Dalam buku A History of Mathematics, Victor Katz menulis bahwa:[2]
Sejarah matematika Islam abad pertengahan tidak dapat ditulis dengan lengkap, karena banyak manuskrip Arab yang belum dipelajari... Tetap saja, garis besarnya... sudah diketahui. Matematikawan Islam mengembangkan sistem numeralia letak-nilai desimal yang mencakup pecahan desimal, menyusun studi aljabar dan mulai mempertimbangkan hubungan antara aljabar dan geometri, mempelajari dan memajukan teori geometri Yunani yang dicetuskan Euklides, Archimedes, dan Apollonius, dan membuat kemajuan besar dalam geometri bidang dan bola.
Penerjemahan dan studi matematika Yunani yang menjadi rute utama distribusi teks-teks tersebut ke Eropa Barat turut memainkan peran penting. Smith menulis bahwa:[3]
Dunia berutang besar kepada para ilmuwan Arab karena melindungi dan mengirimkan karya klasik matematika Yunani... mereka lebih banyak mengirimkan [teks], tetapi mereka juga membuat kemajuan besar dalam bidang aljabar dan menunjukkan kejeniusan karya mereka dalam bidang trigonometri.
Matematikawan Islam memiliki pengaruh besar dalam perkembangan ilmu pengetahuan di Eropa dan memperkayanya dengan temuan mereka sendiri dan temuan yang diwariskan oleh bangsa Yunani, India, Suriah, Babilonia, dan lain-lain.
Sejarah
Kontribusi terpenting matematikawan Islam adalah pengembangan aljabar, yaitu menggabungkan material India dan Babilonia dengan geometri Yunani untuk mengembangkan aljabar. Dalam aljabar, seorang matematikawan menggunakan simbol x, y, atau z sebagai pengganti angka untuk menyelesaikan persoalan matematika.
Bilangan irasional
Bangsa Yunani menemukan bilangan irasional, namun mereka tidak senang dan hanya mampu membedakan besaran dan bilangan. Dalam pandangan Yunani, besaran terus berubah dan dapat digunakan untuk beberapa hal seperti rentang garis, sedangkan bilangan bersifat diskret. Karena itu, bilangan irasional hanya dapat diselesaikan oleh geometri dan matematika Yunani memang cenderung geometris. Sejumlah matematikawan Islam seperti Abū Kāmil Shujāʿ ibn Aslam perlahan menghapus perbedaan antara besaran dan bilangan, sehingga memungkinkan jumlah irasional tampak seperti koefisien dalam persamaan dan solusi bagi persamaan aljabar. Mereka bebas memperlakukan bilangan irasional seperti benda, tetapi mereka tidak mempelajari sifatnya secara teliti.[7]
Penjelasan rinci terawal tentang induksi matematika dapat ditemukan pada bukti Euklidesbahwa bilangan prima tidak terhingga (c. 300 SM). Perumusan prinsip induksi yang eksplisit pertama dipaparkan oleh Blaise Pascal dalam Traité du triangle arithmétique (1665).
