Pemeliharaan perdamaian atau penjagaan perdamaian mengacu pada aktivitas yang bertujuan menciptakan kondisi yang memungkinkan perdamaian jangka panjang.[1]
Dalam perkumpulan pemerintahan dan organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa, ada keyakinan umum bahwa di tingkat internasional, pemelihara perdamaian mengawasi proses perdamaian di wilayah-wilayah pascakonflik dan membantu mantan kombatan melaksanakan komitmen perjanjian perdamaian yang mereka sepakati. Bantuan tersebut datang dalam berbagai bentuk, termasuk tindakan pembangunan rasa percaya, rencana berbagi kekuasaan, dukungan pemilu, memperkuat aturan hukum, dan pembangunan ekonomi dan sosial. Karena itu, pasukan pemelihara perdamaian PBB (kadang disebut Blue Berets atau Blue Helmets karena mengenakan beret atau helm biru muda) terdiri dari tentara, polisi, dan warga sipil.[2][3]
Evelegh, Robin (1978). Peace-Keeping in a Democratic Society: the Lessons of Northern Ireland. Montréal, Qué.: McGill-Queen's University Press. ISBN 0-7735-0502-4
Blocq, Daniel. 2009. "Western Soldiers and the Protection of Local Civilians in UN Peacekeeping Operations: Is a Nationalist Orientation in the Armed Forces Hindering Our Preparedness to Fight?" Armed Forces & Society, abstractDiarsipkan 2009-04-06 di Wayback Machine.
Bridges, Donna and Debbie Horsfall. 2009. "Increasing Operational Effectiveness in UN Peacekeeping: Toward a Gender-Balanced Force." Armed Forces & Society, May 2009. abstract
Howard, Lise Morjé. 2008. UN Peacekeeping in Civil Wars. Cambridge: Cambridge University Press. abstract
Fortna, Virginia Page; Lise Morjé, Howard (2008). "Pitfalls and Prospects in the Peacekeeping Future". Annual Review of Political Science. 11: 283–301. doi:10.1146/annurev.polisci.9.041205.103022.
Blocq, Daniel. 2010. "Western Soldiers and the Protection of Local Civilians in UN Peacekeeping Operations: Is a Nationalist Orientation in the Armed Forces Hindering Our Preparedness to Fight?" Armed Forces & Society Vol. 36 (2): 290-309, DOI:10.1177/0095327X08330816Abstract