Paradise PapersParadise Papers (terjemahan bebas: Dokumen Paradise) adalah sebutan untuk 13,4 juta dokumen investasi lepas pantai yang dibocorkan pihak anonim.[1] Kumpulan dokumen ini mencantumkan lebih dari 120.000 nama orang dan perusahaan,[2] antara lain Ratu Elizabeth II,[3] Presiden Kolombia Juan Manuel Santos, dan Menteri Perdagangan Amerika Serikat Wilbur Ross.[4] Latar belakangDokumen-dokumen ini diterima oleh surat kabar Jerman Süddeutsche Zeitung, kantor berita yang pernah menerima Panama Papers pada tahun 2016. Süddeutsche Zeitung menghubungi International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ) beserta 100 rekan medianya untuk membantu menyelidiki isi dokumen. Paradise Papers dibocorkan tanggal 5 November 2017.[4] Pada akhir Oktober 2017, Appleby mengaku kepada ICIJ bahwa perusahaanya mengalami "insiden keamanan data" pada tahun sebelumnya.[5] The documents were leaked on 5 November 2017.[6] Dokumen-dokumen tersebut mencakup catatan yang bocor dari badan hukum lepas pantai Appleby.[1] Perusahaan kemudian mengeluarkan pernyataan bahwa "tidak ada bukti pelanggaran hukum".[7] PerusahaanFacebook, Apple, Microsoft, eBay, Glencore, Uber, Nike, Walmart, Allianz, Siemens, McDonald's, dan Yahoo terdaftar memiliki perusahaan lepas pantai menurut dokumen ini.[8][9] Menurut The Express Tribune, Apple, Nike, dan Facebook menghindari pajak sebesar miliaran dolar lewat perusahaan lepas pantai.[10] TokohEropaIrlandiaMusisi Irlandia Bono disebutkan dalam dokumen ini.[11] LituaniaAntanas Guoga, Anggota Parlemen Eropa, disebutkan dalam dokumen ini.[12] MontenegroAna Kolarevic, saudari mantan Perdana Menteri dan Presiden Montenegro Milo Đukanović (berkuasa tahun 1991 sampai 2016), disebutkan dalam Paradise Papers.[13] SpanyolDi Spanyol, pejabat politik pertama yang disebutkan adalah mantan Wali Kota Barcelona dan anggota dewan saat ini, Xavier Trias,[14] seniman José María Cano, dan miliarder Daniel Maté.[15] Britania RayaBeberapa dokumen mengungkap bahwa Ratu Elizabeth II memiliki investasi di dua pusat keuangan lepas pantai, Kepulauan Cayman dan Bermuda (sama-sama wilayah Britania), melalui Kadipaten Lancaster, termasuk First Quench Retailing dan BrightHouse.[16] Organisasi anti-monarki, Republic, menuntut transparansi yang lebih besar mengenai keuangan kerajaan. Menurut mereka, "kekayaan pribadi dan investasi Ratu berarti ia punya kepentingan langsung terhadap kebijakan perpajakan pemerintah. Kita tidak akan tahu apakah kerajaan memengaruhi pemerintah untuk melindungi investasi tersebut."[17] Amerika UtaraKanadaTiga mantan Perdana Menteri Kanada disebutkan dalam Paradise Papers: Jean Chrétien, Paul Martin, dan Brian Mulroney.[18] Menurut dokumen tersebut, Stephen Bronfman, penasihat dan sahabat Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, bekerja sama dengan mantan Senator dari Partai Liberal Leo Kolber; putra Kolber mentransfer jutaan dolar ke dana lindung Kepulauan Cayman.[1] Menurut para penyidik yang mempelajari +3.000 berkas tentang aktivitas dana lindung tersebut, tindakan tersebut menghindari pajak di Kanada, Amerika Serikat, dan Israel. Amerika SerikatMenurut dokumen-dokumen tersebut, Menteri Perdagangan Amerika Serikat Wilbur Ross memegang saham di perusahaan-perusahaan yang melakukan perdagangan dengan oligark Rusia Leonid Mikhelson dan Gennady Timchenko yang masuk sanksi A.S.[4] serta menantu Presiden Rusia Vladimir Putin, Kirill Shamalov.[19] Staf pemerintahan Trump lain yang tercantum di dokumen ini adalah Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Rex Tillerson (ia mengoperasikan divisi ExxonMobil Yaman yang berkaitan dengan Appleby) dan Gary D. Cohn, direktur Dewan Ekonomi Nasional Amerika Serikat.[19] Belasan anggota kabinet, donatur utama, dan penasihat Trump disebutkan dalam dokumen ini dan memiliki hubungan dengan rekening lepas pantai, termasuk Robert Mercer dan Sheldon Adelson.