Omar Khayyám (c. 1038/48 di Iran – 1123/24)[10] menulis Treatise on Demonstration of Problems of Algebra yang mencantumkan solusi sistematis untuk persamaan tingkat tiga yang melampaui Aljabar karya Khwārazmī.[11] Khayyám mendapatkan solusi persamaan ini dengan mencari titik potong dua bidang kerucut. Metode ini sudah dipakai oleh bangsa Yunani,[12] tetapi mereka tidak menggeneralisasi metode ini untuk semua persamaan berakar positif.[13]
Sharaf al-Dīn al-Ṭūsī
Sharaf al-Dīn al-Ṭūsī (? di Tus, Iran – 1213/4) mengembangkan pendekatan baru terhadap penelitian persamaan kubus, suatu pendekatan untuk mencari titik tempat polinomial kubus mencapai nilai maksimumnya. Misal, untuk menyelesaikan persamaan , dengan a dan b positif, ia menulis bahwa titik maksimum kurva ada di , dan persamaan tersebut bisa tidak punya solusi, satu solusi, atau dua solusi, tergantung apakah tinggi kurva pada titik tersebut kurang dari, sama dengan, atau lebih besar daripada a. Karya-karyanya yang berhasil diselamatkan tidak memberi petunjuk mengenai cara ia menemukan rumus nilai maksimum kurva tersebut. Berbagai konjektur telah dirumuskan untuk mengetahui bagaimana ia menemukan metode ini.[14]
^Douglas, A. V. (1973), "R.A.S.C. Papers- Al-Biruni, Persian Scholar", Journal of the Royal Astronomical Society of Canada, 67: 973–1048, Bibcode:1973JRASC..67..209D
^Berggren, J. Lennart; Al-Tūsī, Sharaf Al-Dīn; Rashed, Roshdi; Al-Tusi, Sharaf Al-Din (1990), "Innovation and Tradition in Sharaf al-Dīn al-Ṭūsī's al-Muʿādalāt", Journal of the American Oriental Society, 110 (2): 304–309, doi:10.2307/604533, JSTOR604533
Referensi
Boyer, Carl B. (1991), "Greek Trigonometry and Mensuration, and The Arabic Hegemony", A History of Mathematics (edisi ke-2nd), New York City: John Wiley & Sons, ISBN0-471-54397-7
Review: Hogendijk, Jan P.; Berggren, J. L. (1989), "Episodes in the Mathematics of Medieval Islam by J. Lennart Berggren", Journal of the American Oriental Society, American Oriental Society, 109 (4): 697–698, doi:10.2307/604119, JSTOR604119)
Rashed, Roshdi (2001), The Development of Arabic Mathematics: Between Arithmetic and Algebra, Transl. by A. F. W. Armstrong, Springer, ISBN0-7923-2565-6
Youschkevitch, Adolf P. (1960), Die Mathematik der Länder des Ostens im Mittelalter, BerlinParameter |coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan) Sowjetische Beiträge zur Geschichte der Naturwissenschaft pp. 62–160.
Youschkevitch, Adolf P. (1976), Les mathématiques arabes: VIIIe–XVe siècles, translated by M. Cazenave and K. Jaouiche, Paris: Vrin, ISBN978-2-7116-0734-1
Bab buku tentang matematika Islam
Berggren, J. Lennart (2007), "Mathematics in Medieval Islam", dalam Victor J. Katz, The Mathematics of Egypt, Mesopotamia, China, India, and Islam: A Sourcebook (edisi ke-Second), Princeton, New Jersey: Princeton University, ISBN978-0-691-11485-9
Cooke, Roger (1997), "Islamic Mathematics", The History of Mathematics: A Brief Course, Wiley-Interscience, ISBN0-471-18082-3
Buku tentang ilmu pengetahuan Islam
Daffa, Ali Abdullah al-; Stroyls, J.J. (1984), Studies in the exact sciences in medieval Islam, New York: Wiley, ISBN0-471-90320-5
Joseph, George Gheverghese (2000), The Crest of the Peacock: Non-European Roots of Mathematics (edisi ke-2nd), Princeton University Press, ISBN0-691-00659-8 (Reviewed: Katz, Victor J.; Joseph, George Gheverghese (1992), "The Crest of the Peacock: Non-European Roots of Mathematics by George Gheverghese Joseph", The College Mathematics Journal, Mathematical Association of America, 23 (1): 82–84, doi:10.2307/2686206, JSTOR2686206)
Youschkevitch, Adolf P. (1964), Gesichte der Mathematik im Mittelalter, Leipzig: BG Teubner Verlagsgesellschaft
Brockelmann, Carl. Geschichte der Arabischen Litteratur. 1.–2. Band, 1.–3. Supplementband. Berlin: Emil Fischer, 1898, 1902; Leiden: Brill, 1937, 1938, 1942.
Sánchez Pérez, José A. (1921), Biografías de Matemáticos Árabes que florecieron en España, Madrid: Estanislao Maestre
Sezgin, Fuat (1997), Geschichte Des Arabischen Schrifttums (dalam bahasa German), Brill Academic Publishers, ISBN90-04-02007-1Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
Suter, Heinrich (1900), Die Mathematiker und Astronomen der Araber und ihre Werke, Abhandlungen zur Geschichte der Mathematischen Wissenschaften Mit Einschluss Ihrer Anwendungen, X Heft, Leipzig