Robert Mercer
Robert Leroy Mercer (lahir 11 Juli 1946)[2] adalah seorang ilmuwan komputer asal Amerika Serikat. Ia merupakan peneliti dan pengembang awal dari kecerdasan buatan, dan co-CEO perusahaan dana lindung nilai Renaissance Technologies.[2][3][4] Mercer memainkan peran penting dalam kampanye Britania Raya untuk meninggalkan Uni Eropa dengan menyumbangkan layanan analitika data ke Nigel Farage.[5] Ia juga merupakan penyandang dana utama dari organisasi yang mendukung gerakan politik sayap kanan di Amerika Serikat, seperti Breitbart News[6] dan kampanye Donald Trump untuk menjadi presiden tahun 2016.[7] Dia adalah donatur utama dari super PAC Make America Number 1.[8] Pada November 2017, Mercer mengumumkan bahwa dirinya akan mengundurkan diri dari Renaissance Technologies dan menjual sahamnya di Breitbart News kepada putrinya.[9] KarierMercer bergabung dengan IBM Research pada musim gugur 1972 dan bekerja di Thomas J. Watson Research Center di Yorktown, New York di mana ia membantu mengembangkan Brown clustering, sebuah teknik penerjemahan mesin statistik sebagai bagian dari program penelitian pengenalan suara dan penerjemahan yang dipimpin oleh Frederick Jelinek dan Lalit Bahl.[10][11] Pada bulan Juni 2014, Mercer menerima Association for Computational Linguistics Lifetime Achievement Award untuk karya ini.[12] Pada tahun 1993, Mercer bergabung dengan hedge fund Renaissance Technologies setelah direkrut oleh eksekutif Nick Patterson.[11][13] Pendiri Renaissance, James Harris Simons, seorang analis kuantitatif, lebih suka mempekerjakan ahli matematika, ilmuwan komputer, dan fisikawan daripada mahasiswa sekolah bisnis atau analis keuangan.[10][14][15] Mercer dan seorang mantan kolega dari IBM, Peter Brown, menjadi co-CEO Renaissance ketika Simons pensiun pada 2009.[11] Dana utama Renaissance, Medallion, memperoleh rata-rata 39% per tahun dari 1989 hingga 2006.[6] Sebuah panel Senat Amerika Serikat bipartisan memperkirakan pada tahun 2014 bahwa investor Medallion membayar pajak mereka lebih rendah sekitar $6,8 miliar selama lebih dari satu dekade dengan menutupi keuntungan jangka pendek sebagai pendapatan jangka panjang.[16][17] Pada 2014, Renaissance mengelola aset senilai $25 miliar.[2] Pada November 2017 Mercer mengumumkan bahwa ia akan mengundurkan diri dari posisinya di Renaissance Technologies. Keputusan itu diambil setelah hedge fund itu menghadapi reaksi atas aktivisme politik Mercer.[18] Mercer muncul sebagai direktur dari delapan perusahaan Bermuda di Paradise Papers, beberapa di antaranya tampaknya telah digunakan untuk menghindari pajak AS secara legal.[19] Aktivitas dan pandangan politikPada tahun 2015, The Washington Post menyebut Mercer sebagai salah satu dari sepuluh bilyuner dalam politik.[20] Sejak 2006, Mercer telah menyumbangkan sekitar $34,9 juta ke kampanye politik Partai Republik di Amerika Serikat.[21] Mercer bergabung dengan jaringan donor politik konservatif Koch bersaudara setelah kasus Citizens United v. FEC tahun 2010, tetapi Mercer dan anak perempuannya, Rebekah Mercer, memutuskan untuk mendirikan yayasan politiknya sendiri.[22] Mercer Family Foundation yang dijalankan oleh Rebekah telah memberikan sumbangan ke berbagai tujuan konservatif.[2] BrexitMercer adalah seorang aktivis dalam kampanye untuk Britania Raya untuk mengakhiri keanggotaannya di Uni Eropa, juga dikenal sebagai Brexit. Andy Wigmore, direktur komunikasi dari Leave.EU, mengatakan bahwa Mercer menyumbangkan jasa perusahaan analitika data Cambridge Analytica kepada Nigel Farage, ketua Partai Kemerdekaan Britania Raya (UKIP). Perusahaan itu dapat memberi anjuran kepada Leave.EU melalui kemampuannya untuk mengambil data dari profil pengguna Facebook untuk menarget mereka dengan pesan persuasif yang disesuaikan secara individual agar mereka memberikan suaranya untuk Brexit. Dilaporkan bahwa Cambridge Analytica juga memiliki tautan rahasia dengan perusahaan digital Kanada AggregateIQ, yang juga memainkan peran penting dalam kampanye VoteLeave oleh Dominic Cummings, di mana dia mengirimkan sekitar satu miliar iklan bertarget yang disesuaikan secara individual kepada para pemilih sebelum referendum Brexit, bertentangan dengan aturan pemungutan suara yang sudah ditetapkan. Baik VoteLeave dan Leave.EU tidak memberi tahu komisi pemilihan Inggris tentang donasi tersebut meskipun sebuah undang-undang menuntut agar semua donasi dengan nilai lebih dari £7.500 harus dilaporkan. Pada tahun 2018, Komisi Pemilihan Umum menemukan kampanye VoteLeave bersalah karena melanggar hukum pemilu.[23] Pemilu AS 2016Pada Januari 2016 Mercer adalah donor tunggal terbesar dalam pemilihan umum presiden AS 2016.[6] Pada Juni 2016, ia berada di peringkat donor nomor 1 untuk kandidat federal dalam siklus pemilu 2016 karena ia telah menyumbangkan $2 juta untuk super PAC John R. Bolton dan $668.000 untuk Komite Nasional Republik.[21] Mercer adalah pendukung keuangan utama kampanye kepresidenan Ted Cruz 2016,[24] menyumbang $11 juta untuk sebuah super PAC yang terkait dengan kandidat tersebut.[25] Mercer adalah pendukung utama kampanye kepresidenan Donald Trump 2016.[7] Mercer dan putrinya, Rebekah, membantu mendapatkan peran senior dalam kampanye Trump untuk Steve Bannon dan Kellyanne Conway.[26] Rebekah bekerja dengan Conway di super PAC Cruz, Keep the Promise, di pemilihan pendahuluan Partai Republik 2016.[27] Mercer juga membiayai sebuah super PAC, Make America Number 1, yang mendukung kampanye Trump.[26] Nick Patterson, mantan rekan Mercer mengatakan pada 2017 bahwa Trump tidak akan terpilih tanpa dukungan Mercer.[13] Dalam budaya populerMercer diperankan oleh aktor Aden Gillett dalam drama tahun 2019 yang diproduksi oleh HBO dan Channel 4 berjudul Brexit: The Uncivil War.[28][29] Kehidupan pribadiMercer dan istrinya Diana Lynne Dean memiliki tiga anak perempuan:[22] Jennifer ("Jenji"), Rebekah ("Bekah"), dan Heather Sue. Rebekah menjalankan Mercer Family Foundation. Tiga anak perempuan Mercer tersebut pernah memiliki toko roti yang bernama Ruby et Violette.[30] Lihat pula
Referensi
Pranala luar
|