Ortodoks Oriental menurut negaraGereja-gereja Ortodoks Oriental adalah gereja-gereja yang turun dari gereja-gereja yang menolak Konsili Kalsedon pada tahun 451. Meskipun bernama serupa, mereka adalah cabang yang berbeda dari Kekristenan dari Ortodoks Timur. Ortodoks Oriental terdiri dari beberapa yurisdiksi otonom dan autosefalus yang memegang serangkaian keyakinan tunggal dan persatuan dalam persekutuan penuh. Namun, masing-masing dari mereka memiliki ritus terpisah mereka sendiri, dan terdapat perbedaan signifikan antara praktik mereka masing-masing. Sehingga, terdapat keragaman praktik yang lebih internal di kalangan Ortodoks Oriental ketimbang Ortodoks Timur. PenyebaranOrtodoks Oriental adalah agama dominan di Armenia (94%), Artsakh (98%), Ethiopia (44%, total populasi Kristen adalah 63%), dan Eritrea (47%, total populasi Kristen adalah 54%). Ortodoks Oriental secara khusus merupakan agama dominan di dua wilayah Ethiopia, Amhara (82%) dan Tigray (95%), serta kota tercarter Addis Ababa (75%). Gereja tersebut juga memiliki jumlah pengikut signifikan di Wilayah Oromia (31%). Ortodoks Oriental juga merupakan salah satu dari dua agama dominan di Eritrea (47%), khususnya di wilayah dataran tinggi Wilayah Maekel (87%) dan Wilayah Debub (86%). Gereja tersebut juga merupakan agama minoritas signifikan di Mesir (10%), Sudan (5%, total populasi Kristen adalah 15%), Suriah (3%, total populasi Kristen adalah 10-11%, yang lainnya adalah Ortodoks Timur, Katolik dan Gereja dari Timur), Lebanon (2%, total populasi Kristen adalah 40%) dan Kerala, India (1%, total populasi Kristen adalah 2.3%).[1] Negara mayoritas Kristen Ortodoks OrientalOrtodoks Oriental adalah kepercayaan agama tunggal terbesar di: Negara-negara dengan persentasi tinggi umat Kristen Ortodoks Oriental meliputi: Gereja Ortodoks Oriental dalam persekutuan penuh
Statistik
Referensi
|