Grand Prix F1 Brasil 200323°42′13″S 46°41′59″W / 23.70361°S 46.69972°W
Grand Prix Brasil 2003 (secara resmi dikenal sebagai XXXII Grande Prêmio do Brasil) adalah sebuah acara perlombaan balap mobil Formula Satu (F1) yang diselenggarakan pada tanggal 6 April 2003 di Autódromo José Carlos Pace, São Paulo, Brasil. Perlombaan ini merupakan lomba yang ketiga dari total 16 lomba dalam kalender Kejuaraan Dunia Formula Satu musim 2003. Lomba ini juga merupakan edisi ke-32 dari Grand Prix Brasil dan perlombaan Grand Prix Formula Satu yang ke-700 sejak ajang kejuaraan balap mobil ini pertama kali diselenggarakan pada musim 1950. Perlombaan dijadwalkan untuk berlangsung selama 71 putaran, tetapi dihentikan pada putaran ke-56 karena terjadi dua kecelakaan besar yang mengganggu jalannya lomba. Hasil akhir perlombaan mengacu pada urutan yang ada pada putaran ke-54. Pada awalnya, Kimi Räikkönen dari tim McLaren diumumkan sebagai pemenang, diikuti oleh Giancarlo Fisichella dari tim Jordan di posisi kedua dan Fernando Alonso dari tim Renault di posisi ketiga. Beberapa hari setelah perlombaan, tim Jordan mengajukan banding ke pengadilan Federasi Automobil Internasional (FIA) terkait hasil lomba yang dinilai keliru. Selanjutnya, keputusan hasil sidang Pengadilan FIA menetapkan bahwa Fisichella adalah pemenang lomba ini karena berada di posisi terdepan saat bendera merah dikibaskan, diikuti oleh Räikkönen dan Alonso. Lomba ini menjadi kemenangan Grand Prix yang pertama bagi Fisichella. Selain itu, kemenangan ini juga merupakan kemenangan yang keempat dan terakhir bagi tim Jordan. Secara kebetulan, lomba ini juga merupakan partisipasi yang ke-200 bagi tim Jordan di dalam ajang F1. Kemenangan ini juga menandai kemenangan yang pertama bagi mesin Ford sejak Grand Prix Eropa 1999 dan kemenangan yang pertama bagi seorang pembalap asal Italia sejak Riccardo Patrese yang berhasil memenangkan Grand Prix Jepang 1992. Sampai saat ini (2024), lomba ini menjadi kemenangan F1 terkini untuk mobil yang menggunakan mesin Ford.[b] Latar belakang sebelum lombaGrand Prix Brasil 2003 adalah lomba yang ketiga dari total enam belas acara perlombaan balap mobil Formula Satu yang dijadwalkan dalam Kejuaraan Dunia Formula Satu musim 2003. Lomba ini juga menjadi edisi yang ke-32 dari Grand Prix Brasil, dan lomba yang ke-700 dari Kejuaraan Dunia Formula Satu. Lomba ini berlangsung di sirkuit Autódromo José Carlos Pace dengan panjang 4.309 km (2.677 mi) yang memiliki 15 tikungan, di kota São Paulo, Brasil, pada tanggal 6 April 2003.[1] Sirkuit ini memiliki kontur permukaan yang bergelombang, yang menimbulkan beban dan gaya g yang besar pada pembalap.[4] Untuk mengompensasi mobil yang melintasi permukaan yang bergelombang, tim-tim menggunakan perangkat lunak komputer yang ditanamkan ke dalam sasis untuk merekonstruksi setiap pergerakan saat mobil melintasi sirkuit.[5] Berdasarkan peraturan Federasi Automobil Internasional (FIA), dua pemasok ban F1 yaitu Bridgestone dan Michelin diharuskan untuk membawa satu jenis kompon ban basah untuk setiap balapan guna menurunkan biaya operasional.[2][6] Michelin membawa ban basah penuh sementara Bridgestone membawa ban intermediate.[7] Setelah berhasil memenangkan Grand Prix Malaysia dua minggu sebelumnya, pembalap tim McLaren, yaitu Kimi Räikkönen, memimpin klasemen sementara Kejuaraan Dunia Pembalap dengan 16 poin. Dia unggul enam poin dari rekan setimnya, yaitu David Coulthard, yang berada di posisi kedua. Juan Pablo Montoya dari tim Williams, pembalap Ferrari Rubens Barrichello, dan Fernando Alonso dari tim Renault berada di posisi ketiga dengan masing-masing delapan poin.[8] Di dalam klasemen sementara Kejuaraan Dunia Konstruktor, tim McLaren memimpin dengan selisih 26 poin. Tim Ferrari dan Renault berada di posisi kedua dengan 16 poin. Tim Williams berada di posisi keempat dengan selisih dua poin lebih rendah, sedangkan tim Sauber berada di posisi kelima dengan empat poin.