Scott Morrison

Scott Morrison
Potret resmi, 2021
Perdana Menteri Australia ke-30
Masa jabatan
24 Agustus 2018 – 23 Mei 2022
Penguasa monarkiElizabeth II
Gubernur JenderalSir Peter Cosgrove
Sir David Hurley
WakilMichael McCormack
Barnaby Joyce
Pemimpin Partai Liberal ke-14
Masa jabatan
24 Agustus 2018 – 24 Mei 2022
WakilJosh Frydenberg
Sebelum
Pendahulu
Malcolm Turnbull
Pengganti
Peter Dutton
Sebelum
Anggota Parlemen Australia
dapil Cook
Mulai menjabat
24 November 2007
Sebelum
Pendahulu
Bruce Baird
Pengganti
Petahana
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir
Scott John Morrison

13 Mei 1968 (umur 56)
Waverley, New South Wales, Australia
Partai politikLiberal
Afiliasi politik
lainnya
Koalisi
Suami/istri
(m. 1990)
Anak2
AlmamaterUniversitas New South Wales (B.Sc.)
Tanda tangan
Situs webSitus resmi
Facebook: scottmorrison4cook X: ScottMorrisonMP Instagram: scottmorrisonmp LinkedIn: scottmorrisonmp Youtube: UC6TevPmKNJuprhRBCOpExEQ Modifica els identificadors a Wikidata
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Scott John Morrison (lahir 13 Mei 1968) adalah seorang politisi Australia yang menjabat sebagai Perdana Menteri Australia ke-30 dari 2018, bersamaan sebagai Pemimpin Partai Liberal Australia. Saat ini ia menjabat sebagai anggota parlemen untuk daerah pemilihan Cook di New South Wales sejak 2007.

Kehidupan awal

Morrison lahir di Waverley, New South Wales, sebuah kota di dekat Sydney. Ia adalah bungsu dari dua bersaudara pasangan John dan Marion Morrison (Smith). Ayahnya adalah seorang polisi di Waverley. Ayahnya juga menjadi wali kota Waverley.[2] Kakek dari pihak ibunya berasal dari Selandia Baru.[3]

Namun Morrison besar di kota tetangga Waverley, yaitu Bronte. Pada masa kecilnya ia menjadi aktor cilik dan beberapa kali muncul sebagai bintang iklan televisi.[4] Sebagian berkata bahwa Morrison adalah anak dalam iklan Vicks "Love Rub" yang populer pada dekade 1970an, tetapi rekaman iklan ini belum ditemukan.[5] Morrison mengenyam pendidikan di Sydney Boys High School sebelum meraih gelar sarjananya di bidang geografi ekonomi di UNSW.[2]

Karier politik

Pemilihan umum 2007

Pada tahun 2007, Morrison mendaftar untuk ikut pra-seleksi Partai Liberal untuk mendaftar untuk Divisi Cook, yaitu wilayah elektoral yang terdiri dari wilayah suburban Sydney seperti Cronulla, Caringbah, dan Miranda. Pra-seleksi ini dilakukan menyusul pensiunnya Bruce Baird, yang sudah menjadi anggota parlemen sejak 1998. Ia kalah dari Michael Towke, seorang teknisi telekomunikasi dan kandidat Partai Liberal untuk faksi kanannya.[6]

Namun, sebuah tuduhan ditujukan kepada Towke bahwa ia melakukan branch-staking dan melebih-lebihkan isi ikhtisar pendaftarannya.[7] Partai Liberal tingkat pusat lalu membatalkan pencalonan Towke dan mengadakan pra-seleksi baru yang dimenangkan Morrison. Tuduhan ini lalu dapat dibuktikan salah sehingga The Daily Telegraph harus membayar ganti rugi atas pencemaran nama baik terhadap Towke.[6]

Sebagai oposisi (2008–2013)

Pada September 2008, Morrison ditunjuk oleh Koalisi Malcolm Turnbull sebagai Menteri Bayangan Perumahan dan Pemerintahan Lokal

