Nicanor Duarte Frutos
Óscar Nicanor Duarte Frutos (lahir 11 Oktober 1956) adalah Presiden Paraguay dari 2003 hingga 2008. Lahir di Coronel Oviedo, Caaguazú, Duarte adalah anak seorang petani di Kota Coronel Oviedo (Paraguay tengah). Ia besar di lingkungan keluarga sederhana dan rendah hati serta tidak terlalu banyak cerita soal masa kecilnya. Secara alamiah, ia pandai berorasi sehingga mengantarkannya menjadi penyiar di sebuah stasiun radio tingkat provinsi. Gajinya dipergunakan untuk membiayai kuliah di fakultas hukum di Villaricca yang dekat dengan Coronel Oviedo. Jenjang pendidikannya diraih dengan biaya sendiri. Ia pernah bekerja sebagai pengangkat kayu demi membiayai kuliahnya. Sejak berumur 14 tahun semasa diktator Alfredo Stroessner berkuasa, ia telah bergabung dengan Stroessner Partai Kolorado ketika masih duduk di bangku sekolah tinggi di Coronel Oviedo. Duarte menikah dengan María Gloria Penayo Solaeche dan ayah enam anak. Atas dorongan ayahnya, ia bergabung dengan partai itu semenjak usia sekolah menengah pertama (14 tahun). Pada 1974, Duarte Frutos meraih gelar bachelor dalam ilmu Pengetahuan dan Surat-menyurat (Sciences and Letters). Ia pernah menjadi wartawan pada harian Ultima Hora di ibu kota Asuncion. Pada 1984, ia meraih gelar hukum dari Universitas Katholik Asunción dan doktor dari Universitas Nasional Asunción pada 1989. Kemudian, ia bergabung dengan Partai Kolorado. Dalam babak awal sebagai kandidat partainya pada Desember 1992, ia menerima dukungan mantan menteri Juan Carlos Wasmosy Monti pada Agustus 1993 untuk tampil sebagai presiden Paraguay. Wasmosy menunjuknya sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Pada 1996 terjadi sebuah politik yang penuh kontroversi atau pertentangan atas dirinya sebagai kandidat partai. Pada Februari 1997, ia mengundurkan diri sebagai menteri dan bergabung dengan Reconciliacion Colorada Movement (MRC). Menurut cerita, ia memang sudah ingin menjadi presiden sejak belia. Ibunya pernah bercerita kepadanya tentang menjadi presiden itu. Ketika ia lahir, bidan persalinannya nyeletuk, “Dia begitu jelek, tetapi dia kemungkinan kelak menjadi seorang presiden.” Apakah bidan yang diceritakan ibunya itu memiliki kemampuan paranormal atau hanya canda seorang bidan seperti biasa terjadi? Yang pasti, ucapan itu selalu terngiang di benaknya dan selalu seperti memberikan harapan dan dorongan untuknya menapaki jalan menuju kepresidenan 49 tahun kemudian. Menurutnya, ia memang terinspirasi terus oleh cerita itu. Sehingga, sejak awal dia sudah bertekad untuk menjadi presiden. Duarte Frutos memang berhasil terpilih setelah memperoleh 38% suara. Ia mengalahkan Julio Cesar Franco (calon dari Partai Liberal dan mantan wakil presiden), Pedro Fadul (calon independen), dan Guillermo Sanchez (calon Partai Colorado). Partai Colorado adalah pijakan karier utamanya. Partai ini dikenal sangat mendominasi politik selama 6 dekade. Pemberi suara sangat tergantung pada Partai Colorado yang mendominasi pemerintahan dan pemberian pekerjaan. Partai Colorado sangat buruk, karena kehancuran ekonomi, korupsi, dan lainnya. Namun, mengapa Duarte Frutos terpilih? “Saya akan bekerja keras sehingga kita tidak lagi menjadi negara yang kaya, tetapi dipenuhi dengan penduduk miskin,” tandasnya dalam kampa. Ia juga berjanji mencegah penghindaran pajak dan meningkatkan pemerimaan pemerintah sehingga mengurangi defisit anggaran negara. Itu sebagai alasan karena Paraguay terkenal sebagai negara penyelundup. Barang import yang masuk tidak dikenakan pajak. Sehingga, Paraguay terisolasi di kawasan Amerika Latin. “Saya tidak akan membiarkan Anda kecewa. Perjuangan yang harus kita menangkan bukanlah pertarungan politik di antara sesama warga, tetapi sebuah perjuangan mengikis kemiskinan dan korupsi,” tandas Duarte. Ia menolak menjual aset-aset negara, tetapi memilih mengundang pemodal asing untuk memperkuat aspek persaingan bisnis. Namun, dikabarkan bahwa keunggulannya bukan hanya pada ucapannya. Ia dianggap sebagai acuan moral. Paraguay boleh terkenal sebagai negara paling korup, tetapi Duarte memiliki otak cemerlang dan moral yang tinggi. Selain, dikenal tidak terlibat skandal korupsi. Pesaingnya (Pedro Fadul) bahkan pernah mengatakan, “Andaikan saya kader Colorado, saya akan menyebutnya sebagai kandidat yang jujur.” Ia bagian dari komunitas Guarani yang pada umumnya miskin dan tidak berpendidikan. Ia satu-satunya dari komunitas itu yang pernah mendapat pendidikan universitas. Agustus 2003, ia menggantikan Presiden Gonzalez Macchi. Wikimedia Commons memiliki media mengenai Nicanor Duarte.
|