Noh Alam Shah
. Noh Alam Shah Adalah mantan pemain sepak bola berkebangsaan Singapura yang cukup terkenal di Indonesia karena ketajamannya pada saat berseragam Arema Indonesia. Perjalanan karierKarier klubSebelum terjun ke sepak bola Along pernah tercatat sebagai pemain timnas sepak takraw U-12 Singapura berposisi sebagai tekong. Usia 14 ia memutuskan berhenti bermain sepak takraw untuk mencoba bermain sepak bola hingga akhirnya ada pemandu bakat yang tertarik dan memasukan namanya di tim, saat usianya 16 tahun, tidak heran kalau ia sering melakukan tendangan salto ala seorang pemain sepak bola takraw.[1][2] Pada tahun 1997 ia memperkuat Sembawang Rangers hingga senior, lalu hijrah ke Singapore Armed Force FC (SAFFC) kemudian kembali lagi ke tim semula. Pada tahun 2003 ia bergabung dengan tampines Rovers dan membantu memenangkan gelar liga dua tahun berturut-turut 2004 dan 2005. Pada tahun 2007 ia tercatat sebagai pemain pertama yang mencetak 100 gol bagi klubnya setelah mencetak gol melawan Liaoning Guangyuan. Ketajaman Alam Shah sempat membuatnya mengikuti seleksi di Notts County, Inggris, dan Skonto Riga, Latvia, namun keduanya gagal karena masalah izin kerja. Mulai tahun 2009, Along mulai bermain di klub Liga Super Indonesia,Arema Malang. Setelah terjadi dualisme kompetisi di Indonesia, Along pun hijrah ke Arema Malang yang bermain untuk IPL pada tahun 2011 sampai 2012. Pada paruh musim tahun 2012, Nor Alam Shah diboyong Persib Bandung setelah hampir 3 tahun sebelumnya menjadi icon Arema Malang.[3] Pada 28 Juni 2012, Alam Shah kembali membela Tampines Rovers. Pada 16 Maret 2013, dalam jeda pertandingan uji coba antara PSS Sleman melawan Persiba Bantul Alam Shah bersama dengan Usep Munandar diperkenalkan kepada publik setelah resmi menjadi pemain PSS Sleman dengan mengelilingi lapangan Stadion Maguwoharjo, kandang PSS Sleman. Keduanya pun mendapat aplaus meriah. Ia bergabung dengan mantan rekannya di Arema Indonesia seperti Waluyo, Aji Saka, Juan Revi, dan Wahyu Gunawan yang lebih dulu bergabung bersama PSS Sleman. Alam Shah mencetak gol perdananya di liga domestik bersama PSS Sleman pada Minggu, 28 April 2013, pertandingan berakhir dengan skor 2-0 Alam Shah mencetak gol pada menit ke-62 untuk menutup kemenangan PSS Sleman atas tamunya PPSM Magelang di Stadion Maguwoharjo. Karier internasionalDalam pertandingan penyisihan grup Kejuaraan Sepak Bola ASEAN 2007 Alam Shah mencetak tujuh gol dari total kemenangan 11-0 atas Laos. Ini tidak hanya rekor kemenangan besar Singapura, tetapi juga rekor gol individu seorang pemain di pertandingan internasional untuk Singapura. Alam Shah akhirnya membawa Singapura mempertahankan gelar juara, dan ia meraih gelar pemain terbaik dan top skor dengan 10 gol. Terakhir ia bertindak sebagai kapten tim dan mencetak gol dalam laga persahabatan melawan Tiongkok pada 12 Agustus 2009 di ajang National Day Challenge. Pertandingan itu berakhir adu penalti dengan kekalahan 3-4 setelah bermain imbang 1-1 selama 90 menit pertandingan. KarakterAlam Shah dikenal sebagai penyerang yang memiliki kekuatan fisik, tidak kenal lelah, unggul dalam kecepatan, kuat dalam duel bola udara, dan striker oportunis dengan penyelesaian akhir yang sempurna. Dalam wawancara dengan salah satu media lokal Singapura, The New Paper, pada tahun 2006, Alam Shah mengaku bahwa temperamennya terbentuk saat terlibat dalam sebuah anggota gengster ketika masih kecil. Alam Shah memiliki julukan "along" yang dalam bahasa China dan Melayu menjadi sebutan untuk "kakak" atau "pemimpin" dalam kelompok geng Cina (triad). KontroversiAlam Shah memiliki temperamen dan emosional tinggi. Alam Shah pernah mendapat skorsing satu tahun dari Komisi Disiplin Asosiasi Sepak Bola Singapura karena insiden dengan sesama rekannya di Timnas Singapura, Daniel Bennett, di final Piala Singapura 2007. Insiden terjadi ketika lutut Alam Shah yang saat itu membela Tampines Rovers mengenai kepala Bennett yang membela SAFFC usai duel perebutan bola. Ketika berusaha dipisahkan, Alam Shah justru menendang kepala bek naturalisasi tersebut hingga terkapar dan dilarikan ke rumah sakit. Karena insiden itu, Alam Shah dikenai skorsing satu tahun yang kemudian dipotong menjadi 7 bulan. Dalam masa skorsingnya, Alam Shah dipinjamkan ke klub Malaysia, PDRM FA, meski akhirnya Alam Shah tetap tidak boleh bermain karena aturan FIFA yang mengharuskan setiap klub menghormati aturan asosiasi sepak bola negara lain. KeluargaAlam Shah mempunyai tiga orang anak. Ia memiliki darah Indonesia dari kakek ibunya yang berasal dari Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur. Ia pun dapat sedikit berbicara menggunakan bahasa Bawean. GelarKlub
Internasional
Pribadi
Referensi
Pranala luar
|