Pada 8 Desember 2009, Morrison menjadi Menteri Bayangan Imigrasi dan Kemasyarakatan, di masa Tony Abbott menjadi pemimpin oposisi. Morrison bekerja untuk Komite Kabinet Bayangan untuk Proteksi Perbatasan.[8] Dimana pada jabatan ini ia mempertanyakan kebijakan pemerintahan Julia Gillard yang membiayai keluarga 48 pencari suaka yang mengalami kecelakaan kapal di Pulau Natal.[9][10][11]

Pada Februari 2013, Morrison berkata bahwa polisi harus memahami betul mengenai lokasi tinggal para pencari suaka dengan mencurigai komunitas warga yang cenderung antisosial, dan menekankan adanya pembatasan serius mengenai visa pendatang.[butuh rujukan]

Pemerintahan Abbott (2013–2015)

Morrison disumpah menjadi Menteri Pelayanan Sosial di hadapan Gubernur Jenderal Sir Peter Cosgrove (2014)

Pada 18 September 2013, Morrison membuat Operasi Kedaulatan Perbatasan, untuk menghentikan kapal-kapal yang tidak memiliki izin masuk ke Australia.[12] Dokumen mengenai hal ini diperlihatkan pada tahun 2018 dimana Morrison memerintahkan untuk membuat strategi untuk pencegahan pemberian visa bagi 700 an pengungsi.[13] Hasil dari program ini dilaporkan bahwa ada 300 kapal dan 20.587 pendatang tidak berizin pada tahun 2013 dan hanya 1 kapal dan 157 pendatang sepanjang 2014.[14] Hal ini ditanggapi UNHCR bahwa program ini melanggar Konvensi Pengungsian.[15] Namun, laporan September 2014 menunjukkan sejak Desember 2013 tercatat nol jumlah pencari suaka yang tewas di laut. Hal ini dibandingkan dengan jumlah 1.100 pencari suaka yang tewas pada periode 2008 hingga 2013[16] Data menunjukkan bahwa pemerintahan sebelumnya mengizinkan 20.000 an pengungsi masuk antara 2012-2013 dan mampu ditekan ke angka 13.750.[17][18] Morrison selalu menggunakan istilah "pendatang ilegal" dan "kapal ilegal", dan mengatakan bahwa "Saya merujuk pada istilah 'masuk secara ilegal' dan tidak mengatakan bahwa ilegal bagi seseorang untuk mencari suaka".[19][20]

Dalam masa jabatannya sebagai Menteri Imigrasi, hubungan Morrison dengan media dikritik oleh sebagian jurnalis karena ia dan jajarannya menolak memberikan transparansi dan keterangan mengenai program pembatasan yang ia canangkan. Menurutnya, memberikan detail informasi program ini sama saja memberikan membocorkan informasi kepada para penyelendup tersebut.[21][22][23][24][25][26][27][28][29][30][31]

Perdana Menteri Australia (2018–kini)

Morrison dengan Joko Widodo dalam kunjungan luar negeri pertamanya sebagai Perdana Menteri

Pemilihan pimpinan

Pada 21 Agustus 2018, Perdana Menteri Malcolm Turnbull mengadakan pemilihan untuk mengukur dukungan partai terhadapnya, hasilnya ia mengalahkan penantangnya Peter Dutton. Hari itu juga berhembus spekulasi bahwa pemilihan ulang akan dilakukan. Turnbull lalu memutuskan pemilihan akan dilakukan jika anggota lain menginginkan pemilihan dilakukan. Voting dilakukan dengan hasil 45 suara mendukung diadakan pemilihan ulang, sedangkan yang menolak hanya 40 suara. Berdasarkan hasil ini maka, Turnbull tidak dapat mengikuti pemilihan dan kandidat yang maju adalah Peter Dutton, Scott Morrison dan Julie Bishop. Pada pemungutan pertama, Dutton menghasilkan 38 suara, Morrison 36 suara dan Bishop 11 suara. Pemungutan suara kedua Morrison menang 45 suara sedangkan Dutton hanya 40 suara.[32][33] Ia mampu menang karena dipandang disukai oleh kubu moderat Turnbull dan Bishop dan kubu konservatif Dutton.[34] Ia lalu diambil sumpahnya pada malam 24 Agustus 2018.[35] Setelah memangku jabatan, Morrison adalah perdana menteri kelima yang dilantik setelah pemilihan kepemimpinan.[36] Beberapa bulan kemudian, Morrison memperkenalkan kriteria baru untuk pemilihan pimpinan, dimana 2/3 suara anggota partai diperlukan untuk memicu pemilihan pemimpin dalam sebuah upaya untuk menghentikan "budaya kudeta".[37][38]

