Kerja Sama Mekong-Ganga
The Mekong-Ganga Cooperation (MGC) atau Kerja Sama Mekong-Ganga secara resmi dimulai pada 10 November 2000 di Vientiane, Laos, melalui penandatanganan Deklarasi Vientiane yang melibatkan enam negara yaitu India dan lima negara anggota ASEAN, yakni Kamboja, Laos, Myanmar, Thailand, dan Vietnam. Kerja Sama Mekong-Ganga diumumkan oleh Menteri Luar Negeri dari enam negara di Bangkok pada 28 Juli 2000 dalam rangkaian Pertemuan ASEAN Ministerial Meeting (AMM) dan Post Ministerial Conference (PMC) ke-33.[1][2] Deklarasi tersebut menguraikan tujuan Kerjasama Mekong-Ganga (MGC) dalam empat sektor spesifik, yaitu Pariwisata, Budaya, Pendidikan, dan Transportasi serta Komunikasi. Deklarasi ini juga menghasilkan komitmen negara-negara anggota untuk memperkuat kerjasama mereka dalam pengembangan infrastruktur Teknologi Informasi (TI). [3] AnggotaStruktur dan Mekanisme KerjaStruktur Kerjasama Mekong-Ganga (MGC) terdiri dari beberapa elemen, antara lain : Pertemuan Tingkat Menteri yang merupakan badan pengambil keputusan tertinggi dan biasanya diadakan setiap tahun, dipimpin oleh Menteri Luar Negeri negara anggota dengan kepemimpinan yang bergilir. Pertemuan Pejabat Senior yang diadakan lebih sering, mendukung Pertemuan Tingkat Menteri dengan membahas dan meninjau kemajuan proyek kerjasama serta mempersiapkan agenda untuk pertemuan tingkat menteri. kelompok kerja berfungsi mengelola bidang-bidang kerjasama yang ada dalam MGC dan berfokus pada sektor-sektor spesifik, terdiri dari para ahli dan pejabat dari negara-negara anggota yang memberikan rekomendasi dan pengawasan untuk masing-masing sektor. Kelompok-kelompok tersebut adalah
Sekretariat ASEAN di Jakarta berfungsi sebagai koordinasi utama , yang memfasilitasi komunikasi dan kolaborasi antara negara-negara anggota. Kementerian Luar Negeri India juga memiliki peran penting dalam koordinasi dan implementasi. Selain pertemuan formal, berbagai acara sampingan, pertemuan kelompok ahli, dan forum juga diadakan untuk membahas isu-isu spesifik, mendorong pertukaran pengetahuan, dan memfasilitasi kerjasama yang lebih baik antar negara anggota.[4][5] Pertemuan Tingkat Menteri MGC PertamaKerjasama Mekong-Ganga (MGCI) dimulai dengan Pertemuan Menteri MGCI pertama yang diadakan di Vientiane, Laos, pada 10 November 2000. Pertemuan ini menghasilkan Deklarasi Vientiane yang menekankan warisan bersama dan keinginan untuk mempererat persahabatan antar negara anggota. Deklarasi ini mengatur tujuan MGCI dalam empat sektor utama, yaitu pariwisata, budaya, pendidikan, dan transportasi komunikasi. Beberapa tujuan spesifik yang dibahas termasuk peluncuran Mekong-Ganga Tourism Investment Guide untuk mempromosikan situs wisata budaya, religius, dan ekowisata, serta melestarikan manuskrip kuno dan artefak. Selain itu, Deklarasi ini juga menyarankan pengembangan jalur transportasi seperti East-West Corridor dan Trans-Asian Highway, serta memperkuat koneksi antarnegara melalui infrastruktur teknologi informasi.[6][7] Deklarasi Vientiane menekankan pada riset bersama di bidang seni, budaya, serta pemberdayaan perempuan dan pelestarian warisan budaya. Selain itu, MGCI diharapkan untuk melakukan studi strategis dalam bidang pariwisata, meluncurkan panduan investasi pariwisata, memperluas konektivitas transportasi dan komunikasi, serta mempromosikan tur paket budaya dan religi. Deklarasi ini juga mendorong kerja sama antar universitas di kawasan tersebut dan mendukung penerjemahan karya klasik dari negara-negara MGCI. Melalui inisiatif ini, MGCI bertujuan untuk mengumumkan ke dunia internasional komitmennya dalam memperkuat hubungan persahabatan antar negara anggota, dengan fokus utama pada pengembangan pariwisata dan sektor lainnya yang saling menguntungkan.