Hubungan Korea Selatan dengan Uni Eropa
Republik Korea (Korea Selatan) dan Uni Eropa (UE) adalah mitra kerjasama perdagangan yang penting: Korea adalah mitra dagang terbesar ke-9 UE dan UE adalah pasar ekspor terbesar kedua Korea. Keduanya telah menandatangani perjanjian perdagangan bebas yang sudah berlaku sejak akhir 2011.[1] PerjanjianPerjanjian pertama antara Korea Selatan - UE adalah Agreement on Co-operation and Mutual Administrative Assistance in Customs Matters (disahkan pada 13 Mei 1997).[2] Perjanjian ini membolehkan kedua pihak saling berbagi kebijakan persaingan ekonomi.[3] Perjanjian kedua adalah Framework Agreement on Trade and Co-operation yang berlaku sejak 1 April 2001. Perjanjian ini ditujukan untuk meningkatkan kerjasama dalam sejumlah bidang, seperti pengangkutan, energi, ilmu pengetahuan dan teknologi, industri, lingkungan, serta budaya.[3][4] Pada 2010, UE dan Korea menandatangani perjanjian kerjasama baru dan juga perjanjian perdagangan bebas yang merupakan perjanjian perdagangan bebas pertama UE dengan negara Asia dan dapat dikatakan menghilangkan hambatan tarif maupun banyak hambatan non-tarif. Dikarenakan hal ini, UE dan Korea pada Oktober 2010 memutuskan untuk meningkatkan hubungan mereka menjadi suatu kemitraan strategis. Perjanjian-perjanjian ini berlaku secara bertahap mulai akhir 2011.[1] PertemuanKTT Korea-UE telah diadakan pada 2002 (Copenhagen), 2004 (Hanoi), dan 2006 (Helsinki) pada sela-sela KTT Asia-Eropa. Pada 2009, pertemuan bilateral mandiri pertama diadakan di Seoul. Delegasi Parlemen Eropa untuk hubungan dengan Korea mengunjungi negara tersebut dua kali setahun untuk diskusi dengan mitra Korea mereka. Pertemuan-pertemuan pada tingkatan menteri luar negeri ada setidaknya sekali setahun di sela-sela pertemuan-pertemuan kawasan ASEAN, meskipun sebenarnya pertemuan-pertemuan antara Menteri Luar Negeri Republik Korea dan Perwakilan Tinggi UE berlangsung lebih sering, contohnya pada pertemuan-pertemuan G20. Pertemuan-pertemuan ad hoc antara pejabat-pejabat berlangsung hampir setiap bulan.[5] PerdaganganPerdagangan antara kedua pihak sudah melampaui € 80 miliar pada 2011. UE adalah importir barang-barang Korea Selatan terbesar keempat (setelah Tiongkok, Jepang, dan Amerika Serikat). Korea Selatan adalah importir barang-barang UE terbesar ke-10.[3] Berdasarkan sejumlah penelitian, suatu perjanjian dapat meningkatkan perdagangan sampai sebesar 40% untuk jangka panjang.[6]
Referensi
Pranala luar |