Museum Waja Sampai Kaputing
Museum ini terletak di Kompleks H. Andir, Kampung Kenanga Ulu, Kelurahan Sungai Jingah, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin. Museum ini berada di tepi sungai Martapura dan berdampingan dengan Jembatan 17 Mei (Jembatan Banua Anyar), sehingga para pengunjung bisa mengakses museum ini menggunakan kelotok.[1] SejarahMuseum ini didirikan atas prakarsa Gubernur Kalimantan Selatan dan mendapat dukungan dari para pejuang, budayawan, seniman, sejarawan, dan masyarakat umum di Kalimantan Selatan. Pada tahun 1989, dibentuk tim untuk melaksanakan kegiatan pendataan benda-benda bersejarah yang pernah digunakan oleh pejuang Kalimantan Selatan pada masa Perang Banjar, masa kolonial Belanda, masa Jepang dan masa Revolusi Fisik tahun 1945-1949. Tim tersebut berhasil mengumpulkan benda-benda bersejarah untuk dijadikan koleksi museum Perjuangan Rakyat Kalimantan Selatan Waja sampai Kaputing Banjarmasin. Museum ini diresmikan oleh Gubernur Kepala Daearah Tk I Propinsi Kalimantan Selatan, Ir. H.M. Said pada tanggal 10 November 1991 bertepatan dengan Hari Pahlawan. [1] Museum ini menempati bangunan Rumah Bubungan Tinggi (Rumah Banjar Baanjung)[3] yang telah dialih fungsikan dari hunian menjadi museum sebagai upaya konservasi bangunan tradisional. KoleksiKoleksi yang dipamerkan di Museum "Waja Sampai Kaputing" pada saat ini baru menyangkut benda-benda bersejarah yang digunakan para pejuang pada masa revolusi fisik di Kalimantan Selatan, diantaranya foto-foto, kepala perahu, jimat, peta lokasi pertempuran, senjata tradisional, dan senjata api yang digunakan para pejuang kemerdekaan, pakaian, dan perlengkapan penunjang pejuang lainnya yang digunakan para pejuang kemerdekaan.[1] Waktu kunjungan[1]Waktu Kunjung Museum Waja Sampai Kaputing adalah sebagai berikut:
SaranaSarana museum ini dilengkapi dengan fasilitas sebagai berikut:
Referensi
Pranala luar |