Di Indonesia merek ini merupakan salah satu minuman ringan modern pertama yang beredar di pasaran.[7] Produsennya sempat tercatat berubah-ubah. Pertama kali produk ini diproduksi oleh PT Sinar National Bottling Industries, dengan pabrik di Pulogadung, Jakarta Timur yang mulai berproduksi sejak September 1971.[8] Namun di tanggal 21 Januari 1985, perusahaan tersebut menghentikan produksinya akibat penurunan penjualan yang drastis,[9] meskipun sudah mengundang pemodal baru di bawah Johnny Wiriawan dan berupaya mendongkrak penjualannya.[10]
Pada tahun 1986 hak produksinya diambil oleh PT Perusahaan Limun Indonesia (produsen F&N dan 7 Up) dengan kemasan botol dan kotak;[11][12] belakangan, setelah perusahaan ini ditutup juga di tahun 1988,[13] hak produksinya dialihkan ke PT Polari Limunusa Inti,[14] perusahaan milik Abdul Latief, Pontjo Sutowo dan Tanri Abeng (kemudian menjadi milik PT Tempo Scan Pacific).[15] Selain perusahaan-perusahaan tersebut, ada juga PT Trans Toba Asia Bottling/PT Pabrik Es Siantar (yang lebih dikenal sebagai produsen minuman soda Cap Badak) yang pernah memproduksi Green Spot untuk wilayah Sumatera Utara dan sekitarnya.[16] Tercatat di tahun 1998 Green Spot merengkuh sekitar 2% pangsa pasar minuman ringan di Indonesia.[17]
Sama seperti di negara-negara lainnya, penjualan Green Spot di Indonesia kemudian menghilang di pasaran, kira-kira setelah 2000-an.[18] Kini, hanya sedikit negara yang masih ada pabrik pembotolannya, seperti di Thailand oleh Green Spot Co. Ltd. (yang juga produsen susu kedelai Vitamilk)[4] dan di Venezuela oleh Embotelladora Venezuela S.A.[19]
Lihat juga
Gold Spot, minuman sejenis dengan nama yang mirip dari India
Rujukan
^ abBergstrom, Matt. "Green Spot Orange". delicioussparklingtemperancedrinks.net. Minnesota Museum of the Mississippi. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-27. Diakses tanggal 9 November 2022.