Paroki Santo Fidelis, Sejiram
Paroki Santo Fidelis Sejiram adalah suatu paroki dari Gereja Katolik Roma di Keuskupan Sintang. Pusat Paroki Sejiram berada di Desa Sejiram, sebuah kampung suku Dayak yang terletak di pedalaman tepi Sungai Seberuang, anak Sungai Kapuas di kecamatan Seberuang, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat.[2] SejarahParoki Sejiram adalah cikal bakal perkembangan gereja di Kalimantan Barat. Misi Katolik berawal dari pertemuan Mgr. Claessens dengan Gubernur Jenderal Hindia Belanda di Buitenzorg (Bogor) yang tertulis dalam surat Vikaris Apostolik dari Batavia tanggal 25 Februari 1884. Isi surat menyatakan kemungkinan pemerintah Belanda memberikan daerah Borneo bagi Misi Katolik. Izin untuk memulai Misi di Borneo diberikan pada tanggal 7 Agustus 1884. H. Looymans diutus menjadi misionaris pertama bagi Suku Dayak. Pada 29 Juli 1890, Pastor H. Looymans tiba di Semitau dan kemudian tahun 1892 dia tiba di Sejiram.[3] Tahta Apostolik kemudian mendirikan dan menetapkan Kalimantan sebagai Prefektur Apostolik baru pada tanggal 11 Februari 1905. Kalimantan ditetapkan sebagai bagian dari Vikariat Apostolik Batavia. Prefektur baru ini diserahkan kepada para imam Ordo Fransiskan Kapusin yang dalam hal ini ditangani oleh Kapusin Provinsi Belanda. Sejiram kemudian diserahkan ke Ordo Montfortan (SMM) pada tanggal 13 April 1947. Selanjutnya ke Oblat Maria Imakulata (OMI) terhitung pada tahun 1977. Pada tahun 2006 Paroki Sejiram diserahkan ke Kongregasi Pasionis (CP). Pastor Pius Barses, CP adalah imam Pasionis pertama yang bertugas di Paroki Sejiram.[4] Jadwal Misa
Referensi
|