KalasmaKalasma atau Kalašma (terkadang juga dieja Kalašpa)[1][2] adalah sebuah pemerintahan pada Zaman Perunggu di Anatolia bagian utara yang pernah berbatasan dengan Kekaisaran Het. LetakLetak Kalasma tidak pasti; para cendekiawan menyimpulkannya dari rujukan dalam catatan saat itu ke tempat-tempat terdekat, banyak di antaranya tidak menyebutkan letak secara pasti. Menurut Carlo Corti, Kalasma terletak di sebelah barat Pala.[3] Stefano de Martino menduga tempatnya di selatan Arawanna dan utara Lukka.[4] Harranassi mungkin adalah sebuah kota di Kalasma.[5] Mengikuti pandangan yang diungkapkan pada tahun 1977 oleh Massimo Forlanini,[6] Universitas Würzburg mengatakan Kalasma kemungkinan besar berada di timur laut Anatolia, di tempat yang sekarang menjadi bagian dari Provinsi Bolu,[7] Pada tahun 1960, John Garstang dan Oliver Gurney berpendapat letaknya di Anatolia bagian tenggara, di antara Marash dan Efrat,[8] sedangkan Albrecht Goetze lebih memilih Anatolia bagian barat daya.[9] Pada tahun 1958, Friedrich Cornelius menyarankan Kerasous (kini Giresun Turki).[10] Sementara Bedřich Hrozný pada tahun 1935 mengidentifikasi Kalašma dengan Kalašmitta[11] (salah satu kota yang memuja Ala[12]) sumber-sumber selanjutnya menyatakan bahwa keduanya adalah tempat yang berbeda.[13] SejarahForlanini mengatakan bahwa Kalasma bukanlah nama suku tetapi sebuah negara kota, kota dengan nama yang sama telah dibentengi oleh raja Het bernama Hantili I (wafat k. 1560 SM).[14] Hantili gagal mengembalikan dewa cuaca Kalasma setempat, dan sekembalinya ke Hattusa, ibu kota Het, dia harus melakukan upacara penebusan dosa kepada dewi Matahari Bumi.[15] Arnuwanda I (memerintah 1380-an SM) melantik komandan militer di berbagai wilayah termasuk Kalasma.[16] Kepengurusan masyarakat dilakukan oleh dewan tetua.[17] Pada masa pemerintahan putra Arnuwanda bernama Tudhaliya II, pasukan dari Kalasma dan tempat lain memberontak dan melarikan diri melalui Isuwa ke negara musuh yang tidak disebutkan namanya; Putra Tudhaliya bernama Suppiluliuma I menaklukkan wilayah pemberontak.[18] Terdapat beberapa pemberontakan pada masa pemerintahan putra Suppiluliuma bernama Muršili II (berakhir 1295 SM). Salah satunya memicu serangan hukuman oleh jenderal Het bernama Nuwanzas.[8][19] menggantikan para tetua dengan seorang pengurus bernama Aparru, yang memberontak, merebut kekuasaan kerajaan, dan menyerbu negara tetangga Sappa.[20][21][16][22] Aparru segera dikalahkan tetapi Kalašma terlibat perang saudara hingga ditenangkan pada tahun berikutnya oleh Hutupiyanza, gubernur Pala.[20][23] Kalašmans kemudian ditemukan lebih jauh ke timur, di Pahhuwa di hulu Sungai Efrat, kemungkinan telah diasingkan ke sana oleh Muršili, atau sebagai tentara bayaran.[24] Bangsa Kalasma berperang bersama bangsa Het pada Pertempuran Kadesh melawan Kekaisaran Mesir pada tahun 1274 SM.[17] Kalasma adalah salah satu tempat yang disebutkan dalam prasasti berbahasa Luwia Hieroglif dari masa pemerintahan Arnuwanda III (berakhir k. 1210 SM) yang ditaklukkan oleh Mukšuš.[25] BahasaPada tahun 2023, sebuah prasasti yang ditulis dalam "bahasa tanah Kalasma" ditemukan di Arsip Boğazköy yang digali di Ḫattuša.[7] Bahasa ini berada dalam Indo-Eropa cabang Anatolia, mungkin sub-cabang bahasa Luwik.[7] Pada tahun 1958, Einar von Schuler mencatat bahwa sumpah berbahasa Het yang diambil oleh pejabat Kalasma mewakili dialek Het yang berbeda dengan sumpah pejabat daerah lain.[26] ReferensiCatatan kaki
Daftar pustaka
|