Artikel ini perlu dikembangkan agar dapat memenuhi kriteria sebagai entri Wikipedia. Bantulah untuk mengembangkan artikel ini. Jika tidak dikembangkan, artikel ini akan dihapus.
Rashid Ali Al-Gaylani (bahasa Arab: رشيد عالي الكيلاني, juga dieja Sayyad Rasyid Aali al-Gillani, Sayyad Rashid Ali al-Gailani, atau kadang-kadang Sayyad Rashid Ali el-Keilany; 1892 – 28 Agustus 1965) menjabat sebagai Perdana Menteri dari Kerajaan Irak pada tiga kesempatan. Ia terutama dikenang sebagai seorang nasionalis Arab yang berusaha untuk menghilangkan pengaruh Inggris dari Irak. Selama masa jabatan singkat sebagai Perdana Menteri pada tahun 1940 dan 1941, ia berusaha untuk menegosiasikan penyelesaian dengan kekuatan Poros selama Perang Dunia II dalam rangka untuk melawan pengaruh Inggris di Irak. Ia meninggal di Baghdad tahun 1965.[1] Pada tanggal 31 Maret 1940, Rashid Aali Al-Gaylani mengkudeta wali takhta Emil Abdul Illah sehingga terjadi pemerintahan darurat yang dipegang oleh Taha Al-Hashimi yang pada saat itu menjabat sebagai perdana menteri Irak. Kemudian terjadi kudeta kembali pada tahun 1941 yang mengakibatkan pemerintahanTaha Al-Hashimi mengundurkan diri. Pada tanggal 10 April 1941 Irak memberlangsungkan parlemen sidang yang memutuskan untuk memecat Emir Abdul Illah dan mengangkat Sharif Sharaf sebagai takhta wali penggantinya akibatnya Rasyid Aali Al-Gaylani membentuk pemerintahan baru yang dibentuk 2 hari setelah sidang parlemen Irak.