Masa jabatan pertama, 2018-2019

Morrison melakukan kunjungan luar negeri sepekan setelah dilantik menjadi perdana menteri, mengunjungi ibukota Indonesia, Jakarta untuk acara Australia-Indonesia Business Forum dan bertemu dengan Presiden Joko Widodo untuk mengumumkan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia–Australia yang sudah dinegosiasikan pada masa pemerintahan Turnbull.[39]

Pada Oktober 2018, pemerintahannya mengumumkan bahwa mereka akan mengkaji keputusan untuk memindahkan kedutaan besarnya di Tel Aviv menuju Yerusalem, mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel.[40] Pada Desember 2018, Morrison mengumumkan bahwa pemerintahan Australia mengakui Yerusalem Barat sebagai ibukota Israel namun memutuskan untuk tidak memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv.[41]

Pemilihan umum 2019

Morrison memimpin Koalisi dalam pemilihan umum federal Australia 2019. Pada saat surat perintah sedang ditulis, partai koalisinya kalah suara dengan Partai Buruh Australia di berbagai lembaga survei, menyebabkan spekulasi luas bahwa pihak Koalisi akan kalah.[42] Namun, dengan kekecewaan signifikan, Koalisi mampu mempertahankan mayoritas di Dewan Perwakilan Australia.[43] Kekecewaan ini disebabkan karena ketidakpopuleran pemimpin oposisi, Bill Shorten dan kegagalan Partai Buruh untuk mengagaskan pemilu tersebut sebagai pilihan antara Morrison dan Shorten.[44] Menyatakan kemenangannya pada malam pemilu, Morrison menyatakan bahwa "ia selalu percaya pada keajaiban".[45]

Masa jabatan kedua, 2019-2022

Kebijakan luar negeri

AUKUS

Morrison mengumumkan AUKUS bersama dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Perdana Menteri Britania Raya Boris Johnson pada September 2021 sebagai bentuk inisiatif untuk menangkal dominasi yang dirasakan Tiongkok di Pasifik.[46][47] AUKUS menggantikan proposal perjanjian kapal selam antar Australia dan Prancis yang didiskusikan saat bersamaan. Ini menyebabkan reaksi negatif dari pemerintahan Prancis dan merusak hubungan antar negara. Tiongkok juga memberikan kritikan keras.[48][49] Presiden Prancis Emmanuel Macron dikabarkan murka dengan aksi Scott Morrison, secara pribadi menyatakan kepada Morrison bahwa penghapusan penjanjian tersebut telah "memutuskan hubungan kepercayaan" antar kedua negara,[50][51] dan secara publik menuduh Morrison sebagai seorang pembohong dalam acara Konferensi Perubahan Iklim Persatuan Bangsa Bangsa Tahun 2021. Tindakan Macron dinilai merusak citra publik Scott Morrison.[52][53][54] Nama publiknya diperparah oleh Joe Biden yang menyebutnya "that fella down under" (si kawan dibawah itu), seakan akan Biden lupa dengan nama Morrison, membuatnya menjadi sebuah bahan ejekkan dari lawan politiknya.[55]

Kehidupan pribadi

Morrison berpacaran dengan Jenny Warren ketika mereka sama-sama berusia 16 tahun dan menikah pada usia 21 tahun. Pernikahan ini menghasilkan 2 anak yang dikandung lewat bayi tabung.[56] Ia adalah fans berat Cronulla Sharks sebuah klub rugby Australia.[4]

