Soto

Infotaula de menjarSoto
Asal
Negara asalIndonesia Edit nilai pada Wikidata
Rincian
Jeniskuah Edit nilai pada Wikidata
Semangkuk soto Betawi siap santap.
Resep bumbu soto bening

Soto (juga dikenal dengan beberapa nama lokal seperti, sroto, sauto, tauto, atau coto) adalah makanan khas Indonesia seperti sop yang terbuat dari kaldu daging dan sayuran. Daging yang paling sering digunakan adalah daging sapi dan daging ayam, tetapi ada pula yang menggunakan daging babi, daging kuda atau daging kambing. Berbagai daerah di Indonesia memiliki soto khas daerahnya masing-masing dengan komposisi yang berbeda-beda, misalnya Soto Madura, Soto Kediri, Soto Pemalang, Soto Lamongan, Soto Jepara, Soto Bening Solo, Soto Semarang, Soto Kudus, Soto Kraksaan, Soto Betawi, Soto Padang, Soto Bandung, Sauto Tegal, Tauto Pekalongan, Sroto Sokaraja, Sroto Kriyik, Sroto Bancar, Soto Banjar, Soto Medan, Coto Makassar, dan Coto Kuda Jeneponto. Soto juga diberi nama sesuai isinya, misalnya Soto ayam, Soto babat, atau Soto kambing. Ada pula soto yang dibuat dari daging kaki sapi yang disebut dengan soto sekengkel.

Cara penyajian soto berbeda-beda sesuai dengan khas di setiap daerah. Soto biasa dihidangkan dengan nasi, lontong, ketupat, mie, atau bihun. Untuk menambah cita rasa dan kelezatan, biasanya disertai dengan berbagai macam pelengkap, misalnya kerupuk, perkedel, emping, sambal, dan sambal kacang. Ada juga yang menambahkan telur puyuh, sate kerang, jeruk limau, berbagai macam gorengan (tempe, tahu, bakwan), bawang goreng, seledri, tauco, dan koya.[1]

Sejarah

Berbagai sumber menyebut soto merupakan hidangan asli Indonesia. Akan tetapi, Denys Lombard menyebutkan bahwa soto sebenarnya merupakan akulturasi dan modifikasi dari cara penyajian makanan a la Kanton yang berupa kuah dari daging dan jeroan mengingat akar dari kata Soto adalah Cau Do atau Jau To yang berarti jeroan berempah.[2][3][4]

Makanan ini muncul karena pada abad ke-19, kalangan menengah dan menengah ke bawah saat itu tidak mampu untuk mengkonsumsi daging secara reguler sehingga timbul hidangan berkuah berupa soto.[3] Hidangan ini pada awalnya banyak ditemukan di pesisir utara Jawa Tengah terutama dari kota-kota perdagangan dan pelabuhan seperti Tegal, Pekalongan, Semarang, dan Kudus atau dari Keresidenan Pekalongan hingga Keresidenan Pati.[5]

Terkait asal nama soto sendiri, daging yang digunakan sebagai jeroan oleh kaum peranakan pada dasarnya adalah daging dan jeroan babi (mirip seperti Bak kut teh). Akan tetapi, kemudian hidangan ini dimodifikasi oleh peranakan Tionghoa yang telah memeluk Islam sehingga menjadi daging ayam, sapi atau kerbau. Penggantian jenis protein ini yang kemudian menjadi ciri khas dari soto.

Akibat dari perdagangan ini, muncul juga soto yang berasal dari daerah lain di luar pesisir utara Jawa Tengah seperti Soto Banjar dan Coto Makassar.

Variasi soto Nusantara

Referensi

  1. ^ Satu Nusa Soto Bangsa[1]
  2. ^ Basoni, Sonia. "Diadaptasi dari Kuliner China dan Diracik dengan Bumbu Lokal Jadi Sajian Unik". detikfood. Diakses tanggal 2024-04-15. 
  3. ^ a b Media, Kompas Cyber (2021-03-27). "Asal-usul Soto, Tumbuh di Kelas Bawah hingga Tercatat di Buku Resep yang Digagas Bung Karno Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2024-04-15. 
  4. ^ Times, I. D. N.; Nisa, Aria Khoirun. "11 Jenis Soto yang Ada di Indonesia, Mana Favoritmu?". IDN Times (dalam bahasa In). Diakses tanggal 2024-04-15. 
  5. ^ Liputan6.com (2023-06-18). "Soto Ayam Jadi Kuliner Nusantara yang Mendunia, Kenali Sejarah, Jenis, dan Resepnya". liputan6.com. Diakses tanggal 2024-04-15. 
Kembali kehalaman sebelumnya