Rivan Achmad Purwantono
Rivan Achmad Purwantono (lahir 26 September 1966) adalah seorang bankir senior yang sekarang menjabat sebagai Direktur Utama PT Jasa Raharja, setelah sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama PT. KB Bukopin, Tbk. Rivan ditunjuk melalui mandat Rapat Umum Pemegang Saham sejak 17 Juni 2021. PendidikanRivan Achmad Purwantono mengawali pendidikan di SD Cahaya Nur Kudus, SMP Negeri 1 Kudus dan SMA Negeri 1 Kudus dan menyelesaikan pendidikan di Universitas Gadjah Mada (UGM) tahun 1990. Rivan mengawali kuliah tahun 1985 dan aktif di kegiatan Mahasiswa UGM yang di kenal sebagai Gelanggang Mahasiswa. Saat ini, Rivan telah menerima gelar Sarjana Hukum dari Universitas 17 Agustus 1945 Semarang (UNTAG), Magister Hukum Universitas Pelita Harapan (UPH) Jakarta tahun 2003 dan menyelesaikan program Doktor Hukum di Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) Semarang tahun 2023 dan ia resmi dikukuhkan menjadi Guru Besar Kehormatan Ilmu Hukum di UNISSULA pada tahun yang 2024[1]. Sejak tahun 2006, Rivan mulai mengajar dan menjadi dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Fakultas Vokasi, Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia[2], Tahun 2023 Memulai mengajar Program S1,S2, S3 di Fakultas Hukum Unissula dan Tahun 2024 di Fakultas Filsafat UGM[3], selain juga mengajar dan kuliah tamu di berbagai Universitas seperti ITB dan Unpad. LippobankPengalaman profesional Rivan diawali dari berbagai posisi di LippoBank. Mulai dari Kepala Kantor Pati selama kurun waktu 2 tahun, sampai dengan Kepala Bagian Kredit Semarang pada tahun 1993-1996, serta menjadi Pimpinan Cabang di beberapa wilayah. Jabatan terakhir Rivan di LippoBank adalah Advisor pada Maret 2005 – Februari 2006. Kemudian Rivan melanjutkan karir sebagai Kepala Divisi di Bank Bukopin. Berlanjut sebagai General Manager, hingga pada akhirnya di penghujung tahun 2017 diajukan sebagai Direktur Konsumer sampai dengan tahun 2020. Direktur Konsumer Bank BukopinSelama 2 tahun menjabat sebagai Direktur Konsumer, Rivan telah berhasil mengembangkan berbagai terobosan di segmen konsumer. Hal ini menjadi engine growth bisnis konsumer di Bank Bukopin yang komprehensif dan kompetitif melalui peningkatan sinergi dengan anak perusahaan dan mitra perusahaan. Selain itu, Rivan turut mengembangkan digitalisasi proses bisnis secara berkelanjutan di Bank Bukopin, seperti Tabungan Digital Wokee, PPOB Bukopin Net, bisnis startup, transaksi laku pandai, dan aliansi financial technology (fintech) yang dapat menjangkau generasi milenial. Rivan juga berhasil memperluas sistem pembayaran dengan menambahkan Bank Bukopin sebagai salah satu Bank yang dapat melayani pembayaran e-Samsat. Selanjutnya Rivan berhasil mengangkat Bank Bukopin value, brand awareness, perceived risk dan brand image[4] Direktur Keuangan PT KAIKiprah Rivan berlanjut sebagai Direktur Keuangan PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang tidak berlangsung lama, yakni hanya 40 hari. Dalam masa jabatannya di KAI, Rivan melaksanakan pengembangan bisnis KAI melalui dashboard laporan keuangan masing-masing Daerah Operasi/Divisi Regional (Daop/Divre) dan keanggotaan pengguna kereta api secara digital dengan mengembangkan KAI access melalui penambahan fitur automatic member activation pada setiap stasiun kereta api di Indonesia. Selain itu, penambahan fitur pembayaran pemesanan makanan, layanan publik, serta pembayaran lainnya saat member melakukan perjalanan menggunakan kereta api.[5] Direktur Utama Bank BukopinDi tengah permasalahan isu rush dan likuidasi Bank Bukopin, pada 18 Juni 2020 Rivan diminta menjadi Direktur Utama Bank Bukopin. Selama satu tahun masa jabatannya, Rivan telah menyelamatkan Bukopin dari isu penutupan dengan menggandeng investor asal Korea dan merubah nama menjadi KB Bukopin yang merupakan titik balik performa Bank Bukopin. Dalam kurun waktu 5 bulan, Rivan telah menyelesaikan aspek Permodalan, Likuiditas dan Kepercayaan Masyarakat, terbukti dengan Kepercayaan Publik terhadap peningkatan Harga Saham BBKP Bank Bukopin mencapai -/+ Rp 700,- perlembar saham yang sebelumnya pernah terpuruk hingga Rp. 83,-. Angka ini merupakan angka tertinggi dalam sejarah bahkan pengakuan dari Fitch Ratting dan Pefindo Ratting yang memberikan Peringkat tertinggi AAA dalam kurun waktu 6 bulan. Selanjutnya setelah genap 1 tahun, Rivan mendapat penugasan baru sebagai Direktur Utama PT Jasa Raharja.