Morrison dibesarkan di lingkungan Gereja Bersatu, tetapi kemudian menjadi penganut Pantekosta. Ia sekarang ikut dalam Horizon Church, yang berafiliasi dengan Gereja Kristen Australia dan Persekutuan Tuhan. Ia berkata bahwa "Bible bukan buku pegangan dan rujukan kebijakan, dan sangat khawatir apabila ada orang yang memperlakukannya demikian".[2] Namun pada akhir 2017, Morrison menyatakan bahwa ia akan menjadi pelindung kebebasan beragama yang kuat.[57]

Referensi

  1. ^ a b Templat:Cite Au Parliament
  2. ^ a b c Nick Bryant (February 2012). "Scott Morrison: So Who the Bloody Hell Are You?". The Monthly. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 April 2018. Diakses tanggal 7 February 2018. 
  3. ^ Members' statements in relation to citizenship: Scott Morrison, Parliament of Australia. Retrieved 7 February 2018.
  4. ^ a b Deborah Snow (30 April 2016). "Scott Morrison's relentless rise to power". The Sydney Morning Herald. Diakses tanggal 7 February 2018. 
  5. ^ "National Film and Sound Archive hunts for Scott 'Love Rub' Morrison". Financial Review (dalam bahasa Inggris). 2015-08-14. Diakses tanggal 2018-08-24. 
  6. ^ a b Sheehan, Paul (26 October 2009). "Nasty saga you nearly missed". The Sydney Morning Herald. 
  7. ^ "Liberal Party disendorses Michael Towke". PM (ABC News). 3 August 2007. 
  8. ^ Maiden, Samantha (8 December 2009). "Abbott gives fresh start – news.com.au". The Australian. Diakses tanggal 26 June 2010. 
  9. ^ "Authorities: Death toll up to 48 in Christmas Island shipwreck". CNN. 20 December 2010. Diakses tanggal 10 December 2013. 
  10. ^ Coorey, Phillip; Needham, Kirsty (16 February 2011). "Hockey calls for compassion in funeral row". The Sydney Morning Herald. 
  11. ^ "Lib admits timing of funeral comments 'insensitive'". The Sydney Morning Herald. AAP. 16 February 2011. Diakses tanggal 4 February 2015. 
  12. ^ Cowie, Thea (18 September 2013). "Coalition launches Operation Sovereign Borders". SBS News. Diakses tanggal 1 November 2013. 
  13. ^ "Scott Morrison tried to delay asylum seekers' visas, documents reveal". ABC News (dalam bahasa Inggris). 30 January 2018. Diakses tanggal 30 January 2018. 
  14. ^ "Promise check: We will stop the boats". ABC News. 8 May 2016. Diakses tanggal 28 May 2016. 
  15. ^ Laughland, Oliver (3 July 2014). "UN: 'profound concern' at Australia's handling of Tamil asylum seekers". Guardian Australia. Diakses tanggal 6 July 2014. 
  16. ^ "Revealed: The secret mission that stopped the asylum boats from entering Australia". The Daily Telegraph. 17 September 2014. Diakses tanggal 23 August 2018. 
  17. ^ Borrello, Eliza (4 October 2013). "Immigration Minister Scott Morrison says no changes to border protection despite softer language from PM". Australian Broadcasting Corporation. Diakses tanggal 12 February 2015. 
  18. ^ Janet Phillips, 'A comparison of Coalition and Labor government asylum policies in Australia since 2001', 28 February 2014, Australian Parliamentary Library Research Paper series 2013–14, 12–13.
  19. ^ "Immigration Minister Scott Morrison defends use of term 'illegal arrivals', plays down PNG police incident". The Sydney Morning Herald. 22 October 2013. Diakses tanggal 22 October 2013. 
  20. ^ "Scott Morrison correct on 'illegal entry' of people without a visa". The Sydney Morning Herald. 13 September 2013. Diakses tanggal 13 September 2013. 
  21. ^ "Arrogance and obfuscation a bad mix for Scott Morrison". The Herald Sun. 26 October 2013. Diakses tanggal 8 February 2015. 
  22. ^ "No comment: government silent over fate of asylum seekers". The Sydney Morning Herald. 9 November 2013. Diakses tanggal 5 February 2015. 