[8] Setelah lomba pada musim 2002, pihak penyelenggara menginvestasikan 1,7 juta dolar untuk mengadakan pengaspalan ulang beberapa area di lintasan dengan tujuan untuk mengurangi tingkat kelicinan. Selain itu, sistem drainase sirkuit juga dibangun ulang dan memperkenalkan area run-off baru di tujuh tikungan awal.[9] Sebagai persiapan untuk berlomba, sebagian besar tim melakukan sesi uji coba di Circuit de Catalunya (sekarang disebut Circuit de Barcelona-Catalunya) di Spanyol pada tanggal 25–28 Maret 2003, dengan target utama untuk mengubah performa aerodinamis mobil mereka. Tim Sauber dan Williams mengevaluasi komponen sasis yang direvisi, dan kedua tim menilai pilihan komponen ban dari Grand Prix Malaysia, mengoptimalkan pengaturan kendaraan mereka agar lebih sesuai.[10] Catatan waktu tercepat pada hari pertama dicatatkan oleh pembalap penguji Williams, yaitu Marc Gené, dengan catatan waktu 1 menit dan 17,288 detik.[11] Pedro de la Rosa, pembalap penguji McLaren, mencetak waktu tercepat pada hari kedua, yaitu 1 menit dan 15,506 detik.[10] Ralf Schumacher dari tim Williams mencetak putaran tercepat pada hari ketiga, menurunkan waktu terbaik keseluruhan menjadi 1 menit dan 15,352 detik.[12] Pada hari terakhir (diadakan dalam kondisi basah di pagi hari tetapi kering saat siang), Ralf Schumacher tetap menjadi yang tercepat secara keseluruhan dengan catatan waktu 1 menit dan 17,591 detik.[13] Pembalap penguji Toyota, yaitu Ricardo Zonta, mengendarai mobil Toyota TF102B selama tiga hari di Circuit Paul Ricard untuk mengevaluasi kinerja ban pada mobil.[13] Pembalap sekaligus Juara Dunia bertahan, yaitu Michael Schumacher dari tim Ferrari, dikritik oleh media negara Jerman dan Italia karena hasil awal musimnya yang kurang memuaskan. Schumacher mengatakan bahwa dia mengharapkan kritik dan berpikir bahwa ke depan tim Ferrari akan memiliki keunggulan di sirkuit yang cocok dengan timnya,[14] "Dua lomba pertama tidak terlalu bagus. Meskipun begitu, kami berhasil meraih delapan poin dari dua lomba yang tidak begitu baik bagi kami, dan waktu untuk bisa meraih hasil maksimal pasti akan datang lagi."[15] Räikkönen, pemimpin klasemen sementara Kejuaraan Dunia Pembalap, mengatakan bahwa dia akan mendekati perlombaan ini dengan metode yang sama seperti yang telah dia lakukan dalam Grand Prix Malaysia sebelumnya.[16] Sementara itu, Giancarlo Fisichella sangat bersemangat untuk mencetak poin bagi tim Jordan dalam perlombaan Formula Satu ke-200 mereka, "Saya berlatih dan mempersiapkan diri dengan keras untuk Sepang, tetapi sayangnya saya tidak berhasil. Jadi target saya untuk Grand Prix Brasil adalah bisa masuk finis dan mendapatkan poin untuk tim. Melihat bagaimana mobil berjalan dengan baik bersama Ralph Firman di Malaysia, saya tahu saya bisa menyelesaikan kedua tugas tersebut."[17] Dua minggu sebelum Grand Prix, FIA mengumumkan bahwa para pembalap tidak akan lagi diberikan izin untuk berkompetisi dalam perlombaan F1 tanpa mengenakan perangkat HANS. FIA menyatakan bahwa setiap pembalap yang tidak dapat mengenakan perangkat HANS karena alasan medis akan dilarang untuk mengemudikan mobil dalam acara-acara mendatang.[18] Sikap ini disahkan dalam pertemuan Dewan Olahraga Bermotor Dunia FIA di kota Paris, Prancis, pada tanggal 2 April.[19] Pembalap tim Minardi, Justin Wilson, dinyatakan layak oleh delegasi medis FIA, Sid Watkins, untuk berpartisipasi dalam Grand Prix Brasil.[20] Pada lomba sebelumnya di Malaysia, Wilson mengalami nyeri di bahu akibat perangkat HANS dan sabuk pengaman yang longgar, sehingga membuatnya bergerak bebas di dalam kokpit mobilnya dan menyebabkan urat saraf terjepit yang hampir mematikan kedua lengannya. Wilson mengunjungi kantor tim di Faenza, Italia untuk menguji sistem sabuk pengaman ganda yang dipasang di mobilnya guna mencegah kejadian serupa.