Lo Siaw Ging
dr. Thomas Beckett Lo Siauw Ging, M.A.R.S. (罗绍庆) (16 Agustus 1934 – 9 Januari 2024) adalah seorang dokter yang terkenal sebagai sosiawan yang berpraktik di kota Solo. Ia pernah menjabat sebagai direktur di Rumah Sakit Kasih Ibu. Selain berpraktik di Rumah Sakit Dr. Oen (RS Kandang Sapi), ia juga membuka praktik di rumahnya di kawasan Jagalan, Solo.[1] Dokter Lo terkenal sebagai dokter yang merawat dan mengobati pasien tanpa menetapkan tarif, bahkan sebagian besar pasien yang tidak mampu tidak dibebani biaya pengobatan. Biaya pembelian obat pun terkadang dibayari oleh Dr. Lo untuk pasiennya yang tidak mampu.[1] Selain itu, dokter Lo juga terkenal akan diagnosanya yang tepat.[2] Ia meneladani sosok dokter Oen, seniornya yang berjiwa sosial tinggi, serta ayahnya.[3] Karena pelayanannya selama bertahun-tahun di Solo, namanya tercantum di Kitab Solo.[4] BiografiLo Siauw Ging dalam sebuah keluarga pengusaha tembakau. Kedua orang tuanya memberikan kebebasan bagi anak-anak mereka untuk memilih masa depan mereka sendiri. Lo Siauw Ging akhirnya bersekolah SMU di Semarang, karena pada masa itu SMU di Magelang dipandang memiliki kualitas lebih rendah. Menjadi dokterSetelah lulus SMU, Lo menyatakan ketertarikannya untuk belajar pengobatan kepada orang tuanya. Ayahnya, Lo Ban Tjiang, memberinya nasihat bahwa menjadi dokter dan berbisnis tidaklah sejalan. Lo menerima nasihat itu dengan pemikiran bahwa seorang dokter tidak seharusnya hanya mengejar pendapatan materi karena tugas utama mereka adalah menolong orang-orang yang membutuhkan.[2]
Lo Siauw Ging menjadi dokter pada tahun 1963 dan bekerja di poliklinik Tsi Sheng Yuan milik dokter Oen Boen Ing (1903-1982), seorang dokter terkenal di Solo. Pada masa Orde Baru, poliklinik tersebut berubah nama menjadi Rumah Sakit Panti Kosala, dan kini menjadi Rumah Sakit Dokter Oen. Selama 15 tahun, ia banyak belajar dari dokter Oen.[2]
Pelayanan sosialSelain melayani pasien kurang mampu tanpa menerima bayaran, dokter Lo juga membayar biaya pengobatan pasien yang benar-benar tidak memiliki uang. Setiap akhir bulan, apotek langganan dokter Lo akan memberikan tagihan obat yang besarnya bervariasi antara ratusan ribu hingga sepuluh juta per bulan. Untuk pasien yang sakit parah, dokter Lo juga menyediakan dana pribadi untuk keperluan rawat pasien di Rumah Sakit Kasih Ibu.[4]
Pada saat terjadi kerusuhan Mei 1998, dokter Lo tetap membuka praktik meskipun tentara hendak mengungsikannya ke tempat yang aman. Bahkan ia tetap membuka praktik sehingga rumahnya dijaga oleh para tetangga sekitarnya.[4] Dokter Lo berkata:[2]
Referensi
Pranala luar
Lihat juga |