Kapal penjelajah Jepang Yura

Kapal penjelajah Jepang Yura
Sejarah
Kekaisaran Jepang
Nama Yura
Asal nama Sungai Yura
Dipesan 1920 (Tahun Fiskal)
Pembangun Arsenal Angkatan Laut Sasebo
Pasang lunas 21 Mei 1921
Diluncurkan 15 Februari 1922
Mulai berlayar 20 Maret 1923
Dicoret 20 November 1942
Nasib Sengaja ditenggelamkan pada 25 Oktober 1942 setelah dibombardir oleh pesawat dekat Pulau Savo 08°15′S 159°07′E / 8.250°S 159.117°E / -8.250; 159.117
Ciri-ciri umum
Kelas dan jenis Kapal penjelajah kelas-Nagara
Berat benaman 5.570 ton panjang (5.659 t) (normal)
Panjang
  • 162,1 m (531 ft 10 in) (keseluruhan)
  • 158,6 m (520 ft 4 in) (garis air)
Lebar 14,2 m (46 ft 7 in)
Sarat air 4,8 m (15 ft 9 in)
Tenaga 90.000 shp (67.000 kW)
Pendorong
  • Turbin bergir Gihon, 4 poros
  • 12 Pendidih Kampon
Kecepatan 36 knot (41 mph; 67 km/h)
Jangkauan 6.000 nmi (11.000 km) pada 14 kn (26 km/h)
Awak kapal 450 orang
Senjata
Pelindung
  • Sabuk: 60 mm (2,4 in)
  • Geladak: 30 mm (1,2 in)
  • Pesawat yang
    diangkut
    1 x Pesawat apung
    Fasilitas penerbangan 1 x Katapel pesawat terbang

    Yura (由良) merupakan kapal penjelajah ringan ke-empat dalam kelas Nagara. Ia dibuat dengan tujuan sebagai kapal bendera dari Divisi Perusak. Namanya diambil dari Sungai Yura di dekat Kyoto, Jepang. Dibuat pada 1921, ia mulai bertugas pada tahun 1923.

    Masa dinas

    Pada awal Perang Pasifik, ia turut serta dalam invasi ke Malaya. Ia dan skuadronnya yang berupa beberapa kapal selam kemudian ditugaskan untuk menenggelamkan armada Inggris "Force Z" yang terdiri dari HMS Prince of Wales, HMS Repulse, dan destroyer lainnya. Walaupun terdeteksi keberdaan mereka oleh I-65, Yura dan lainnya tidak sempat bertindak karena Force Z telah ditenggelamkan terlebih dahulu oleh Armada Udara ke-22 Angkatan Laut Kekaisaran Jepang dari pangkalan di Indochina. Ia kemudian membantu invasi Sarawak dan Sumatra.

    Ia kemudian ditugaskan dalam Serangan Samudra Hindia bersama Ayanami, Yuugiri, Asagiri, Shiokaze, Chōkai, Suzuya, Kumano, Mikuma, Mogami, dan Ryuujou dibawah komando Laksamana Madya Jisaburou Ozawa. Dalam serangan tersebut Yura dan Yuugiri menenggelamkan kapal dagang Belanda, Batavia. Mereka juga menenggelamkan kapal motor Banjoewangi dan kapal Inggris Taksang.

    Pada Juni 1942, Yura terlibat dalam Pertempuran Midway sebagai kapal bendera dari Skuadron Perusak ke-4 walau tidak terjun ke dalam pertempuran. Ia selanjutnya berperan dalam Kampanye militer Kepulauan Solomon. Ia bertahan pada Pertempuran Solomon Timur dimana Ryuujou tenggelam.

    Pada 24 Oktober 1942, ia dan Akizuki, Harusame, Murasame, dan Yuudachi berangkat dari Shortland menuju Guadalcanal dengan tugas membombardir kawasan tersebut. Saat mencapai Selat Indispensable, Yura dibombardir oleh SBD. Dengan Yura dibombardir, misi tersebut dibatalkan dan mereka kembali ke Shortland. Pada perjalanan pulang, Yura dibombardir lagi oleh P-39 Airacobras dan SBD. Ia diserang kemudian oleh SBD, P-39, dan F4F Wildcats. Tidak cukup di situ, B-17 Flying Fortress dari Pasukan Udara Angkatan Darat Amerika Serikat ikut menyerbu Yura. Akibat dari serangan tersebut, kebakaran terjadi di seluruh bagian Yura.

    Pada pukul 18.30, setelah krunya bergegas pergi meninggalkan Yura, Harusame dan Yuudachi menorpedo Yura. Yura terpecah menjadi dua bagian dan tenggelam di dekat Pulau Savo. Pada pukul 19.00, bagian buritannya ditenggelamkan oleh tembakan dari Yuudachi. Yura menjadi kapal penjelajah ringan milik Jepang pertama yang tenggelam pada Perang Pasifik.

    Referensi

    Pranala luar

    Kembali kehalaman sebelumnya