[21] Barrichello, yang mengalami hernia ringan dan mendapatkan izin dari penyelenggara untuk tidak mengenakan perangkat HANS karena alasan medis, berisiko dikeluarkan dari lomba jika solusi untuk ketidaknyamanannya tidak ditemukan.[22] Dia menguji perangkat HANS yang baru selama sesi latihan bebas dan melaporkan tidak ada ketidaknyamanan,[23] sehingga tidak diperlukan bantuan pembalap cadangan Ferrari, Felipe Massa.[c][24] Total sepuluh tim (masing-masing diwakili oleh konstruktor yang berbeda) memasukkan dua pembalap untuk lomba ini tanpa perubahan dari daftar peserta di awal musim.[25] Beberapa tim melakukan perubahan pada mobil mereka untuk acara ini.[26] Tim Williams memasang unit girboks yang direvisi dan dukungan suspensi belakang yang dirancang khusus untuk FW25. Tim juga melengkapi spesifikasi ulang sayap depan, memodifikasi bagian terminal dari bodi mobil, dan memperbaiki masalah sayap belakang. Tim Ferrari dan Renault memperkenalkan spesifikasi baru untuk sayap belakang. Perubahan sayap Ferrari termasuk lubang semi-sirkular di bagian luar bilah untuk membatasi vortex. Sayap belakang ini sendiri hanya digunakan oleh Barrichello. Tim Renault mengadopsi sayap belakang yang ditandai dengan bentuk lengkung di bagian bilahnya, dengan sekat penopang tajam yang berdiri ditengahnya.[26] Sesi uji coba terbatasPada Jumat pagi, sesi uji coba selama dua jam diadakan untuk tim-tim yang memilih uji coba terbatas selama musim berjalan.[27] Dalam kondisi cuaca yang bervariasi dan melihat hujan turun selama 90 menit,[28] pembalap Renault Jarno Trulli mencatatkan putaran tercepat sesi ini, dengan catatan waktu 1 menit dan 14,262 detik. Antônio Pizzonia berada di posisi kedua dengan mobil Jaguar-nya, dan rekan setimnya, yaitu Mark Webber, berada di posisi ketiga. Alonso, Fisichella, pembalap penguji Renault Allan McNish, Jos Verstappen dari tim Minardi, Firman dari tim Jordan, dan Wilson menduduki posisi keempat hingga kesembilan.[29] Selama sesi ini berlangsung, Pizzonia mengemudikan mobil Jaguar cadangan setelah masalah mekanis menghentikan mobil balapnya di tikungan Subida dos Boxes.[29][30] Dengan tersisa 36 menit, Firman meninggalkan mobilnya di dalam jalur pit karena mengalami masalah poros penggerak. Kemudian, Alonso tergelincir di lintasan lurus Reta Oposta dan terperosok di perangkap kerikil di tikungan Descida do Lago.[30] Mobil Renault-nya sendiri tidak mengalami kerusakan apapun.[28] Latihan bebas dan sesi pemanasanSebelum perlombaan pada hari Minggu, ada tiga sesi latihan bebas yang diadakan: satu sesi selama 60 menit pada Jumat pagi dan dua sesi selama 45 menit pada Sabtu pagi.[31] Dalam sesi latihan bebas pertama, yang diadakan dalam kondisi cuaca sangat buruk dan menyebabkan empat pembalap tidak mencatatkan waktu putaran,[32][33] Michael Schumacher menjadi yang tercepat dengan catatan waktu putaran 1 menit 28,060 detik, diikuti oleh Coulthard, pembalap British American Racing (BAR) Jenson Button, Trulli, Montoya, Barrichello, duet Toyota Olivier Panis dan Cristiano da Matta, Fisichella, dan Heinz-Harald Frentzen dari tim Sauber.[32] Beberapa detik setelah Räikkönen keluar dari jalur pit, dia kehilangan kendali atas mobilnya di lintasan lurus Reta Oposta yang membuatnya tergelincir dan melintir di area rumput.[32][34] Dia berhasil menghindari tabrakan dengan pagar pembatas di sebelah kirinya.[32] Saat sesi tersisa lima belas menit, Pizzonia mengalami kecelakaan hebat saat keluar dari tikungan Curva do Sol dan menabrak pembatas di kedua sisi sirkuit pada putaran waktunya yang pertama, sehingga sesi sementara dihentikan agar mobil Jaguar-nya dapat diangkat dari lintasan.[34] Setelah sesi dilanjutkan, Alonso tergelincir di lintasan basah dan sedikit bersentuhan dengan dinding di chicane Senna S.[34] Sesi latihan bebas kedua dimulai dengan sirkuit yang basah dan mengering seiring dengan berjalannya waktu, memberikan setiap pembalap kesempatan untuk beradaptasi dengan lintasan yang kering.