Mpok Nori
Hj. Nuri Sarinuri binti Kenan (10 Agustus 1930 – 3 April 2015) dikenal sebagai Mpok Nori adalah pemeran, pelawak dan pelenong Indonesia. Nori merupakan salah satu ikon Komedi Betawi. Ia juga merupakan pendiri Grup Lenong Sinar Noray.[1] Ketika kecil, ia bercita-cita menjadi jururawat, tetapi kandas karena dilarang oleh orang tuanya. Mak Nori merupakan anak dari Kenan (Baba Kenan) dan Mak Kemah, pemain rebab dan gendang yang kemudian membentuk grup Topeng Betawi yang bernama Gang Makyong. Dia diamanatkan orang tuanya untuk tetap menghidupkan kebudayaan Betawi. Mak Nori adalah adik dari seniman topeng H. Nasir. KeluargaNori menikah dengan pemuda bernama Ungkung, seorang pemain Tanjidor tahun 1946, ketika masih berusia 16 tahun. Pasangan tersebut dikaruniai enam orang anak, tetapi tiga di antaranya meninggal dunia. Salah satu putrinya yang bernama Engkar mengikuti jejaknya sebagai seniman Betawi. KarierMpok Nori dikenal luas dengan gaya lugas dan logat Betawi yang kental.[2] Awal karier Mpok Nori dimulai dari pentas lenong betawi bersama sahabatnya Bokir dan mulai dikenal luas setelah ikut bermain dalam serial Pepesan Kosong (1993–1995) bersama Malih dan Bolot. Sinetron ini disutradarai Ali Shahab. Mpok Nori memiliki sanggar seni sebagai sarana pendidikan seni peran murid-murid Mpok Nori.[3] Selain berakting, Mpok Nori juga memiliki kemampuan, antara lain bermain silat dan menyanyi. Dia pernah mempunyai kaset rekaman berjudul Sampah. Pada 1980-an, berkat prestasinya di bidang kesenian, Mpok Nori menjadi dosen kehormatan Jurusan Tari di LPKJ (sekarang IKJ). Dalam setiap lawakannya, kerap kali ia selalu mengaku dirinya adalah Nikita Willy, lengkap dengan suara jeritan nyaringnya. Ciri khas ini seringkali ditirukan oleh beberapa pelawak yang berkiblat di kemudian hari, termasuk juga pelawak junior. Diantaranya Jenda Munthe, Jarwo Kwat, Adul, Surya Insomnia, Rigen Rakelna Rio Steven Dumatubun, dan Wali Band. Meninggal duniaMpok Nori meninggal dunia pada 3 April 2015 setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Pasar Rebo, Jakarta Timur karena penyakit asma bawaan dari keturunan.[4][5] Sesuai wasiatnya, mendiang Hj. Nori dimakamkan di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur.[6] FilmografiFilm
Sinetron
Acara televisi
Penghargaan dan nominasiPenghargaan lainnyaPada bulan Juni 2022, Mpok Nori diabadikan sebagai nama jalan di Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur menggantikan Jalan Raya Bambu Apus. Jalan ini merupakan salah satu dari 22 jalan di DKI Jakarta yang diganti saat itu.[7][8] Referensi
|