[8] Pertemuan Tingkat Menteri MGC Ke-duaPertemuan Menteri MGCI kedua diadakan di Ha Noi pada 28 Juli 2001 dan menghasilkan Ha Noi Programme of Action yang menegaskan komitmen negara-negara MGCI untuk bekerja sama dalam empat sektor yang telah ditetapkan dalam Deklarasi Vientiane. Program ini adalah laporan terperinci sepanjang 24 halaman yang mencakup empat lampiran, dengan jangka waktu enam tahun dari Juli 2001 hingga Juli 2007, dan kemajuan implementasinya akan dievaluasi setiap dua tahun. Program ini menekankan pentingnya koordinasi, transparansi, penggunaan teknologi informasi (TI) untuk pendidikan dan pelatihan, serta pembuatan situs web untuk berbagi informasi dan perencanaan yang efektif. Selain itu, program ini juga menggarisbawahi perlunya pengembangan proyek yang melibatkan lebih dari satu negara MGCI, meskipun tidak semua negara harus terlibat. Namun, setelah serangan teroris di Amerika Serikat pada 11 September 2001 yang mengubah prioritas nasional banyak negara, pertemuan MGCI berikutnya tidak diadakan hingga Juni 2003. Meskipun begitu, negara-negara GMS berhasil mengadakan KTT pertama mereka pada 3 November 2002 di Phnom Penh, Kamboja, yang mengesahkan kerangka strategis dengan 11 proyek prioritas unggulan, yang sejalan dengan prioritas MGCI dan memperkuat hubungan India dengan negara-negara tersebut, meskipun ada penurunan semangat kerjasama MGCI pada periode tersebut.[8][9] Pertemuan Tingkat Menteri MGC Ke-tigaPertemuan Menteri MGCI yang ketiga diadakan di Phnom Penh, Kamboja, pada 20 Juni 2003, di mana negara-negara anggota meninjau kemajuan dari Hanoi Programme of Action. Mereka mencatat bahwa kemajuan yang dicapai masih lambat dan banyak yang perlu dilakukan untuk mewujudkan ide-ide tersebut. The Phnom Penh Road Map diadopsi sebagai rencana untuk mempercepat pelaksanaan semua proyek dan kegiatan MGC. Kemudian diputuskan untuk mengadakan pertemuan Menteri keempat di New Delhi pada 2004 di bawah kepemimpinan Thailand. Meskipun terdapat perubahan dalam pemerintahan India dan penundaan pertemuan, India tetap melanjutkan kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan dalam Phnom Penh Road Map for Cooperation. India juga meluncurkan program semi-resmi yang disebut South-South Economic Cooperation untuk memperkuat hubungan ekonomi dengan tiga negara Indocina, yaitu Kamboja, Laos, dan Vietnam. India menawarkan untuk memulai pusat pelatihan kewirausahaan di ketiga negara tersebut dan meningkatkan hubungan transportasi untuk mendukung integrasi mereka ke dalam ASEAN. Sebagai bagian dari Road Map Phnom Penh, India juga menyelenggarakan berbagai program pelatihan, termasuk workshop tentang pembiayaan perawatan kesehatan dan e-Governance yang melibatkan pejabat dan ahli dari negara-negara GMS, untuk meningkatkan pemerintahan yang baik dan penggunaan teknologi informasi dalam pengelolaan pembangunan.[8] Pertemuan Tingkat Menteri MGC Ke-empatKarena tidak dilaksanakannya Pertemuan Menteri MGC Keempat pada tahun 2004 dan 2005, Pertemuan Tahunan Pejabat Senior MGC diadakan di New Delhi pada 25 Mei 2005.Pertemuan ini dipimpin oleh Thailand dan diselenggarakan untuk meninjau pelaksanaan proyek dan kegiatan MGC. Menteri Luar Negeri India saat itu, Pranab Mukherjee, menegaskan komitmen India untuk memperkuat hubungan budaya dan komersial India dengan negara-negara GMS.Pertemuan Menteri MGC Kelima diadakan di Cebu, Filipina pada 12 Januari 2007, di mana Thailand menyerahkan kepemimpinan MGC kepada India.[8][9] Pertemuan Tingkat Menteri MGC Ke-limaPertemuan Menteri MGCI yang kelima diadakan pada tanggal 1 Augustus 2007 in Manila yang dipimpin oleh India.[10] Lihat PulaReferensi
|