[35] Barrichello menjadi yang tercepat dengan waktu putaran 1 menit dan 14,071 detik. Ralf Schumacher, Montoya, Michael Schumacher, Alonso, Räikkönen, Pizzonia, Webber, Coulthard, dan Heidfeld menduduki posisi kedua hingga kesepuluh.[36] Dalam kondisi cuaca yang hangat, sesi latihan bebas terakhir dipimpin oleh Panis dengan waktu putaran 1 menit dan 13,457 detik, diikuti oleh Michael Schumacher, Trulli, Coulthard, Montoya, Räikkönen, Barrichello, Webber, Ralf Schumacher, dan Alonso. Beberapa pembalap sempat tergelincir keluar dari lintasan selama sesi ini berlangsung, tetapi tidak ada satu pun yang mengalami kerusakan pada mobil mereka.[37] Räikkönen memimpin sesi pemanasan selama lima belas menit sebelum sesi kualifikasi kedua dimulai dengan catatan waktu putaran 1 menit 13,886 detik. Barrichello, Michael Schumacher, Coulthard, Montoya, Webber, Button, Ralf Schumacher, Villeneuve, dan Heidfeld menduduki posisi kedua hingga kesepuluh.[38] KualifikasiHujan deras yang diamati selama sesi latihan bebas membuat beberapa pembalap mengungkapkan kekhawatiran bahwa mereka akan kehilangan kendali atas mobil mereka dan mengalami kecelakaan.[39] Sekitar dua puluh menit sebelum sesi kualifikasi pertama,[40] Coulthard, seorang anggota senior Grand Prix Drivers' Association,[6] Trulli, dan Michael Schumacher menulis petisi yang mewajibkan FIA untuk membatalkan sesi jika tidak ada perbaikan dalam kondisi lintasan.[40][41] Petisi tersebut ditandatangani oleh sebagian besar pembalap.[42] Kemudian, petisi tersebut diabaikan setelah tidak dapat dikirimkan kepada semua orang tepat waktu, dan petugas balap telah memutuskan bahwa sirkuit aman untuk dikendarai setelah hujan reda sebelum sesi kualifikasi dimulai.[43][44] Jacques Villeneuve dari tim BAR mengatakan bahwa petisi tersebut merugikan Formula Satu, "Apa yang akan dibawa oleh F1 jika kita tidak ikut serta dalam sesi kualifikasi? Orang akan berpikir bahwa kita hanyalah sekelompok orang yang penakut. Kita tidak bisa melakukan itu. Kita dibayar dengan banyak uang dan itu akan menjadi penghinaan bagi para penggemar."[45] Terdapat dua sesi kualifikasi yang berdurasi selama satu jam, satu pada hari Jumat dan satu lagi pada hari Sabtu sore. Klasemen Kejuaraan Dunia Pembalap menentukan urutan turun untuk sesi pertama (pembalap yang memimpin klasemen turun pertama, pembalap yang menempati peringkat terakhir turun paling akhir), dengan sesi kedua yang dijalankan berdasarkan catatan waktu yang diraih pada sesi pertama dengan skema terbalik (dimulai oleh yang terlambat dan diakhiri oleh yang tercepat). Setiap pembalap mencatat satu putaran berdasarkan waktu dalam setiap sesi, dan urutan start untuk lomba ditentukan oleh putaran tercepat sesi kedua.[31] Tingkat air yang menggenang di lintasan berfluktuasi selama sesi. Webber berhasil meraih posisi terdepan sementara pada lintasan yang mengering dengan waktu 1 menit 23,249 detik. Dia lebih cepat 0,138 detik dibandingkan dengan Barrichello yang berada di posisi kedua dan sebelumnya memegang pole sementara sebelum Webber melakukan putarannya.[46] Räikkönen, pembalap pertama yang mencatatkan putaran, berada di posisi ketiga, dan rekan setimnya, yaitu Coulthard, yang berada di posisi keempat. Dia membuat kesalahan di tikungan Bico de Pato. Michael Schumacher terpeleset sesaat setelah keluar dari jalur pit dan menduduki posisi kelima. Mobil Toyota milik Panis yang tidak diatur untuk kondisi cuaca yang basah berada di posisi keenam.[47] Villeneuve berada di posisi ketujuh.[47] Pizzonia di posisi kedelapan dengan menggunakan mobil Jaguar cadangan dan terpeleset di lintasan lurus garis start/finis.[48] Alonso, yang berada di posisi kesembilan, menjalani putarannya dengan hati-hati.[48] Sementara Frentzen, yang berada di posisi kesepuluh, melaporkan keseimbangan mobil yang memadai.