Sejarah mentalitasSejarah mentalitas atau histoire des mentalités (Bahasa Prancis: 'sejarah sikap') adalah bidang kajian sejarah yang bertujuan untuk menjelaskan dan menganalisa cara-cara manusia dari periode tertentu berpikir, berinteraksi, dan mengklasifikasikan dunia di sekitar mereka. Berkebalikan dengan sejarah peristiwa tertentu atau kecenderungan ekonomi. Sejarah mentalitas telah digunakan sebagai alat sejarah oleh beberapa sejarawan dan cendekiawan dari berbagai aliran sejarah. Khususnya, sejarawan dari aliran Annales membantu mengembangkan sejarah mentalitas dan membangun metodologi yang akan digunakan. Dalam membangun metodologi ini, mereka berusaha membatasi analisis mereka ke lingkup wilayah dan waktu tertentu.[1] Pendekatan ini cocok untuk kajian intensif yang menjadi ciri khas sejarah mikro, bidan lain yang mengadopsi sejarah mentalitas sebagai alat analisis sejarah. SejarahAnnalesAsal mula sejarah mentalitas terletak pada tulisan-tulisan sejarawan Annales seperti Georges Duby dan Roger Chartier. Dalam upaya untuk menciptakan karya sejarah total, sejarawan Annales cenderung tidak hanya bergantung pada sejarah politik atau yang berorientasi pada peristiwa dari generasi terdahulu.[2] Michael Harsgor menunjukkan bahwa tantangan para sejarawan Annales bukanlah untuk menciptakan sejarah deterministik yang tampak sangat bergantung pada kesimpulan teleologis, seperti bentuk-bentuk sejarah Marxis yang ditulis pada saat itu. Sebaliknnya, Harsgor menulis bahwa sejarawan Annales menugasi diri mereka dengan penciptaan struktur sosial, "yang berarti mencakup kerangka analisis ekonomi dasar dengan dibalut data demografis, kultural, mental, dan peristiwa psikoanalitik."[2] Dikatakan pula bahwa sejarawan Annales dalam usahanya untuk menciptakan sejarah total, menganggap sejarah mentalitas sebagai aspek tunggal dalam penciptaan sejarah tersebut.[3] Sederhananya, mereka berusaha merekonstruksi dunia dari periode apa pun yang mereka telaah. Dalam karyanya, seperti The Three Orders: Feudal Society Imagined dan karyanya tentang William Marshal, Duby berfokus pada perkembangan ideologi di dalam struktur yang merembes ke berbagai aspek kehidupan individu.[1] Sejarah mikroPerkembangan dalam metodologi ini akan terbukti sangat penting bagi sejarawan lain yang akan menggunakan sejarah mentalitas untuk mencoba merekonstruksi pandangan dunia individu dan memprediksi kemungkinan temuan mereka kepada masyarakat luas dalam bentuk sejarah mikro. Para sejarawan ini sebagian besar akan menyibukkan dirinya dengan sejarah sosial dan budaya untuk membentuk sejarah mentalitas mereka, mempersempit penyelidikan mereka dengan tidak memperhatikan serialisasi ekonomi luas yang telah menjadi begitu penting bagi sejarawan Annales.[2] Buku Carlo Ginzburg, The Cheese and the Worms, adalah contoh tipikal dari sejarah mikro yang hadir dengan sejarah mentalitas dalam pemikirannya. Ginzburg berusaha untuk merekonstruksi mentalitas petani di Italia abad ke-16 dengan memeriksa catatan persidangan seorang penggiling, Domenico Scandella, dipanggil Menocchio, dan berusaha untuk menemukan arus atau kesamaan di dalam bukti yang terpecah dan kabur.[4] Teknik serupa dapat dilihat di karya Robert Darnton, The Great Cat Massacre, yang menggunakan sejarah mikro untuk membangun mentalitas kelompok dari berbagai tingkat sosial di masyarakat Prancis. Darnton sangat berhati-hati mengenai cara manusia memandang dunia di sekitar mereka. Dia menafsirkan makna simbolis dari pekerja harian percetakan yang membantai kucing-kucing di lingkungannya sebagai tampilan kefrustasian terhadap perkembangan kelas borjuasi.[5] Demikian pula, sesuai dengan tradisi sejarah mentalitas, Darnton mencurahkan satu bagian untuk menganalisa deskripsi kelompok borjuasi tentang kotanya, dalam upaya untuk menentukan bagaimana seorang individu dalam situasi sosial tertentu akan menafsirkan dan memahami dunia di sekitar mereka. Darnton menggunakan deskripsi ini untuk menunjukkan bahwa cara di mana suatu peristiwa dapat digambarkan, mungkin sama sekali tidak didukung oleh cara seorang individu pada waktu itu menafsirkan peristiwa tersebut.[5] KritikKritik telah muncul mengenai sejarah mentalitas di semua tahap perkembangannya. Secara khusus, sejarawan Marxis dengan cepat mengkritik sejarawan Annales atas "upaya untuk memasukkan kajian mentalitas dalam perpaduan umum, yang hanya dapat mengarah pada publikasi artikel yang mencerminkan ketergantungan mendasar pada keyakinan, disertai dengan peremehan lanjutan terhadap alasannya."[2] Carlo Ginzburg sendiri telah mengkritik metode sejarah mentalitas atas "karakternya yang jelas tanpa kelas."[4] Lihat pula
Referensi
Bacaan lebih lanjut
|