Kapal perusak Jepang Inazuma (1932)
Inazuma (電 , "Petir" atau "Halilintar") [1] adalah sebuah kapal perusak milik Angkatan Laut Kekaisaran Jepang yang terlibat dalam Perang Dunia 2. Ia adalah kapal ke-4 dalam kelas Akatsuki, sekaligus yang kapal ke-24 dalam kelas Fubuki, sehingga ia bisa dibilang sebagai adik bontot.[2] Pembangunan dan karierInazuma lahir pada 25 Februari 1932. Setelah selesai dibangun, ia bertabrakan dengan Miyuki pada 29 Juni 1934 ketika bermanuver di Pulau Jeju. Miyuki pun karam dan haluan Inazuma rusak serius, sehingga ia diderek oleh kapal penjelajah berat Nachi ke Arsenal Angkatan Laut Sasebo untuk diperbaiki secara masif. Setelah selesai diperbaiki, ia bergabung ke Divisi Perusak ke-6, Skuadron Perusak ke-1 dibawah naungan Armada ke-1, bersama keseluruhan kelas Akatsuki. Saat Perang Pasifik pecah, Inazuma ikut dalam menguasai Hong Kong, juga membantu Isuzu menghabisi kapal gunboat HMS Cicala. Selain itu membantu Jepang dalam menguasai Manado, Hindia Belanda, sempat bertabrakan dengan Sendai Maru hingga ia diderek oleh Akashi. 1 Maret 1942, Inazuma ikut bertempur dalam Pertempuran Laut Jawa Kedua, disitulah namanya naik daun kala ia menghabisi perusak Amerika Serikat USS Pope dan perusak Inggris HMS Encounter serta penjelajah HMS Exeter (dari situ ia menyelamatkan 376 kru dari HMS Exeter dan 151 dari USS Pope). Usai membantu Jepang menguasai Filipina pada Maret, ia balik ke Arsenal Angkatan Laut Yokosuka untuk diperbaiki pada April. Inazuma juga berpartisipasi dalam Pertempuran di Utara Pasifik kala Kampanye Kepulauan Aleut, walau hanya sekadar berpatroli dan sempat menyelamatkan 36 kru dari perusak Nenohi yang telah ditorpedo. Hingga November, ia hanya sekadar berpatroli dan mengawal Junyō dan Hiyō. 12-15 November kala Pertempuran Laut Pertama dan Kedua Guadalcanal, Inazuma mengklaim ia mengkaramkan sebuah penjelajah Amerika Serikat[butuh rujukan], namun sanggup menghabisi perusak Amerika Serikat seperti USS Benham, USS Walke dan USS Preston serta merusak USS Gwin.[3] Pertengahan Januari, Inazuma mengawal Zuikaku, Mutsu dan Suzuya sekaligus diperbaiki. Lalu, masih pada awal 1943 kala Pertempuran Kepulauan Komandorski, ia hanya mengawal transport yang tersisa hingga ia baru beraksi lagi pada Februari 1944. Barulah pada Februari 1944, Inazuma ditugaskan ke Armada Gabungan, sebulan kemudian mengawal kapal induk ringan Chiyoda dalam berbagai misi ke Palau. NasibKetika mengawal sebuah konvoi tanker dari Manila ke Balikpapan, Inazuma berganti posisi dengan Hibiki dengan dirinya ke depannya, ia juga tak menyadari bahwa ada sebuah kapal selam USS Bonefish meluncurkan sejumlah torpedo ke dirinya dan ia meledak di Laut Sulawesi dekat Tawi-Tawi pada tanggal 14 Mei 1944.5°8′N 119°38′E / 5.133°N 119.633°E[4] Kakaknya, Hibiki menyelamatkan 125 kru Inazuma yang selamat. Namun kapten Inazuma, Komandan Tokiwa, tidak selamat karena lebih memilih tenggelam bersama dengan kapalnya.[5] Inazuma pun dicoret dari daftar militer pada 10 Juni 1944. Ia merupakan anggota terakhir dari kelas Akatsuki yang tak dapat bertahan hidup sampai perang selesai. Catatan kaki
Referensi
|