[47] Pengaturan mobil yang salah membuat Da Matta berada di posisi kesebelas. Kondisi cuaca yang basah membatasi Trulli yang harus puas berada di posisi kedua belas. Mobil yang tidak seimbang di tikungan berkecepatan rendah membuat Ralf Schumacher berada di posisi ketiga belas. Kemudi berlebih dan kurangnya cengkeraman membatasi Fisichella berada di posisi keempat belas, sementara Verstappen mengeluarkan performa tambahan dari mobilnya dan finis di posisi kelima belas.[48] Heidfeld berhati-hati pada saat melewati tikungan Arquibancdas dan berada di posisi keenam belas.[47] Montoya, yang berada di posisi ketujuh belas, kehilangan kendali belakang mobil Williams-nya saat pengereman, dan meluncur ke area pembatas di tikungan Ferradura.[46][47] Firman, yang berada di posisi kedelapan belas, mengemudi dengan bagian belakang mobil cadangan Jordan yang terpasang pada mobil balapnya.[48] Wilson berhasil menghindari terpelintir di garis start finis yang membuatnya berada di posisi kesembilan belas.[47] Button adalah satu-satunya pembalap yang tidak mencatatkan waktu putaran. Dia mengalami kemudi berlebih secara tiba-tiba pada saat melintasi garis putih yang lembab sebagai batas lintasan,[49] dan terpeleset dengan kecepatan hampir mencapai 145 mph (233 km/h).[50] Dia selanjutnya mengenai dua papan polistiren, yang membuat sayap belakang mobilnya terlepas.[47][48] Sesi ini sempat dihentikan sementara untuk membersihkan puing-puing di lintasan.[6][49] Sesi kualifikasi kedua diadakan dalam kondisi cuaca yang hangat dan kering.[51] Barrichello mematikan tampilan waktu putaran di setir mobilnya agar dapat fokus saat mengemudi.[52] Ini membuatnya berhasil meraih posisi pole, yang merupakan yang pertama bagi seorang pembalap asal Brasil di sirkuit tersebut sejak Ayrton Senna pada lomba musim 1994, dan posisi pole pertamanya sejak Grand Prix Hungaria 2002. Dengan 1 menit dan 13,807 detik, catatan ini menjadi posisi pole yang ketujuh dalam karier Barrichello.[53] Dia didampingi di baris depan grid oleh Coulthard yang lebih lambat 0,11 detik setelah tim McLaren mengubah keseimbangan mobilnya.[52] Webber hampir saja berhasil meraih posisi pole sampai kesalahan pembalap di tikungan Pinheirinho menjatuhkannya ke posisi ketiga.[52][54] Kesalahan pembalap di tikungan yang sama dan mobil yang kurang stabil membuat Räikkönen berada di posisi keempat, sementara Trulli naik ke posisi kelima.[52][55] Kemudi berlebih dan pengereman yang hati-hati membatasi Ralf Schumacher yang membuatnya berada di posisi keenam.[51] Michael Schumacher membuat kesalahan kecil di chicane Senna S dan harus puas berada di posisi ketujuh.[52] Ini adalah posisi grid terendahnya sejak dia memulai dari posisi kesembilan pada Grand Prix Jerman 1998.[54] Fisichella lolos di posisi kedelapan, Montoya mengalami kemudi berlebih yang membuatnya di posisi kesembilan, dan Alonso berada di posisi kesepuluh.[52] Button mencatatkan putaran tercepat ke-11, dengan rekan setimnya, yaitu Villeneuve, di posisi ke-13 setelah mengalami kehilangan daya intermiten di chicane Senna S. Heidfeld berada di posisi ke-12 yang memisahkan keduanya. Frentzen berada di posisi ke-14 dan Panis (yang melakukan kesalahan) berada di posisi ke-15.[51] Firman mengubah pengaturan mobilnya dan lolos di posisi ke-16 akibat kesalahan sendiri,[51] di depan Pizzonia di posisi ke-17, yang mengalami masalah rem dan mobil yang tidak seimbang.[52] Mobil yang sulit dikendalikan dan upaya perbaikan yang tidak berhasil membuat Da Matta berada di posisi ke-18. Mobil Minardi dilengkapi dengan ban kompon keras dan menyelesaikan kualifikasi dengan posisi ke-19 untuk Verstappen dan ke-20 untuk Wilson.[51][52] PerlombaanPutaran 1 sampai 26Pada pagi hari tanggal 6 April, tim McLaren meminta izin dari FIA untuk mengganti mesin Räikkönen setelah retakan dalam pengecorannya terdeteksi melalui telemetri. FIA memberikan izin untuk mengganti mesin setelah menganalisis data yang membuktikan kerusakan mesin tersebut. Telemetri dari tim BAR juga mendeteksi kerusakan pada mesin Villeneuve dan mereka juga diperbolehkan untuk menggantinya.