan Mesa. Horizon menggunakan pesawat yang lebih besar daripada Mesa, yakni Bombardier CRJ700. Pada bulan Agustus 2006, Frontier dan Horizon akhirnya mengakhiri kemitraan ini.[45] Lynx AviationPada tanggal 6 September 2006, Frontier membentuk divisi baru bernama Lynx Aviation, untuk mengoperasikan Bombardier Q400 mulai bulan Mei 2007.[46] Pada tanggal 5 Desember 2007, Lynx Aviation akhirnya menerima sertifikat operasi dari FAA. Lynx pun mulai mengangkut penumpang pada tanggal 6 Desember 2007. Setelah itu, Lynx juga membuka rute ke Albuquerque, Aspen, Billings, Bozeman, Colorado Springs, Durango, Fargo, Jackson Hole, Oklahoma City, Rapid City, Tulsa, Wichita, Omaha, dan Salt Lake City. Pada tahun 2012, operasi Lynx Aviation digabung ke anak usaha Republic Airways Holdings, Republic Airlines. Pesawat Q400 inipun tidak lagi digunakan untuk melayani penerbangan regional Frontier, tetapi digunakan untuk melayani penerbangan regional United Airlines yang juga dioperasikan oleh Republic. ArmadaHingga tanggal 11 April 2016, armada Frontier Airlines terdiri dari:[47]
Frontier Airlines adalah salah satu pengguna pertama Airbus A318, tetapi seluruh A318 miliknya telah dipensiunkan pada tahun 2013.[49] Pada Paris Air Show tahun 2011, Republic Airways Holdings memesan 60 unit Airbus A320neo dan 20 unit A319neo untuk Frontier.[48] Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Frontier Airlines.
|