Museum Betawi
Museum Betawi atau Museum Betawi Setu Babakan adalah museum yang terletak di Jl. RM Kahfi II, Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan.[1] Museum ini menampilkan koleksi terkait kegiatan yang dilakukan oleh Suku Betawi. SejarahMuseum ini dibangun selama tiga sejak tahun 2012 hingga 2015 yang pada awalnya diperuntukkan sebagai unit pengelola kawasan Perkampungan Budaya Betawi.[2] Pada 30 Juli 2017, museum dibuka secara resmi dan dibuka untuk kunjungan umum pada pelaksanaan Lebaran Betawi ke-11 yang dihadiri oleh Joko Widodo.[3] Pada awal pembukaan, hanya ada satu ruangan yang tersedia dan memamerkan koleksi pinjaman dari beragam museum seperti, Museum Fatahillah, Gedung Mohammad Hoesni Thamrin, Museum Tekstil, Museum Wayang dan Museum Bahari. Kemudian, pada tahun 2018, ruang pamer diperluas menjadi dua lantai, dengan lantai 1 dan lantai 3 bangunan dipergunakan sebagai museum, sedangkan lantai 2 bangunan masih digunakan sebagai kantor. Pada akhirnya, seluruh bangunan dari lantai 1 sampai 3 difungsikan sepenuhnya sebagai ruangan pameran untuk museum pada tahun 2020.[4] Pada tanggal 11 Januari 2022, Museum Betawi terdaftar secara resmi dan masuk ke dalam data yang disusun oleh Direktorat Pelindungan Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.[5] Koleksi dan bentuk bangunanBangunan tiga lantai ini berada di sebuah lokasi dengan luas 3.2 hektar.[6] Tiga lantai ini terdiri dari beragam koleksi. Lantai ini terdiri atas dua galeri, yaitu galeri ikon budaya Betawi dan galeri pengantin budaya Betawi. Galeri ikon pada lantai pertama menampilkan rumah kebaya (rumah adat Betawi) dengan ornamen gigi balang, serta kembang kelapa warna warni yang menjadi hiasan pada ondel-ondel dan pakaian pengantin Betawi. Selain pakaian, makanan juga menjadi ikon yaitu kerak telor dan bir pletok. Batik betawi didentik dengan warna cerah seperti kebaya kerancang dan baju sadariah yang dipakai oleh laki-laki yang biasanya digunakan bersama dengan peci dan kain cukin. Galeri pengantin Betawi menyajikan segala perlengkapan penganti seperti pakaian pengantin serta hantaran, peralatan musik serta roti buaya.[7] Lantai dua berisi beragam perabot rumah khas Betawi, seperti kukusan, alu, pane (bakul nasi kayu), meja kanjengan, dan sepeda ontel. Lalu, lantai tiga menyajikan alat musik khas Betawi dan potret para seniman Betawi, seperti Benyamin Sueb dan Mpok Nori.[8] Lihat pulaWikimedia Commons memiliki media mengenai Museum Betawi. Referensi
|