Mohamed Farid Md Rafik
Dr. Mohamed Farid bin Md Rafik (12 Oktober 1976 – 21 September 2019) adalah seorang politikus Malaysia yang pernah menjabat sebagai Wakil Menteri di Sekretariat Perdana Menteri di masa pemerintahan Mahathir Mohamad dari 2018 sampai 2019 dan mantan anggota parlemen untuk daerah pemilihan Tanjung Piai, Johor masa bakti 2018–2023.[1][2] Namun, dipertengahan masa jabatannya, baik sebagai wakil menteri maupun anggota parlemen, Farid meninggal dunia akibat serangan jantung.[3] Latar belakangDilahirkan pada tahun 1976, Farid berasal dari Serkat, Pontian, Johor. Dia mengenyam pendidikan awal di Sekolah Kebangsaan (SK) Andek Mori, Serkat dan kemudian lanjut ke sekolah menengah di Sekolah Menengah Sains Muzaffar Syah, Melaka sebelum melanjutkan pendidikan A-Level di Bedford Modern School, Britania Raya. Dia memulai karier medisnya pada tahun 2001 setelah lulus dengan gelar Sarjana Kedokteran dari University of Belfast. Pada tahun 2008, ia melanjutkan studinya untuk mendapatkan gelar anestesiologi dari College of Anesthesia, Royal College of Surgeon Ireland (RCSI) dan kemudian terus bekerja sebagai ahli anestesi di Inggris hingga 2014 sebelum kembali ke Malaysia setelah 10 tahun di Inggris.[4] PolitikSebelum memasuki dunia politik, ia bekerja sebagai ahli anestesi di rumah sakit swasta di Melaka.[5] Meskipun dia tidak pernah siap untuk politik, dia menjadi tertarik setelah ibunya, Norma Mohamed yang mantan ketua Wanita UMNO Tanjung Piai, meninggalkan partai tersebut pada tahun 2016 untuk begabung dengan Partai Pribumi Bersatu Malaysia (BERSATU). Karier politiknya dimulai ketika ia bergabung dengan BERSATU pada tahun 2017 dan memenangkan kursi parlemen Tanjung Piai dalam pemilihan umum 2018.[6] MeninggalFarid meninggal di Rumah Sakit Pontian di Johor pada 21 September 2019 karena serangan jantung.[7] Dia dimakamkan di Pemakaman Wakaf Muslim Sheikh Haji Ahmad di Kampung Chokoh, Serkat, Pontian, Johor pada pukul 5.30 sore pada hari yang sama.[8] Pemakamannya dihadiri oleh lebih dari 1000 orang termasuk Tun Dr. Mahathir Mohamad.[9] Dia meninggalkan seorang istri, Farah Syazwani Hanis Ismail, 32, dan tiga anak perempuan–Sophie Farissya, 8, Eva Ariaana, 4 dan Zara Aleena, 2.[10] Perhitungan suara sebagai calon legislatif
Penganugerahan
Referensi
Pranala luar |