Pinguicula alpina
DeskripsiPinguicula alpina adalah sejenis terna, tingginya mencapai 5–15 cm (2-6 inci) saat berbunga. Tanaman ini didukung oleh akar dengan panjang 1–2 cm (0,4-0,8 in), yang berdaging, bewarna kuning-putih, dan bercabang.[1] P. alpina adalah satu-satunya anggota dari Genus Pinguicula beriklim sedang yang mempertahankan akar ini sepanjang tahun; akar spesies lainnya akan layu ketika dormansi musim dingin. Ini memungkinkannya untuk mendapatkan makanan dan nutrisi lebih banyak sebagai simpanan jangka panjang, dibandingkan dengan Pinguicula sub-artik lainnya yang langsung mengubah ini semua untuk menambah tingga tanaman ataupun bunganya.[2] DaunP. alpina memiliki daun berdaging yang berjumlah lima hingga delapan, berwarna hijau muda hingga kemerahan, berbentuk bulat panjang dengan diameter hingga 6 cm (2,5 in). Permukaan atas daun ini lengket dikarenakan lendir yang dikeluarkan oleh kelenjar lendir menutupi seluruh permukaan daun. Ketika serangga kecil hinggap di permukaan daun ini, ia akan terperangkap oleh lendir. Kelenjar lendir yang mengandung enzim tertanam di permukaan daun akan mengeluarkan enzim pencernaan untuk mencerna mangsa. Daun dari spesies ini dapat membantu pencernaan lebih jauh dengan merapatkan daunnya sedemikian rupa sehingga ujung daun bergulung ke tengah, membawa kelenjar dan enzim tambahan sehingga berkontak dengan mangsa (seperti pada drosera). Sebagian besar tanaman berwarna hijau kemerahan di bawah sinar matahari penuh, meskipun beberapa tanaman menjadi benar-benar merah dengan menyisakan sedikit bagian dengan warna hijau.[3] Bunga dan bijiPinguicula alpina baru mulai berbunga setelah tumbuh beberapa tahun. Antara enam hingga delapan tahun (kadang-kadang hingga 13). Bunga berada di batang tunggal yang tidak bercabang setinggi 12 cm (5 in). Bunga zygomorfik memiliki panjang 10–16 mm (⅜-⅝ in) yang bewarna kuning-hijau pendek dan terdiri dari bibir atas yang memiliki dua lobus, dan bibir bawah yang memiliki tiga lobus. Bunganya bewarnanya putih dengan satu atau kadang tiga tanda kuning di bibir bawah. Bunga ini memiliki variasi dalam ukuran dan bentuk. Bunganya protogin, artinya stigma betina matang sebelum jantan, dan diserbuki oleh lalat. Bunga yang telah dibuahi berukuran 6–9 mm (¼-⅜ in) dan berisi kapsul biji berukuran 2–3 mm (1/16-⅛ in) yang mengandung biji kecil, berwarna coklat karat, dan jumlahnya sangat banyak. Reproduksi vegetatifTumbuhan yang sehat menghasilkan umbi berukuran 3 mm di bawah daun setelah periode pembungaan. Umbi ini akan membentuk tanaman baru pada tahun berikutnya. Umbi ini juga berfungsi sebagai sarana reproduksi vegetatif. Tumbuhan yang hidup di wilayah arktik tidak membentuk umbi ini.[butuh rujukan] HibernaculaPinguicula alpina adalah hemicryptophytic, di mana tanaman ini dapat selamat dari kondisi musim dingin dengan mereduksi menjadi kuncup yang terletak di permukaan tanah. Kuncup ini, yang disebut hibernaculum, terdiri dari daun-daun kecil dan padat, yang mengembang seiring dengan datangnya musim semi. Walaupun sebagian besar hibernacula dalam genus ini kehilangan akarnya selama periode ini, P. alpina unik karena mempertahankan akarnya. DistribusiPinguicula alpina ditemukan di dataran dan garis lintang tinggi di seluruh Eropa dan Asia, dengan populasi terpadat terkonsentrasi di Pegunungan Alpen dan Skandinavia utara. Sekitar zaman es akhir, tanaman itu terdistribusikan ke seluruh Asia, yang sekarang tanaman tersebut masih terdapat di Siberia, Mongolia, dan Himalaya. P. alpina adalah salah satu anggota genus Pinguicula yang paling luas sebarannya. Pada tahun 2012, lebih dari 1000 individu P. alpina ditemukan di Ringhorndalen, Svalbard. Sebelumnya tidak ada yang tahu bahwa tanaman ini hidup disitu, sekarang tanaman tersebut menandai populasi spesies yang paling utara.[4] Habitat dan ekologiSpesies ini tumbuh di barat laut Siberia hingga ketinggian 4.100 m (13.500 kaki), di lokasi terbuka dan cerah. Tanaman ini lebih suka tanah basah dengan pH alkali ke netral. P. alpina sangat toleran terhadap kekeringan tanah. Tanaman ini biasanya ditemukan di rawa sub-alpine atau padang rumput alpine. P. alpina sering tumbuh berdampingan dengan Carex firma, Bistorta officinalis, Dryas octopetala, dan Pedicularis rostratocapitata. Lokasi pegunungan tempat P. alpina tumbuh juga sering dikaitkan dengan komunitas tanaman Caricion davallianae dan Catoneurion commutati, yang tumbuh bersama dengan Schoenus nigricans, Schoenus ferrugineus, Epipactis palustris, Cochlearia officinalis, dan Pinguicula vulgaris. Status lingkunganKarena penyebarannya yang cukup luas, P. alpina dapat menikmati masa depan yang cukup aman. Namun, beberapa daerah di Eropa, tanaman ini cukup tidak umum untuk terancam dikarenakan pembangunan atau pertanian. Spesies ini, misalnya, dulu tanaman ini ditemukan di Skotlandia utara, tetapi sejak itu telah disingkirkan dari sana dan tidak lagi ditemukan tumbuh secara asli di Kepulauan Inggris. Spesies ini dilindungi di Jerman oleh "Bundesartenschutzverordnung", dan juga dilindungi secara lokal di beberapa kanton Swiss, di wilayah kaki gunung Pannonian, dan Alpine di Austria. PenggunaanObat tradisional di Eropa tidak membedakan manfaat dan kegunaan diantara spesies Pinguicula. Mereka menggunakan tanaman ini untuk mengobati luka, pembengkakan, pegal linu, penyakit hati, sakit perut, nyeri dada, dan masalah pernapasan. Efektifitasnya terhadap penyakit ini diduga disebabkan oleh asam sinamat yang dikandung tanaman. TaksonomiPada tahun 1583, Clusius membedakan dua bentuk pinguicula dalam bukunya Historia stirpium rariorum per Pannoniam, Austriam: bentuk bunga biru (P. vulgaris) dan bentuk bunga putih (P. alpina), yang kemudian dimasukkan Linnaeus didalam Spesies Plantarum pada tahun 1753 bersama dengan P. villosa dan P. lusitanica. Meskipun tidak terkait erat, P. alpina membentuk hibrida alami dengan P. vulgaris, yang membentuk hibrida P. alpina × P. vulgaris. Referensi
CatatanBanyak isi dari artikel ini yang diambil dari Wikipedia bahasa jerman (diakses pada tanggal 7 Febuari, 2007).
Pranala luar |