Marianne Katoppo
Henriette Marianne Katoppo (9 Juni 1943 – 12 Oktober 2007) adalah seorang penulis dan teolog Indonesia. Ia merupakan anak bungsu pasangan Elvianus Katoppo dan Pitong Agnes Stientje Rumokoij. Pendidikan dan KarierMarianne Katoppo menyelesaikan studi teologinya pada 1963 di Sekolah Tinggi Teologi Jakarta dengan gelar Sarjana Muda Theologia, dan pada 1977 dari sekolah yang sama dengan gelar Sarjana Teologi. Ia pernah kuliah di International Christian University, Tokyo (1964) dan Shingakubu Doshiha Daigaku, Kyoto (1965). Ia pernah mengikuti kursus malam di Universitas Stockholm (1970-1974). Pada tahun 1978 ia mengikuti pendidikan di Institut Ekumenis, di Bossey, Swiss, dan pada tahun 1992 memperoleh gelar theol.lic. Ia pernah bekerja di British and Foreign Bible Society, London (1966-1969), dan di AB Svenska Pressbyterian, Stockholm (1970-1974). Ia juga pernah bekerja di Yayasan Obor Indonesia.[1] Kegiatan menulisSejak berusia delapan tahun, Marianne Katoppo telah aktif menulis. Di usia tersebut, karya pertamanya diterbitkan dalam rubrik anak-anak harian berbahasa Belanda Nieuwsgier di Jakarta. Sejumlah novel yang ditulisnya di antaranya Dunia Tak Bermusim (1974), Anggrek Tak Pernah Berdusta, (1979), Terbangnya Punai (1978), Rumah di Atas Jembatan (1981), dan Dunia Tak Bermusim (1984).[1] Pada tahun 1960-an Katoppo menulis beberapa cerita pendek untuk harian Sinar Harapan dan majalah bulanan Ragi Buana. Novelnya, Raumanen, mendapat penghargaan dari Dewan Kesenian Jakarta (1975), Yayasan Buku Utama (1978), dan SEA Write Award (1982) sebagai perempuan pertama. Novel ini diterbitkan kembali pada 2006 oleh Penerbit Metafor. PenghargaanCerpennya "Supiya" mendapat Hadiah Hiburan Sayembara Kincir Emas Radio Nederland Wereldomroep 1975. Novel Raumanen mendapat Hadiah Harapan Sayembara Mengarang Roman DKJ 1975 dan Hadiah Yayasan Buku Utama Departemen P & K tahun 1977. Tahun 1982 ia menerima SEA Write Award (Hadiah Sastra ASEAN).[1] Karya teologiMarianne Katoppo dikenal sebagai teolog feminis pertama di Indonesia dan Asia. Karya teologinya Compassionate and Free: An Asian Woman's Theology (1979) diterjemahkan ke dalam bahasa Belanda, bahasa Jerman, bahasa Swedia dan bahasa Tagalog, dan dipakai sebagai buku ajar di berbagai sekolah teoogi dan seminari di seluruh dunia. Kegiatan lainMarianne Katoppo adalah anggota pendiri dan mantan Koordinator Ecumenical Association of Third World Theologians (EATWOT) Indonesia (1982), Forum Demokrasi (1991), Kelompok HATI (1980), International Council WCRP. Ia giat sebagai aktivis dan pencetak opini. Pada tahun 1995, ia mewakili Pramoedya Ananta Toer dalam menerima Penghargaan Magsaysay di Manila, Filipina karena adanya pertentangan di Indonesia, terkait dengan penolakan sejumlah sastrawan, di antaranya Mochtar Lubis, terhadap kemungkinan Pramoedya menerima penghargaan tersebut. Ia juga pernah duduk sebagai salah satu anggota dari Majelis Pekerja Harian Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia. KematianMarianne Katoppo meninggal pada 12 Oktober 2007 di Bogor, di sisi kakaknya, Pericles Katoppo. Penyebabnya diduga serangan jantung. Jenazahnya dikremasikan pada 13 Oktober 2007 di Krematorium Oasis, Tangerang. Hingga akhir hayatnya, Marianne Katoppo memilih untuk tidak menikah. Referensi
|