  23. ^ "Scott Morrison refuses to answer parliamentary questions on boat arrival". The Guardian. Australia. 13 November 2013. Diakses tanggal 5 February 2015. 
  24. ^ "Morrison refuses to answer rescue questions". PM (ABC News). Australia. 8 November 2013. Diakses tanggal 5 February 2015. 
  25. ^ "Scott Morrison's secrecy would be funny if it wasn't so serious". News.com.au. 20 November 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-02-05. Diakses tanggal 5 February 2015. 
  26. ^ ""Talk To The Hand" — The Australian Government, To Everyone". The Global Mail. 20 November 2013. Diakses tanggal 5 February 2015. 
  27. ^ "Silence over boats sells public short". The Age. 6 October 2013. Diakses tanggal 5 February 2015. 
  28. ^ "Secrecy over asylum seeker boat turn-backs puts navy in a bind". The Age. 25 January 2014. Diakses tanggal 5 February 2015. 
  29. ^ Kelly, Fran (6 July 2014). "Insiders Sunday 06 July" (streaming video). Insiders ABC TV. Australia. Diakses tanggal 5 February 2015. 
  30. ^ "Scott Morrison interview takes on Pythonesque proportions". Canberra Times. 6 July 2014. Diakses tanggal 5 February 2015. 
  31. ^ "Senate tests secrecy on asylum". The Australian. 13 January 2014. Diakses tanggal 8 February 2015. 
  32. ^ "Scott Morrison wins Liberal party leadership spill". 9News. 24 August 2018. Diakses tanggal 24 August 2018. 
  33. ^ "Australia PM Turnbull ousted in party coup". BBC News (dalam bahasa Inggris). 24 August 2018. Diakses tanggal 24 August 2018. 
  34. ^ "Could Scott Morrison and Julie Bishop join the leadership race in a three-cornered contest?". The Guardian Australia. 22 August 2018. Diakses tanggal 24 August 2018. 
  35. ^ "Scott Morrison sworn in as Prime Minister but policy direction and election strategy remains uncertain". Diakses tanggal 25 August 2018. 
  36. ^ Kiwi, Isabella; Graham-McLay, Charlotte (24 August 2018). "Scott Morrison Becomes Australia's Prime Minister After Back-Room Revolt". The New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 August 2018. Diakses tanggal 25 August 2018. 
  37. ^ Murphy, Katharine; Karp, Paul (3 December 2018). "Liberal party changes rules to require two-thirds majority to unseat sitting PM". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 December 2018. Diakses tanggal 3 December 2018. 
  38. ^ Belot, Peter (4 December 2018). "Scott Morrison all but ends Liberal Party spill motions against a sitting prime minister". ABC News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 December 2018. Diakses tanggal 7 December 2018. 
  39. ^ "Scott Morrison's foreign affairs foray follows predecessors' familiar flightpath". ABC News. 30 August 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 September 2018. Diakses tanggal 2 September 2018. 
  40. ^ Murphy, Katharine; McGowan, Michael; Davies, Anne (15 October 2018). "Jerusalem embassy move a 'sensible' proposal, says Scott Morrison". the Guardian (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 October 2018. Diakses tanggal 16 October 2018. 
  41. ^ Macmillan, political reporter Jade (15 December 2018). "Government recognises West Jerusalem as Israel's capital, embassy to stay put". ABC News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 December 2018. Diakses tanggal 15 December 2018. 
  42. ^ Patrick 2019, hlm. 118.
  43. ^ "Election 2019: Coalition secures 77 seats as Liberals win Wentworth, Chisholm, Boothby and Bass". ABC News. 20 May 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 May 2019. Diakses tanggal 20 May 2019. 
  44. ^ Craig Emerson & Jay Wetherall (6 November 2019). "Review of Labor's 2019 Federal Election Campaign" (PDF). Australian Labor Party. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 14 December 2019. Diakses tanggal 21 December 2019. 
