Semak belukar ericoid Madagaskar
Semak belukar ericoid Madagaskar adalah suatu kawasan ekologi daerah semak belukar montana, yang ditemukan pada dataran tinggi di empat pegunungan besar Madagaskar. GeografiKawasan ekologi ini mencakup area-area pada ketinggian di atas 1.800 m, terdiri atas (dari utara ke selatan): Tsaratanana (2.876 m), Marojejy (2.133 m), Ankaratra (2.643 m), dan Gunungan Andringitra (2.658 m). Semak belukar ericoid pada ketinggian yang lebih rendah dikelilingi oleh kawasan ekologi hutan sublembab Madagaskar. Luas total kawasan ekologi ini adalah 1,300 km2 (0,502 sq mi). Di Tsaratanana, semak belukar ini ditemukan pada daerah yang lebih tinggi, mulai ketinggian di atas 2.500 m. Area-area semak belukar yang lebih kecil berada di Cagar Alam Anjanaharibe-Sud di utara dan Taman Nasional Andohahela di selatan.[2] FloraKomunitas tumbuhan utama di kawasan ini adalah semak belukar. Semak belukar tersebut terdiri atas semak berkayu hijau malar dan pepohonan rendah, yang membentuk satu lapisan tunggal yang biasanya tidak dapat ditembus, dengan tinggi tidak lebih dari enam meter. Semak dan pepohonan tersebut biasanya memiliki ciri ericoid, yaitu batangnya pendek terpilin dan daunnya ericoid, kupresoid, atau myrtiloid. Semak khas dari semak ericoid ini berasal dari famili tumbuhan Asteraceae (spesies dari genus Psiadia, Helichrysum, Stoebe, dan Stenocline), Ericaceae (spesies dari genus Erica, Agauria, dan Vaccinium), Rhamnaceae (Phylica), dan Rubiaceae. Tumbuhan yang hidup di kawasan ini adalah pepohonan rendah, berjarak lebar, dan tumbuh sedikit lebih tinggi daripada kanopi semak. Pohon-pohon alaminya meliputi Agauria salicifolia, Ilex mitis, Neocussonia bojeri, Razafimandimbisonia minor, Dodonaea madagascariensis, Tambourissa gracilis, Podocarpus rostratus, Vitex humbertii, Faurea forficuliflora, Pittosporum sp., dan beberapa spesies dari genus Pterophylla. Tumbuhan lainnya termasuk tumbuhan monokotil arborescent Dracaena reflexa dan Pandanus alpestris. Lapisan tanah dihuni oleh lumut kerak, lumut, rumput, alang-alang, dan spesies dari genus Impatiens. Lumut epifit, bersama dengan beberapa anggrek kecil, tumbuh subur pada cabang-cabang semak-belukar dan pepohonan. Semak belukar ini merupakan rumah bagi sejumlah besar tumbuhan endemik. Banyak di antaranya memiliki kekerabatan terdekat dengan tumbuhan yang hidup di Afrika Selatan dan dataran tinggi Afrika Timur. Andringitra sendiri merupakan rumah bagi 150 tumbuhan endemik berpembuluh, termasuk 25 spesies dari orchid. Palma Dypsis acuminum merupakan tumbuhan endemik di Gunungan Manongarivo. Di sebagian besar kawasan ekologi, hampir seluruh vegetasi semak belukar asli telah tergantikan dengan padang rumput sekunder yang terbentuk akibat penggembalaan ternak dan pembakaran semak yang dilakukan secara teratur. Rumput-rumputan yang paling umum di padang rumput sekunder Ankaratra adalah Pentameris natalensis, P. humbertii, Andropogon trichozygus, Anthoxanthum madagascariense, Digitaria ankaratrensis, Agrostis elliotii, Merxmuellera macowanii, Brachypodium perrieri, Poa madecassa, P. ankaratrensis, dan Festuca camusiana. Spesies padang rumput sekunder juga ditemukan di rawa gunung. FaunaHewan-hewan yang hidup di titik-titik tinggi di Madagaskar kurang beragam dibandingkan dengan di lereng yang lebih rendah.Tapi, proporsi hewan endemiknya lebih besar. Daerah tersebut belum diteliti lebih lanjut hingga tahun 1990-an. Terdapat setidaknya sepuluh spesies reptil endemik dan mendekati endemik, termasuk tokek kerdil Lygodactylus arnoulti. Ancaman dan pelestarianSemak belukar ini rentan terbakar dan banyak yang telah diubah menjadi padang rumput untuk ternak. Perubahan dari area semak belukar menjadi padang rumput sekunder tersebut mungkin terjadi beberapa tahun belakangan. Pada tahun 1777, Ankaratra dilaporkan masih tertutup dengan hutan. Hingga akhir abad ke-19 semak belukar Andringitra masih menjadi tempat perlindungan bagi penduduk setempat dan ternak mereka. Semak belukar Ankaratra dan Andringitra sebagian besar diubah menjadi padang rumput pada abad ke-20. Andringitra, Tsaratanana, dan Marojejy semuanya merupakan kawasan yang dilindungi dan sebagian semak belukar Andringitra telah pulih sejak dilindungi. Wilayah yang dilindungi meliputi 32,1% dari kawasan ekologi ini, termasuk Taman Nasional Marojejy, Cagar Alam Tsaratanana, Taman Nasional Andringitra, dan Hutan Hujan Atsinanana yang merupakan Situs Warisan Dunia. Referenai
Pranala luar
|