Rustavi
Rustavi (bahasa Georgia: რუსთავი [rustʰɑvi]) adalah salah satu dari 71 munisipalitas di Georgia, yang terletak di Mkhare (Region) Kvemo Kartli, sekaligus ibu kota region yang dimaksud.[3] Rustavi berada di tepi Sungai Mtkvari, 25 km (16 mi) sebelah tenggara Tbilisi. Keduanya dapat ditempuh dalam 20 menit perjalanan.[4] Rustavi berstatus sebagai kota terbesar keempat di Georgia dengan industri baja sebagai tulang punggung perekonomiannya.[1][5] EtimologiNama Rustavi berasal dari bahasa Georgia, terdiri dari dua kata, yaitu ru (bahasa Georgia: რუ) yang bermakna kanal atau saluran dan tavi (bahasa Georgia: თავი) yang bermakna kepala.[6] SejarahDalam upayanya menuju industrialisasi, Uni Soviet menggalakkan mobilisasi massal. Ribuan orang dari Georgia dimasukkan ke dalam kursus dan pelatihan di pusat-pusat industri berat di Ukraina dan Rusia. Ribuan lainnya dipekerjakan untuk membangun kompleks pabrik di dataran rendah Kvemo Kartli. Para pekerja ini, sebagian di antaranya menetap dan beranak-pinak di tempat yang nantinya menjadi Kota Rustavi ini.[4] Konstruksi pabrik baja, sekaligus konstruksi kota yang menyokongnya dimulai pada 1944.[7] Pasca-Perang Dunia II, tepatnya tahun 1948, kota ini dideklarasikan secara resmi dan memulai perjalannnya sebagai kota industri artifisial yang tidak diberkembang secara alamiah.[8][9] Industri yang dikembangkan saat itu adalah pemrosesan besi dan baja yang menyuplai baja gulung dan baja tabung ke seluruh wilayah Transkaukasus. Seiring dengan pesatnya industri, populasi kota meningkat menjadi dua kali lipat dari kemampuan awal kota ini didesain.[8] Setahun sebelum Rustavi menjadi kota, pabrik baja memulai operasi dengan 15.000 pekerja. Pada 1960an, pabrik dimodernisasi dan proses produksinya diotomatisasi. Pada awal 1990an, sebelum bubarnya Uni Soviet, jumlah pekerja mencapai 12.000 pekerja. Puncak keemasan industri baja Rustavi adalah pada 1980an, dengan rincian produksi berupa 1,5 juta ton baja, 550 ton pipa, 900.000 gumpalan besi, 650.000 besi cor, dan 600.000 arang besi.[4] Produksi arang besi di Rustavi didukung oleh industri batu bara di Tqibuli.[10] Masa keemasan ini kemudian goyah ketika Uni Soviet bubar pada awal dekade 1990an. Rustavi mengalami krisis ekonomi dan deindustrialisasi,[4] yang ditandai dengan kebangkrutan dan kemunduran industri yang mengakibatkan ribuan orang kehilangan pekerjaannya.[9] Saat ini, walaupun tak sejaya pada masa lalu, Rustavi perlahan bangkit. Munisipalitas ini memiliki pasar jual-beli mobil bekas pakai terbesar kedua di Kaukasus. Rustavi juga memiliki arena Formula 3. Manufaktur onderdil mobil juga masih beroperasi, satu dari sedikit pabrik non-baja yang masih beroperasi di kota ini.[9] GeografiMunisipalitas ini terletak di dataran rendah Kvemo Kartli dengan ketinggian rata-rata 330 mdpl.[2] Wilayahnya terbagi menjadi dua bagian, Rustavi Lama dan Rustavi Baru, dipisahkan oleh Sungai Mtkvari. Rustavi Lama terletak di sebelah timur, sedangkan bagian kota yang lebih baru terletak di sebelah barat sungai. Di antara Rustavi Baru dan Lama, di tepi Sungai Mtkvari, terdapat kawasan hutan yang sekarang merupakan bagian dari taman wisata dan budaya kota. Di tengah kawasan tersebut terdapat pula danau buatan. Bagian selatan dan barat kota ini dipagari oleh Jajaran Iaghluji dan Chatmi, sementara di bagian timurnya terdapat Lembah Ponichala dan Gardabani.[7] Iklim Rustavi merupakan peralihan antara iklim khas Laut Tengah dengan iklim stepa, digolongkan sebagai Cfa dalam klasifikasi iklim Köppen dan Geiger.[2] Peralihan tersebut membuat musim dingin di kota ini bersalju dan kering, sementara pada musim panas, suhunya hangat. Curah hujan dalam setahun mencapai 485 mm (19,1 inci), dengan Januari sebagai bulan terkering dengan curah hujan 21 mm dan Mei sebagi bulan terbasah dengan curah hujan 75 mm.[2] DemografiPada tahun 2014, penduduk Rustavi mencapai 125.103. Data tahun 2016 menunjukkan kenaikan tipis jumlah penduduk menjadi 126.000 jiwa.[8] PerekonomianRustavi adalah pusat industri Georgia,[11] karenanya industri merupakan sektor perekonomian utama.[12] Kota ini berkembang sebagai dampak dari proses industrialisasi besar-besaran, terutama pemrosesan besi dan baja. Pabrik Baja Rustavi mulai memproduksi baja pertamanya pada 1956 dan terus beroperasi hingga saat ini. Produk-produknya selain dipasarkan di Georgia, juga diekspor ke Rusia, Ukraina, dan negara-negara eks-Soviet lainnya.[13] Selain baja, terdapat industri lain seperti berbagai jenis pengolahan kimia,[11] semen, manufaktur onderdil mobil, serta pengolahan mangan dan silika. Jumlah pabrik yang beroperasi di kota ini diperkirakan mencapai 22 buah, sebagian besar di antaranya milik swasta.[14] Rustavi dikenal sebagai pusat perdagangan regional, terutama untuk jual-beli mobil bekas pakai, dengan pembeli-pembeli dari seluruh Georgia, bahkan Armenia dan Azerbaijan.[12] Awalnya pusat jual-beli mobil bekas ini berlokasi di Tbilisi. Namun, pada tahun 2009 dipindahkan ke Rustavi dengan investasi dari perusahaan Ukraina. Pusat jual-beli terbesar di Kaukasus Selatan ini memiliki luas 50.000 meter persegi dan dapat menampung hinggi 5.000 mobil. Posisi Rustavi memang menguntungkan untuk tumbuh sebagai kota perdagangan. Infrastruktur transportasi dalam kota boleh dibilang bagus. Selain itu, Rustavi juga sangat dengan dengan ibu kota, bandar udara internasional, serta masih terbilang terjangkau dari perbatasan Armenia dan Azerbaijan. Ada pun biaya hidup, secara umum lebih rendah dibandingkan dengan Tbilisi.[12] Kota KembarRustavi terikat program kota kembar dengan kota-kota sebagai berikut.[15]
Referensi
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Rustavi. Wikiwisata memiliki panduan wisata Rustavi. Keterangan
|