[56] Hujan diprediksi akan turun selama lomba berlangsung. Pada saat start, lintasan tergenang karena hujan lebat yang turun pada pukul 11:00 Waktu Brasilia (UTC−02:00).[57] Sebanyak 120.000 penonton menghadiri acara Grand Prix ini.[58] Lomba ini seharusnya dimulai pada pukul 14:00 waktu setempat, tetapi direktur lomba FIA, yaitu Charlie Whiting, memutuskan untuk menundanya selama lima belas menit untuk memungkinkan air yang tergenang di lintasan bisa disapukan.[59][60] Penyelenggara acara memperbolehkan tim untuk mengubah pengaturan mobil mereka agar cocok untuk berlari di lintasan yang basah, terutama pada sayap dan ketinggian mobil.[61] Air yang tergenang menyebabkan semburan air yang kuat dan mengurangi visibilitas, dan semua mobil menggunakan ban basah.[59] Drainase yang kurang baik di lintasan menyebabkan banyak air mengalir dari lereng ke permukaan aspal di tikungan Curva do Sol dan membuatnya rentan terhadap bahaya terpeleset (aquaplaning).[7][62] Lomba dimulai di belakang safety car, tanpa melakukan putaran pemanasan.[63] Meskipun dalam kecepatan yang rendah, namun para pembalap mengalami kesulitan untuk mendapatkan cengkeraman ban pada permukaan lintasan yang tergenang air.[64] Beberapa pembalap, termasuk diantaranya Verstappen, Frentzen, Pizzonia, Panis, Fisichella, dan Firman, memilih untuk masuk ke dalam pit untuk mengisi bahan bakar dalam kondisi safety car dengan harapan bisa menghindari pit stop kedua saat lomba berjalan nantinya.[2][59] Setelah hujan berhenti, safety car masuk ke dalam jalur pit pada akhir putaran kedelapan, dan semua mobil diperbolehkan untuk melewati safety car.[59][60] Barrichello mengumpulkan kelompok mobil di dekat garis start/finis.[65] Manuver ini tidak berhasil dan Coulthard menyalip Barrichello untuk memimpin saat memasuki chicane Senna S.[60] Barrichello berhati-hati selama putaran tersebut sementara Webber dan Räikkönen mendekatinya.[59][65] Di posisi belasan, Montoya naik dari posisi kesembilan menjadi kelima.[63] Heidfeld menjadi pembalap pertama yang tersingkir dalam Grand Prix ini pada putaran kesembilan saat insinyurnya memberitahunya melalui radio tentang masalah aliran minyak yang membuat mesinnya mati. Dia berhenti di sisi lintasan untuk memastikan tidak ada minyak yang tercecer di jalur balap.[66] Pada putaran kesepuluh, Räikkönen berhasil menyalip Barrichello untuk posisi kedua di chicane Senna S dan kehilangan posisi ketiga ketika Montoya berhasil menyalipnya di putaran tersebut.[59] Ada juga beberapa aksi saling mendahului di tengah putaran tersebut. Ralf Schumacher berhasil melampaui Trulli untuk posisi keenam dan Pizzonia menyalip Verstappen untuk posisi kelima belas.[63] Pada putaran ke-11, Räikkönen mendekati rekan setimnya, yaitu Coulthard, dan berhasil menyalip Coulthard untuk merebut posisi terdepan di dekat chicane Senna S. Tidak lama setelah itu, Montoya berhasil menyalip Coulthard untuk posisi kedua di lintasan lurus Reta Oposta yang menuju tikungan Descida do Lago. Di putaran yang sama, Ralf Schumacher dan Trulli bersenggolan, dan menyebabkan Ralf Schumacher melintir.[59][65] Webber kemudian berhasil menyalip Barrichello untuk posisi keempat, dan Michael Schumacher melakukan hal yang sama terhadap rekan setimnya tak lama setelahnya untuk posisi kelima. Ralf Schumacher mulai mendapatkan kembali posisi yang hilang dengan menyalip Villeneuve untuk posisi kesepuluh di putaran ke-12. Di bagian depan lintasan, Räikkönen telah meningkatkan keunggulannya atas Montoya menjadi lima detik pada putaran ke-14.[63] Di putaran yang sama, Montoya melaporkan kehilangan cengkeraman ban belakang kepada timnya melalui radio dan melebar saat keluar dari tikungan Junção.[59] Coulthard berhasil menyalip Montoya untuk posisi kedua.