Hanzhalah bin Shafwan al-KalbiHanzhalah bin Shafwan al-Kalbi (bahasa Arab: حنظلة بن صفوان الكلبي) adalah jenderal Arab dan gubernur Mesir lalu gubernur Ifriqiyah pada masa Kekhalifahan Umayyah. SilsilahHanzhalah berasal dari suku Bani Kalb di Suriah[1] dan keturunan dari Zuhair bin Janab.[2] Silsilahnya adalah Hanzhalah bin Shafwan bin Tawil bin Bisyr bin Hanzhalah bin Alqamah bin Syarahil bin Uryan bin Abi Jabir bin Zuhair bin Janab.[2] Kunyahnya adalah Abu Hafsh.[3] Ia mempunyai dua saudara yang bernama Bisyr dan Abdullah.[2] Bisyr merupakan gubernur Mesir dan Ifriqiyah.[4] BiografiHanzhalah diangkat oleh Khalifah Yazid bin Abdul Malik sebagai gubernur Mesir untuk menggantikan Bisyr yang diperintahkan pergi ke Ifriqiyah dan menjadi gubernurnya.[5][a] Ia tetap menjabat hingga digantikan oleh Muhammad bin Abdul Malik yang diangkat oleh saudaranya dan penerus Yazid, Hisyam bin Abdul Malik.[7] Hanzhalah kemudian diangkat kembali oleh Hisyam untuk kedua kalinya menggantikan Abdurrahman bin Khalid al-Fahmi yang dipecat karena pada masa pemerintahannya, Bizantium melakukan serangan yang mengakibatkan sebagian penduduk Mesir ditawan.[8][b] Kedudukannya sebagai gubernur Mesir ia serahkan kepada Hafsh bin al-Walid bin Yusuf al-Hadhrami[6] dikarenakan ia diperintahkan untuk pergi ke Ifriqiyah dan menjadi gubernurnya[9] setelah Kultsum bin Iyadh, gubernur Ifriqiyah yang dikirim Hisyam untuk menekan pemberontakan kelompok Berber, terbunuh dalam Pertempuran Bagdoura pada tahun 741.[10][11][12] Ia mulai menjabat pada tahun 742.[13] Di antara peristiwa pada masa jabatannya sebagai gubernur Ifriqiyah adalah pengiriman Abu al-Khattar al-Kalbi sebagai gubernur al-Andalus dan kemenangan Hanzhalah dalam memerangi dua kelompok Berber yang dipimpin oleh Ukkasyah bin Ayyub al-Fazari di Pertempuran al-Qarn dan kelompok yang dipimpin Abdul Wahid al-Hawari di Pertempuran al-Ashnam. Kedua pertempuran tersebut terjadi di sekitar Kairouan.[9][14][15] Hanzhalah tetap menjabat sebagai gubernur Ifriqiyah hingga Abdurrahman bin Habib, putra Habib bin Abi Ubaidah yang terbunuh bersama Kultsum bin Iyadh,[16] mengumpulkan pengikut untuk merebut kekuasaan dari Hanzhalah.[17] Hanzhalah sebelumnya sudah berusaha untuk mengirimkan perwakilan agar berdialog namun perwakilannya diancam akan dibunuh oleh Abdurrahman bin Habib.[18] Abdurrahman kemudian memberi kesempatan agar Hanzhalah segera pergi dari Ifriqiyah.[18] Sebelum pergi, Hanzhalah membawa harta perbendaharaan yang cukup untuk bekal perjalanannya dan memilih untuk tidak melawan Abdurrahman demi nyawa perwakilannya.[18][17] Ia meninggalkan Ifriqiyah pada bulan Maret 745[18] atau sumber lain menyebutkan pada tahun 747.[17] Hanzhalah kemudian kembali ke Suriah[19] dan meninggal pada tahun ca 748.[3] CatatanReferensi
|