Pemilihan Umum Gubernur Banten 2024 adalah pemilihan umum yang digelar setiap lima tahun sekali untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur masa bakti 2025–2030.[2] Seharusnya, pelaksanaan pemilihan kepala daerah dilaksanakan pada 2022. Namun, pemilihan umum ditunda hingga tahun 2024 untuk menyerentakkan pemilihan kepala daerah di seluruh Indonesia. Dalam kontestasi ini dilakukan secara serentak dan bersamaan dengan pemilu legislatif di tahun yang sama.
Mantan gubernur Wahidin Halim dapat mengikuti pemilihan ini, namun memutuskan tidak mencalonkan diri kembali.
Mantan Wali Kota Tangerang SelatanAirin Rachmi Diany mendapatkan elektabilitas tertinggi untuk maju dalam pemilihan Gubernur Banten 2024[3]. Sehingga DPP Golkar memberikan rekomendasi kepada Airin meskipun akan bertarung dengan rekan partai dalam Koalisi Indonesia Maju yang mengusung Andra Soni sebagai calon gubernur[4]. Karena ditinggalkan oleh KIM pada pilkada banten, Golkar membuka peluang koalisi dengan PDI-P untuk mengusung Airin-Ade Sumardi dalam Pilgub Banten 2024[5]. Ade Sumardi merupakan Ketua DPD PDI-P Banten.
Namun setelah pelantikan Ketua Umum Golkar yang baru, posisi Golkar berubah. Pada akhirnya, Airin tidak mendapat rekomendasi dari Ketua Umum DPP Golkar Bahlil Lahadalia untuk maju di Pilkada Banten. Meskipun demikian, PDI-P sudah memberikan surat dukungan B1 KWK kepada Airin dan Ade Sumardi. Berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi, PDI-P cukup suara untuk mengusung paslonnya sendirian.[6]
Kami sudah meminta izin kepada Pak Ketum dan Pak Ketum mengizinkan, karena beliau sadar juga ini adalah hak politiknya Bu Airin. Beliau tidak bisa melarang kadernya, karena ini hak politik yang melekat. Beliau menyampaikan bahwa rekomendasi dengan berat hati dan mohon maaf tidak bisa diberikan kepada Bu Airin. Pak Ketua Umum menyampaikan ini buat keselamatan Partai Golkar. Dengan pernyataan Pak Ketua Umum, kami selaku kader harus memaklumi. Kalau sudah demi keselamatan partai, ya kita kader harus menyelamatkan partai.
— Ketua DPD Golkar Provinsi Banten, Ratu Tatu Chasanah[6]
Kemudian, satu hari setelahnya, Golkar secara mengejutkan mencabut dukungan dari Andra Soni ke pasangan Airin. Sehingga, dalam masa pendaftaran, Airin-Ade secara resmi didukung oleh Golkar dan PDI-P.
Gubernur Banten masa bakti 2017–2022, Wahidin Halim telah mengikuti dua pemilihan gubernur, yaitu pada 2011 dan 2017. Pada 2024, Wahidin yang telah berpindah partai dari Demokrat ke NasDem ditugaskan partainya untuk maju sebagai calon legislatif DPR RI daerah pemilihan Banten III. Kemudian, ia memutuskan untuk tidak mengajukan pencalonan pada pemilihan gubernur 2024.[14] Kandidat lain yang bermunculan adalah Achmad Dimyati dari klan Natakusumah yang mempopulerkan dirinya sebagai "Mr. Dim".[15] Ia juga telah menerima mandat dari partainya, PKS untuk maju sebagai salah satu kandidat di pemilihan kepala daerah.[16] Di sisi lain, kader Gerindra, Andra Soni juga masuk dalam bursa pemilihan gubernur.[17] Pada 30 Juni 2024, Gerindra memberi tugas kepada Andra untuk maju sebagai calon gubernur.[18] Mengingat kursi Gerindra pada pemilihan legislatif 2024 mengungguli PKS, maka PKS diberi kesempatan untuk mencalonkan kandidat wakil gubernur. Kandidat dari PKS adalah Dimyati. Ia diberi amanah oleh ketua Gerindra, Prabowo Subianto sebagai kandidat wakil gubernur.[19] Deklarasi keduanya dilakukan oleh tujuh partai politik pemenang kursi pemilihan legislatif yang secara resmi tergabung dalam Koalisi Banten Maju atau implementasi politik dari Koalisi Indonesia Maju Plus yang berasal dari partai politik diluar koalisi.