[6] Direktur Utama PT Jasa RaharjaMengawali karir di PT Jasa Raharja, Rivan melakukan transformasi dalam mengoptimalkan kecepatan penyaluran santunan melalui pengembangan Mobile Service dengan memperhitungkan Service Level Agreement (SLA) dimana sistem ini memungkinkan masyarakat tidak perlu datang langsung ke kantor Jasa Raharja untuk mengurus santunan. Petugas Jasa Raharja akan merespon data kecelakaan yang di entry oleh Rumah Sakit. Dalam penerapannya, penyelesaian berkas overbooking rumah sakit dapat diselesaikan dalam kurun waktu 11 menit 14 detik. Untuk kecepatan pembayaran santunan kepada ahli waris yang sah rata-rata dapat diselesaikan dalam waktu 1 hari 4 jam[7]. Selanjutnya, Rivan membangun big data kendaraan dengan mengoptimalkan dashboard sebagai alat monitor pembayaran pajak kendaraan bermotor yang dimonitor setiap saat. Pada semester kedua, Rivan berkolaborasi dengan Kakorlantas dan Dirjen Bina Keuangan Daerah dalam mengaktifkan kembali Tim Pembina Samsat Nasional sebagai sarana untuk menggemakan kembali aturan pasal 74 UU Nomor 22 tahun 2009 perihal registrasi ulang kendaraan bermotor. Berangkat dari rendahnya kepatuhan masyarakat dalam membayar pajak kendaraan dan upaya penegakkan hukum melalui ETLE,[8] Tim Pembina Samsat Nasional bersinergi membentuk Sekretariat Pembina Samsat sebagai wadah koordinasi dan komunikasi terkait permasalahan dan inisiatif strategis. Selain itu, Rivan melakukan pengelolaan data dan stakeholders management dengan seluruh pihak baik para mitra maupun para praktisi transformasi dan juga media. Langkah strategis ini selanjutnya membawa dampak kepada peningkatan performance pendapatan SWDKLLJ di tengah-tengah meningkatnya kecelakaan akibat kebijakan relaksasi PPKM di tahun 2022. Semua itu tetap bisa di layani Jasa Raharja dengan sangat cepat melalui Transformasi Digital yang dilakukan dalam satu setengah tahun masa jabatannya. Rivan juga menggagas JR Care[9] sebagai bentuk formularium untuk memastikan standardisasi biaya rawatan masyarakat korban kecelakaan di Rumah Sakit berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Disisi lain, Rivan juga mengembangkan digitalisasi proses bisnis dengan membuat fitur Jalanku pada aplikasi JRku. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk dapat melihat setiap titik lokasi rawan kecelakaan sehingga masyarakat dapat lebih aware dan dapat mengurangi risiko kecelakaan. Dalam implementasi transformasi, Rivan memberikan gagasan terhadap pembebasan biaya balik nama kendaraan atau dikenal dengan BBN-2 dan pajak progresif[10]. mengingat potensi penerimaan pajak kendaraan jauh lebih tinggi dibanding dengan BBN-2 dan pajak progresif, selain itu sebagai upaya untuk pengkinian data agar pelaksanaan penegakan hukum melalui ETLE dapat dilakukan secara efektif. Selain transformasi dan digitalisasi Rivan juga telah menetapkan suatu Standarisasi Diagnosis Cedera, beserta Formularium, dan Kompendium Medis Nasional Jasa Raharja (DC-FKMN-JR), berangkat dari kondisi dimana saat itu belum terdapat keseragaman tindakan dan penanganan korban kecelakaan di fasilitas pelayanan kesehatan, penetapan DC-FKMN-JR ini tentu memberikan manfaat maksimal atas dana santunan dan tercapainya kendali mutu pelayanan korban kecelakaan yang berlaku secara nasional.[11] Fokus untuk terus menjadikan keselamatan berkendara sebagai budaya yang diterapkan sedari dini, Rivan bersama Jasa Raharja serta stakeholders terkait terus menginisiasi program kerja yang fokus terhadap pembangunan keselamatan berkendara seperti inisiasi beberapa program seperti Diseminasi Model Integrasi Pendidikan Lalu Lintas[12], menginisiasi program Pengajar Peduli Keselamatan Lalu Lintas, menjadi koordinator Mudik Bersama BUMN[13], dan menjadi inisator pelaksanaan Forum komunikasi Lalu Lintas yang dilaksankaan hingga tingkat kota kabupaten. Referensi
|