Keju Emmental
Emmental, Emmentaler, Emmenthal, atau Emmenthaler adalah keju dari Swiss yang dibuat dengan susu sapi mentah dan memiliki banyak lubang atau "mata" yang berukuran besar.[1][2] Keju ini dikenal sebagai "keju Swiss" di Amerika Utara walaupun keju Swiss tidak selalu merujuk kepada Emmental.[3] Tiruan keju Emmental di Norwegia dikenal dengan nama Jarlsberg.[2] Keju ini mendapatkan namanya dari daerah asalnya yaitu lembah Emme di Canton Bern dan telah mendapatkan sertifikasi dari AOC (Appellation d'Origine Contrôlée).[1][4] Sertifikasi AOC menyebabkan hanya keju yang diproduksi di Emmental saja yang dapat diberi label "Emmentaler Swiss".[4] Namun, nama "keju Emmental" tidaklah dilindungi sehingga banyak tiruannya yang diproduksi di berbagai negara.[4] SejarahKeju Emmental sudah diproduksi sejak tahun 1293.[5] Awalnya, keju ini dibuat pada musim panas di daerah pegunungan oleh para peternak.[6] Mereka memproduksi keju Emmental dalam jumlah yang kecil untuk dimakan oleh keluarga mereka dan untuk membayar tuan tanah.[6] Keju Emmental pertama kali disebutkan pada tahun 1542.[1][5] Ketika itu keju ini diberikan kepada penduduk Langenthal sebagai kompensasi karena musibah kebakaran yang mereka alami.[1][5] Pabrik-pabrik keju mulai bermunculan pertama kali di lembah Emme pada tahun 1815 dan sejak saat itu area produksi keju ini mulai berkembang.[6] Bentuk dan teksturBentuk dari keju Emmental adalah bulat dengan diameter 76 hingga 94 centimeter dan tinggi yang berkisar antara 18 hingga 25 sentimeter.[1] Sedangkan berat dari keju ini antara 60 sampai 130 kilogram.[1][5] Warna dari keju ini krem pucat atau kuning, sedangkan kulitnya berwarna coklat kekuning-kuningan.[1][2] Keju ini terkenal memiliki lubang-lubang yang berukuran besar dan banyak.[2] Karena sifatnya yang mudah meleleh, keju Emmental sering digunakan untuk roti lapis bakar, fondue, quiche dan burger keju.[4] PembuatanPembuatan keju Emmental memiliki kemiripan dengan keju Gruyère.[7] Keju Emmental dibuat dengan menggunakan susu mentah dari sapi yang diberi makan jerami.[1] Susu tersebut dikentalkan dengan bakteri lalu dicetak.[2][4] Keju yang sudah dicetak dibalik sesekali untuk pengeringan lalu direndam dalam air asin dan dimatangkan dalam gua.[2] Pematangan dilakukan di ruangan yang cukup dingin selama dua minggu.[2] Kemudian keju-keju dipindahkan ke ruangan yang lebih hangat selama enam sampai delapan minggu agar terjadi proses fermentasi.[2][7] Selama proses fermentasi, keju-keju menghasilkan karbondioksida yang tidak dapat keluar karena kulit keju yang tebal.[2][4] Gas karbondioksida tersebut lalu membuat lubang-lubang pada keju Emmental.[2][4] Lihat pulaRujukan
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Emmental. |