Majir, Kutoarjo, Purworejo
Pranala luar
Sejarah Masjid Desa Majir Setelah runtuhnya kejayaan Kerajaan Majapahit, munculah kejayaan kerajaan-kerajaan Islam di bumi nusantara. Di pulau Jawa sendiri, Kerajaan Demak menjadi barometer kerajaan Islam di nusantara pada saat itu. Pada era kepemimpinan Raden Patah, Kerajaan Demak didukung sepenuhnya oleh Wali Songo. Raden Patah mendapatkan perintah langsung dari para Wali untuk menyebarkan agama Islam di seluruh nusantara sehingga Raden Patah memerintahkan para santri dan punggawa kerajaan untuk ikut berpartisipasi menyebarkan agama Islam. Diantara punggawa Kerajaan Demak yang diperintahkan adalah Janiman Joyonegoro berserta istri dan adiknya yang bernama Janoko Joyonegoro dimana mereka bertiga mendapatkan perintah untuk menyebarkan agama Islam di daerah jawa tengah bagian selatan. Setelah beberapa lama menunggangi kuda, sampailah mereka bertiga di suatu daerah (Desa Majir). Di daerah tersebut Janiman Joyonegoro berganti nama (menyamar) sebagai Bayan Iman. Berkat dukungan istri dan adiknya, Janiman Joyonegoro berhasil menyebarkan agama Islam di daerah tersebut dan beliau membangun sebuah masjid di desa Majir tentunya dengan ornamen mirip Masjid Agung Demak. Setelah wafat, Janiman Joyonegoro beserta istri dan adiknya dimakamkan di desa Majir dimana beliau dimakamkan di Makam Nyamplung, sedangkan istri dan adiknya dimakamkan di belakang masjid desa Majir (dekat TK Masitoh).
|