Nanga Taman, Sekadau

Nanga Taman
Negara Indonesia
ProvinsiKalimantan Barat
KabupatenSekadau
Pemerintahan
 • CamatPaulus Ugang, S.AP., MM[1]
Populasi
 • Total28.724 jiwa
 • Kepadatan26/km2 (70/sq mi)
Kode pos
79584
Kode Kemendagri61.09.03 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS6109020 Edit nilai pada Wikidata
Luas1.106,67 km²
Kepadatan26
Desa/kelurahan13 desa
Situs webkecnangataman.sekadaukab.go.id
Peta
PetaKoordinat: 0°15′57.75602″S 110°49′7.91749″E / 0.2660433389°S 110.8188659694°E / -0.2660433389; 110.8188659694

Nanga Taman adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat, Indonesia. Kecamatan Nanga Taman terletak di antara Kecamatan Nanga Mahap dan Sekadau Hulu. Sebagian besar wilayah Nanga Taman adalah areal perkebunan Kelapa Sawit. Tradisi yang terkenal di kalangan masyarakat Kecamatan Nanga Taman adalah Gawai Nyapat Taun (Pesta Rakyat sehabis Panen) yang biasanya dilaksanakan pada bulan Juni hingga Juli setiap tahunnya. Kecamatan Nanga Taman yang biasa disebut juga dengan sebutan Bumi Nyai Anta.[3]

Wilayah Administrasi

Kecamatan Nanga Taman terdiri dari 13 desa meliputi:

  1. Desa Lubuk Tajau;
  2. Desa Meragun;
  3. Desa Nanga Engkulun;
  4. Desa Nanga Kiungkang;
  5. Desa Nanga Koman;
  6. Desa Nanga Mentukak;
  7. Desa Nanga Mongko;
  8. Desa Nanga Taman;
  9. Desa Rirang Jati;
  10. Desa Senangak;
  11. Desa Sungai Lawak;
  12. Desa Tapang Tingang;
  13. Desa Pantok;

Demografi

Suku

Penduduk asli atau suku yang mendiami provinsi Kalimantan Barat adalah suku Dayak, khususnya di kawasan pedalaman Kalimantan Barat. Suku ini dibagi menjadi beberapa kelompok, diantaranya suku Dayak Iban, Dayak Taman, Dayak Kayan, Dayak Punan, dan Dayak Kantun.[4] Kemudian, suku Melayu dan Tionghoa, kebanyakan mendiami kawasan pesisir Kalimantan Barat. Suku Jawa, Madura, dan Bugis, juga memiliki populasi yang banyak di Kalimantan Barat.[4]

Berdasarkan Sensus Penduduk Indonesia 2010, suku Dayak di Kalimantan Barat sebanyak 50,03% (2.194.009 jiwa) dari 4.385.356 jiwa penduduk.[5] Kemudian suku Melayu 18,57%, Jawa 9,74%, Madura 6,27%, Tionghoa 5,89%, Bugis 3,13%, Sunda 1,13%, Batak 0,60% dan beberapa suku lainnya dari berbagai daerah di Indonesia yakni 4,64%, juga tinggal di sini.[4] Sementara di Kabupaten Sekadau, termasuk di kecamatan Nanga Taman, suku Dayak terdiri dari Subsuku Dayak Taman Sekadau, Ntuka', Kancikgh, Kerabat Engkulun, Semerawai, dan Ketiur.

Bahasa

Selain bahasa resmi nasional yakni bahasa Indonesia, bahasa yang umumnya atau banyak digunakan di tempat ini adalah bahasa Dayak Ribun (Rihun), Melayu dan Galik (Golik).[6] Bahasa lain yang digunakan adalah bahasa Jawa, Tionghoa, dan lainnya.[6]

Agama

Tahun 2021, jumlah penduduk kecamatan Nanga Taman sebanyak 28.724 jiwa, dengan kepadatan 26 jiwa/km². Kemudian, persentasi penduduk kecamatan Nanga Taman berdasarkan agama yang dianut yakni memeluk agama Kekristenan sekitar 74,16%, dengan rincian Katolik 71,38% dan Protestan 2,78%. Pemeluk agama Islam berjumlah 25,67%, kemudian Buddha 0,13% dan lainnya 0,04%.[2][3]

Objek Wisata

Objek Wisata terkenal di Kecamatan Nanga Taman adalah:

  1. Air Terjun Sirin Meragun;
  2. Air Terjun Sirin Punti;
  3. Air Terjun Batu Jato;
  4. Air Terjun Nuak;
  5. Air Terjun Terapugan;
  6. Riam Domia di Dusun Sarik Desa Nanga Mongko;
  7. Panorama Indah Bukit Kuntak

Referensi

  1. ^ Kecamatan Nanga Taman Diarsipkan 2021-09-04 di Wayback Machine., www.kecnangataman.sekadaukab.go.id, 4 September 2021
  2. ^ a b "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2021" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 4 September 2021. 
  3. ^ a b "Data Kependudukan Kecamatan Nanga Taman Kabupaten Sekadau" (Excel). www.data.kalbarprov.go.id. Diakses tanggal 4 September 2021. 
  4. ^ a b c Putri, Vanya Karunia Mulia. Serafica Gischa, Serafica, ed. "Suku yang Berasal dari Kalimantan Barat". Kompas.com. Diakses tanggal 4 September 2021. 
  5. ^ "kewarganegaraan, Suku Bangsa, Agama dan Bahasa Sehari-hari Penduduk Indonesia" (pdf). www.bps.go.id. hlm. 36–41. Diakses tanggal 4 September 2021. 
  6. ^ a b "Bahasa di Kalimantan". www.petabahasa.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 4 September 2021. 


Kembali kehalaman sebelumnya