Euklides
BiografiTidak banyak yang diketahui mengenai hidup Euklides karena sangat sedikit referensi asli mengenai dirinya yang bertahan. Dia kemungkinan besar lahir sekitar tahun 325 SM, sedangkan tempat, keadaan kelahiran, dan kematiannya, hanya dapat diperkirakan secara kasar relatif terhadap sejarah orang-orang lain yang disebutkan bersamanya. Walaupun jarang, dirinya disebutkan oleh matematikawan Yunani lainnya seperti Archimedes (sekitar 287 SM - 212 SM), sebagai "ὁ στοιχειώτης" ("penulis buku Elemen").[2] Beberapa referensi sejarah tentang Euklides ditulis oleh Proclus (c. 450 M), delapan abad setelah Euklides hidup.[3] Sebuah biografi rinci mengenai Euklides dituliskan oleh penulis Arab menyebutkan, sebagai contoh, bahwa kota kelahirannya adalah Tirus. Biografi ini umumnya diyakini fiktif. Jika Euklides datang dari Aleksandria, dia seharusnya mengenal Serapeum Aleksandria, dan Perpustakaan Aleksandria, dan mungkin pernah bekerja di sana pada masa hidupnya. Kedatangan Euklides di Aleksandria terjadi sekitar sepuluh tahun sejak kota tersebut didirikan oleh Aleksander Agung, yang berarti dia tiba sekitar tahun 322 SM.[1] Proclus menyebutkan diri Euklides hanya secara singkat dalam bukunya Commentary on the Elements. Menurut Proclus, Euklides diduga sebagai seseorang yang "dibujuk" oleh Plato dan turut serta dalam menyelesaikan buku Elemen. Buku tersebut adalah pengembangan karya dari Eudoksos dari Knidos dan dari beberapa murid Plato lainnya (terutama Theaetetus dan Philip dari Opus.) Proclus percaya bahwa Euklides pasti hidup pada masa Ptolemeus I (c. 367 SM - 282 SM) karena nama dia dikutip oleh Archimedes. Meskipun kutipan yang dimaksud telah dianggap sebagai interpolasi oleh editor-editor karya Archimedes, masih diyakini bahwa Euklides menulis Elemen sebelum Archimedes menulis karyanya. Proclus juga menceritakan kisah bahwa, ketika Ptolemeus I bertanya apakah ada cara yang lebih mudah untuk belajar geometri daripada buku Elemen, "Euklides menjawab tidak ada jalan mudah menuju geometri."[4] Anekdot ini diragukan karena mirip dengan sebuah kisah yang menceritakan tentang Menaechmus dan Alexander Agung. Euklides meninggal sekitar 270 SM, kemungkinan di Aleksandria.[1] Satu-satunya referensi kunci lain mengenai Euklides, Pappus of Alexandria (sekitar 320 M) menyebutkan secara singkat bahwa Apollonius "menghabiskan waktu yang sangat lama dengan murid Euklides di Aleksandria, dan karena itu dia mendapatkan pola berpikir ilmiah" c. 247–222 SM. Karena kurangnya informasi biografi yang tidak wajar—banyak biografi yang rinci mengenai matematikawan Yunani terkenal tersedia sebelum dan setelah masa hidup Euklides—membuat beberapa peneliti berhipotesis bahwa Euklides adalah seorang yang fiktif, dan karyanya adalah hasil sekelompok matematikawan yang menyebut diri mereka Euklides (seperti nama Bourbaki). Namun dugaan ini tidak banyak didukung oleh kalangan akademik dan hanya ada sedikit bukti yang mendukung dugaan tersebut.[5] Buku ElemenWalaupun banyak hasil dalam buku Elemen berasal dari karya-karya matematikawan sebelumnya, salah satu pencapaian Euklides adalah metode untuk menyampaikannya dalam satu kerangka yang logis. Hal ini membuatnya mudah untuk dibaca dan dikutip, termasuk sistem pembuktian matematika rigor yang tetap menjadi dasar matematika saat ini. Tidak ada nama Euklides disebutkan pada beberapa duplikat awal buku Elemen. Kebanyakan duplikat tersebut menyebutkan "edisi Theon" maupun "kuliah Theon", sedangkan teks yang dianggap utama, yang dimiliki oleh Vatican, tidak menyebutkan nama penulis. Proclus memberikan satu-satunya referensi Euklides sebagai penulis Elemen. Walaupun terkenal untuk hasil-hasil pada ilmu geometri, buku Elemen juga menjelaskan mengenai teori bilangan. Didalamnya, dijelaskan hubungan antara bilangan sempurna dan bilangan prima Mersenne (dikenal sebagai teorema Euklides–Euler), ketakhinggaan bilangan prima, lemma Euklides tentang faktorisasi (yang mengarah ke teorema dasar aritmatika tentang keunikan faktorisasi prima), dan algoritma Euklides untuk mencari pembagi persekutuan terbesar dari dua angka. Sistem geometri yang disampaikan dalam Elemen umum dikenal sebagai geometri, dan dianggap sebagai satu-satunya geometri yang mungkin. Namun saat ini sistem tersebut sering disebut dengan geometri Euklides untuk membedakannya dari geometri non-Euklides yang ditemukan pada abad ke-19. Jilid
Euclides menulis 13 jilid buku tentang geometri. Dalam buku-bukunya ia menyatakan aksioma (pernyataan-pernyataan sederhana) dan membangun semua dalil tentang geometri berdasarkan aksioma-aksioma tersebut. Contoh dari aksioma Euclides adalah, "Ada satu dan hanya satu garis lurus garis lurus, di mana garis lurus tersebut melewati dua titik". Buku-buku karangannya menjadi hasil karya yang sangat penting dan menjadi acuan dalam pembelajaran ilmu geometri. Karya lainSelain Elemen, setidaknya terdapat lima karya Euklides yang bertahan hingga saat ini. Karya-karya tersebut mengikuti struktur logis yang sama dengan Elemen, termasuk definisi dan proposisi yang dibuktikan.
Pekerjaan yang hilangKarya-karya lainnya yang dikaitkan dengan Euklides, tetapi telah hilang:
Lihat pulaReferensi
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Euclid. |