Kampung Rimba
Rimba, secara resmi Kampung Rimba adalah sebuah desa di Daerah Brunei-Muara, Brunei Darussalam. Jumlah penduduknya adalah 5.013 jiwa pada tahun 2021.[2] Ini adalah sub bagian tingkat desa di bawah Mukim Gadong 'A', mukim atau sub distrik Brunei-Muara.[3] Kode posnya adalah BE3119.[4][5] EtimologiAsal usul nama Rimba adalah dari kata rimba (hutan lebat). Dipercaya dari cerita para tetua adat dari mulut ke mulut, pada saat itu penduduk mencari nafkah dengan menjelajahi hutan untuk bercocok tanam kemudian menjadikannya titik awal kehidupan dari Sungai Baloi dan berpindah ke pedesaan hingga sampai di Pantai Tungku dan berlanjut hingga lokasi desa saat ini.[6] Dipercaya pula bahwa risalah Islam datang ke Rimba dari para penyebar agama Arab yang kerap berdagang melalui Laut Tiongkok Selatan dan secara tidak langsung menyampaikan ajaran Islam. Dahulu, seorang penyebar Islam dari Arab yang berlayar melalui Laut Tiongkok Selatan dihantam badai dan karam di Kuala Sungai Pulau Punyit. Sambil menunggu bantuan kapal lain, ia mengajarkan ajaran Islam dan menikahi putra pemimpin suku Kedayan saat itu.[6] DemografiPersentase penduduk secara keseluruhan terdiri dari suku Melayu 96 persen atau setara dengan 6.002 orang disusul suku Tionghoa 2,40 persen (150 orang) dan suku India 1,60 persen (100 orang). Menurut Ketua Kampung Rimba, terdapat 690 bangunan di desa ini, sedangkan jumlah keluarga yang mendiami desa ini sebanyak 893 keluarga dengan jumlah penduduk sebanyak 6.266 orang yang terdiri dari usia di bawah 18 tahun sebanyak 3.817 orang dan usia 18-59 tahun sebanyak 2.306 orang serta usia di atas 60 tahun sebanyak 143 orang.[7] InfrastrukturPerumahan Kampung Rimba dibagi menjadi lima bagian, yaitu Perumahan Pribumi Kampung Rimba, Perumahan Skema Transfer Tanah Kurnia Rakyat Jati (STKRJ), Perumahan Skema Perpindahan Kampung Sungai Kedayan, Perumahan Pemancha Lama, Ujong Tanjong, Perumahan Skema Expo 2000, perumahan rumah susun pemerintah, rumah susun swasta (sewa), Bangunan blok bisnis dan rumah toko. Referensi
|