[1][20] Dokumen-dokumen ini juga mengungkap bahwa organisasi pemerintah Rusia yang memiliki ikatan dengan Putin melakukan penanaman modal besar di Facebook dan Twitter lewat pengusaha Rusia-Amerika Yuri Milner, rekan bisnis Jared Kushner, menantu President Donald Trump.[21] Penyanyi Amerika Serikat Madonna, pendiri Microsoft Paul Allen, dan mantan komandan tertinggi NATO di Eropa Jenderal Wesley Clark juga disebutkan di dokumen ini.[22] Amerika SelatanArgentinaMenteri Keuangan Argentina Luis Caputo diketahui mengelola dua dana kekayaan lepas pantai.[23] Alto Global Fund yang berpusat di Kepulauan Cayman maupun Noctua Partners LLC yang berpusat di Miami tidak disebutkan di pernyataan keuangan Caputo sebagaimana yang diwajibkan oleh perundangan Argentina untuk semua pejabat publik dan calon pejabat publik.[23] Caputo adalah sepupu industrialis dan taipan konstruksi Argentina, Nicolás Caputo, sahabat Presiden Argentina Mauricio Macri. Ia memberitahu tim ICIJ Argentina bahwa "dana investasi tersebut untuk teman-teman dan keluarganya."[23] Dana yang dibuka tahun 2009 dengan aset lebih dari $100 juta ini dikelola oleh Caputo sampai Desember 2015 ketika ia diangkat menjadi Menteri Keuangan oleh Macri.[23] KolombiaPresiden Kolombia (2010-2018) dan pemenang Hadiah Nobel Perdamaian 2016 Juan Manuel Santos disebutkan dalam dokumen ini. AfrikaLiberiaPresiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf tercantum dalam dokumen ini sebagai direktur perusahaan asal Bermuda, Songhai Financial Holdings Ltd., anak perusahaan keuangan Databank, Databank Brokerage Ltd., pada April 2001 sampai September 2012.[24] Menteri KEuangan dan Perencanaan Ekonomi Ghana Ken Ofori-Atta, adalah pendiri Databank. Ia dan Johnson Sirleaf menjabat sebagai direktur Songhai Financial Holdings. NigeriaPresiden Senat Nigeria Bukola Saraki tercantum dalam dokumen ini sebagai direktur dan pemegang saham Tenia Ltd., perusahaan yang didirikan di Kepulauan Cayman pada April 2001.[25] AsiaIndiaMenteri Penerbangan Sipil Jayant Sinha, Anggota Parlemen dari Partai Rajya Sabha Ravindra Kishore Sinha, dan aktor Bollywood Amitabh Bachchan serta pemimpin politik di Andhra Pradesh Y. S. Jaganmohan Reddy disebutkan dalam dokumen ini. Perusahaan yang tercantum meliputi Apollo Tyres, Emaar MGF, GMR Group, Havells, Hindujas, Jindal Steel, dan Videocon.[26] IndonesiaDua putra mantan Presiden Suharto, Tommy dan Mamiek, beserta ketua partai oposisi Prabowo Subianto (mantan menantu Suharto) tercantum dalam dokumen ini.[27] dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Trikasih Lembong dan wirausahawan Sandiaga Uno juga tercantum.[28] JepangMantan Perdana Menteri Jepang Yukio Hatoyama disebutkan dalam dokumen ini.[29] KazakhstanMantan Menteri Minyak dan Gas Sauat Mynbayev terdaftar sebagai pemegang saham pertama Meridian Capital Ltd.[30] PakistanMantan Perdana Menteri Pakistan Shaukat Aziz tercantum dalam dokumen ini. Ia disebut sebagai pendiri dana lindung bernama Antarctic Trust yang berkantor di Delaware.[31] Pebisnis Salman Ghani disebutkan menyimpan kekayaan di surga pajak dan perusahaan lepas pantai rahasia.[32] Timur TengahYordaniaRatu Noor dari Yordania disebutkan dalam dokumen ini sebagai pemilik dua dana lindung yang terdaftar di Jersey.[33] Salah satuna, Valentine 1997 Trust, bernilai lebih dari $40 juta pada tahun 2015 dan pendapatannya ditransfer kepada Ratu. Dana lindung ini juga memiliki properti di Inggris selatan dekat Buckhurst Park, Sussex. Dana lindung lainnya, Brown Discretionary Settlement, adalah pemilik perusahaan induk investasi Jersey dengan total aset $18,7 juta per tahun 2015. SuriahRami Makhlouf, orang terkaya di Suriah, disebutkan dalam dokumen ini.[34] TurkiPara putra Perdana Menteri Turki Binali Yıldırım disebutkan dalam dokumen ini.[35] Lihat pulaReferensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Paradise Papers.
|