  45. ^ Belot, Henry (19 Mei 2019). "Election 2019: Scott Morrison says 'I have always believed in miracles' as Coalition retains power". ABC News (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 3 November 2024. 
  46. ^ "Pact with U.S., Britain, will see Australia scrap French sub deal-media". Reuters (dalam bahasa Inggris). 15 September 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 September 2021. Diakses tanggal 17 September 2021. 
  47. ^ "Aukus: UK, US and Australia launch pact to counter China". BBC News (dalam bahasa Inggris). 16 September 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 September 2021. Diakses tanggal 17 September 2021. 
  48. ^ Fathi, Romain (24 September 2021). "Why the Australia-France submarine deal collapse was predictable". The Conversation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 September 2021. Diakses tanggal 26 September 2021. 
  49. ^ "Aukus: French minister condemns US and Australia 'lies' over security pact". BBC News. 19 September 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 September 2021. Diakses tanggal 20 September 2021. 
  50. ^ Australian Associated Press (28 October 2021). "Macron tells Morrison trust was broken". The Canberra Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 October 2021. Diakses tanggal 29 October 2021. 
  51. ^ Coorey, Phillip (28 October 2021). "Macron berates Morrison over subs deal in first phone talks". Australian Financial Review. Diarsipkan dari versi asliPerlu langganan berbayar tanggal 28 October 2021. Diakses tanggal 29 October 2021. 
  52. ^ Lewins, Dean (15 November 2021). "Is Morrison gaining a reputation for untrustworthiness? The answer could have serious implications for the election". The Conversation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 November 2021. Diakses tanggal 16 November 2021. 
  53. ^ Riminton, Hugh (2 November 2021). "Branded a 'liar' by the French, Scott Morrison's slipperiness is now on show for the world to see". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 November 2021. Diakses tanggal 3 November 2021. 
  54. ^ Coorey, Phillip (1 November 2021). "'I don't think, I know': Macron brands Morrison a liar". Australian Financial Review. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 November 2021. Diakses tanggal 2 November 2021. 
  55. ^ Landis-Hanley, Justine (2021-09-16). "'That fella down under': Joe Biden forgets Scott Morrison's name during historic pact announcement". The Guardian (dalam bahasa Inggris). ISSN 0261-3077. Diakses tanggal 2024-11-03. 
  56. ^ Maiden, Samantha (2 August 2013). "Scott Morrison talks faith, politics and creating Lara Bingle". The Daily Telegraph. Diakses tanggal 7 February 2018. 
  57. ^ Massola, James; Bagshaw, Eryk (22 December 2017). "'I'm not going to put up with it any more': Morrison vows to defend Christianity in 2018". The Sydney Morning Herald. Diakses tanggal 15 February 2018. 

Pranala luar

Parlemen Australia
Didahului oleh:
Bruce Baird
Anggota Parlemen
untuk Cook

2007–sekarang
Petahana
Jabatan politik
Didahului oleh:
Tony Burke
Menteri Imigrasi dan Perlindungan Perbatasan
2013–2014
Diteruskan oleh:
Peter Dutton
Didahului oleh:
Kevin Andrews
Menteri Pelayanan Sosial
2014–2015
Diteruskan oleh:
Christian Porter
Didahului oleh:
Joe Hockey
Bendahara Australia
2015–2018
Diteruskan oleh:
Josh Frydenberg
Didahului oleh:
Malcolm Turnbull
Perdana Menteri Australia
2018–2022
Diteruskan oleh:
Anthony Albanese
Didahului oleh:
Mathias Cormann
Menteri Pelayanan Publik
2019–2021
Diteruskan oleh:
Ben Morton
Jabatan partai politik
Didahului oleh:
Malcolm Turnbull
Ketua Partai Liberal
2018–2022
Diteruskan oleh:
Peter Dutton
Kembali kehalaman sebelumnya