[64][65] Saat lintasan mulai mengering,[60] kecuali di tikungan ketiga yang masih memiliki aliran air,[66] Coulthard mulai mendekati rekan setimnya, Räikkönen.[63] Sementara Michael Schumacher menyalip Webber di bagian dalam untuk posisi keempat pada putaran ke-15 saat keluar dari tikungan Arquibancadas.[59] Pada putaran ke-16, Michael Schumacher naik ke posisi ketiga dengan menyalip Montoya yang lebih lambat di sekitar tikungan Bico de Pato.[65] Wilson melintasi sungai di tikungan Curva do Sol dan terpeleset di tikungan berikutnya. Dia tersingkir setelah mesin mobilnya mati.[66] Coulthard mendekat cukup dekat pada rekan setimnya, yaitu Räikkönen, pada putaran ke-18, tepat saat Barrichello berhasil menyalip Webber untuk posisi kelima.[63] Pada putaran yang sama, sistem suspensi depan kanan mobil Firman gagal saat memasuki area pengereman di garis start/finis,[67] dan menyebabkannya kehilangan kendali atas mobilnya dan roda depan kanan yang terlepas nyaris mengenai kokpitnya.[7] Firman nyaris menghindari tabrakan dengan rekan setimnya, yaitu Fisichella,[68] tetapi menabrak bagian belakang mobil Panis dengan kecepatan hampir mencapai 190 mph (310 km/h).[69] Sayap belakang mobil Panis lepas dan bagian depan mobil Firman mengalami kerusakan.[64] Safety car dikerahkan untuk yang kedua kalinya untuk melambatkan seluruh mobil dan memberikan ruang bagi petugas untuk membersihkan puing-puing.[59][65] Beberapa pembalap memanfaatkan kesempatan ini untuk masuk ke dalam pit guna mengisi bahan bakar dan mengganti ban.[63] Montoya menghindari tabrakan dengan Trulli dan Alonso melakukan dua kali pit stop karena dia memasang ban yang salah di mobilnya.[64] Safety car kembali ke dalam jalur pit pada akhir putaran ke-22, dan Räikkönen mendekatkan kelompok mobil untuk tetap memimpin dari Coulthard, Michael Schumacher, dan Da Matta yang belum masuk ke dalam pit.[65] Di lintasasn lurus Reta Oposta, Barrichello berhasil menyalip Da Matta untuk posisi keempat pada putaran ke-23.[59] Sementara kesalahan pembalap membuat Frentzen turun dari posisi kedelapan menjadi keenam belas dan Ralf Schumacher berhasil menyalip Verstappen untuk posisi kesebelas. Montoya berhasil menyalip Da Matta untuk posisi kelima dan Ralf Schumacher berhasil menyalip Button untuk posisi kesembilan pada putaran ke-24.[63] Pada putaran ke-25, Montoya terpeleset di Curva do Sol dan menabrak pagar pembatas di sisi kanan.[59][63] Pizzonia terpeleset saat mobilnya masuk ke aliran air yang mengalir di lintasan di tikungan yang sama.[66] Dia bertabrakan dengan dinding pembatas, melayang, dan menabrak mobil Montoya. Kecelakaan ini membuat Da Matta naik ke posisi kelima dan Webber naik ke posisi keenam. Pada putaran ke-26, Alonso berhasil menyalip Villeneuve dan Fisichella untuk naik ke posisi kesepuluh.[63] Putaran 27 sampai 56Pada putaran ke-27, safety car dikerahkan untuk yang ketiga kalinya. Kali ini, Michael Schumacher terpeleset di aliran air saat masuk ke tikungan Curva do Sol. Dia berhasil menghindari kemungkinan menabrak derek yang sedang mengevakuasi mobil Montoya dan Pizzonia dari sisi lintasan.[59] Namun, dia akhirnya berhenti di area run-off dan gagal menyelesaikan lomba untuk yang pertama kalinya sejak Grand Prix Jerman 2001.[60] Räikkönen dan Da Matta melakukan pit stop untuk mengisi bahan bakar dalam kondisi safety car. Coulthard merebut pimpinan dan berhasil mempertahankannya saat lomba dimulai kembali pada putaran ke-30.[59] Räikkönen berhasil menyalip Fisichella dan Verstappen untuk kembali ke posisi ketujuh, dan Da Matta menyalip Frentzen.[63] Pada putaran ke-31, Verstappen terpeleset di aliran air yang ada di tikungan Curva do Sol dan tersingkir.[59][64] Air yang mengalir menyebabkan Button kehilangan kendali atas mobilnya pada putaran ke-33. Dia menabrak pagar dengan keras. Button tidak mengalami luka karena insiden tersebut.[67] Kecelakaan ini mengakibatkan dikerahkannya safety car untuk yang keempat kalinya.[64] Sementara itu, rekan setimnya, yaitu Villeneuve, melintir saat berada di belakang Frentzen dan Trulli. Selama periode safety car, Da Matta masuk ke dalam pit untuk memperbaiki masalah teknis. Saat lomba dimulai kembali pada putaran ke-37, Da Matta dan Webber berhasil menyalip Villeneuve.[59][63] Räikkönen berhasil menyalip Alonso di lurus start/finis menuju chicane Senna S untuk merebut posisi keempat pada putaran ke-38.[63][64] Beberapa tikungan kemudian, dia berhasil menyalip Ralf Schumacher di jalur luar saat masuk tikungan Descida do Lago.[59] Frentzen di posisi kedelapan berhasil dilewati oleh Webber dan Villeneuve berhasil menyalip Da Matta untuk posisi kesepuluh dalam putaran yang sama.[63] Pada putaran ke-40, Alonso mengarah ke dalam untuk mendapatkan cengkeraman tambahan dan berhasil menyalip Ralf Schumacher di tikungan Mergulho untuk posisi keempat.[59][65] Ketika Barrichello mendekati Coulthard yang sedang memimpin lomba, para pengawas perlombaan memberi tahu tim Renault pada putaran ke-42 bahwa Alonso diberikan hukuman drive-through karena dianggap telah menyalip Ralf Schumacher dalam kondisi bendera kuning.[60] Alonso menjalani hukuman tersebut pada putaran yang sama dan turun dari posisi keempat menjadi kesembilan.[63] Pada putaran ke-44, Webber kehilangan kendali atas belakang mobilnya di tikungan Curva do Sol dan berputar 360 derajat. Dia berhasil menghindari tabrakan dengan pagar pembatas dan kembali ke lintasan setelah Frentzen, Alonso, dan Villeneuve berhasil melewatinya.[60][63] Di bagian depan lintasan, Coulthard (dengan ban yang aus) melebar saat akan memasuki 'chicane Senna S dan Barrichello memanfaatkan kesalahan pembalap Skotlandia tersebut untuk menyalip dan merebut posisi pertama pada putaran ke-45.[60][65] Dia mulai menjauh dari Coulthard, memperbesar keunggulannya menjadi 4,2 detik pada akhir putaran ke-46, sementara Coulthard sendiri unggul 15 detik dari rekan setimnya, yaitu Räikkönen.[63] Pada putaran ke-47, Barrichello berhenti di sisi lintasan dan tersingkir dari perlombaan di kandang sendiri untuk yang kesembilan kalinya secara berturut-turut.[64] Diduga masalah aliran bahan bakar yang macet menyebabkan Barrichello tersingkir, hingga akhirnya masalah ini diidentifikasi karena kerusakan pada perangkat lunak di mobil yang menghitung bahwa mobilnya memiliki 12 l (2,6 imp gal; 3,2 US gal) lebih banyak bahan bakar dari biasanya, dan kesalahan pada telemetri tim Ferrari tidak memberitahu tim bahwa dia telah kehabisan bahan bakar.[70] Coulthard kembali memimpin, unggul delapan belas detik dari rekan setimnya, Räikkönen, yang berada di posisi kedua, dan Fisichella di posisi ketiga.[59][60] Pada putaran ke-48, para pembalap mulai khawatir mengenai bahan bakar yang tersisa di mobil masing-masing. Ralf Schumacher melakukan pit stop dan kembali ke lintasan di posisi kesembilan. Alonso dan Frentzen berhasil menyalip Trulli dan menjatuhkannya ke posisi keenam pada putaran ke-49 dan ke-50.[63] Pada putaran ke-52, Coulthard masuk ke dalam pit untuk mengganti ban setelah mengalami kehilangan kendali mobil yang minor saat melalui tikungan Junção dan garis start/finis.[64][65] Dia kembali ke lintasan di posisi keempat.[62] Räikkönen kembali merebut pimpinan dengan Fisichella yang lebih cepat berada di posisi kedua, dan Alonso di posisi ketiga. Pada putaran ke-54, kurangnya cengkeraman ban membuat Räikkönen mengalami kurang belok pada saat mendekati tikungan Mergulho, dan Fisichella berhasil melewatinya untuk merebut posisi terdepan.[59][66] Keduanya hampir kehabisan bahan bakar dan tampaknya Coulthard akan kembali ke posisi terdepan dan memenangkan lomba ini.[63] Di tikungan Arquibancadas, Webber berusaha untuk mencegah ban-bannya dari panas berlebihan dan kehilangan cengkeraman mobil pada putaran ke-54.[71] Dia kehilangan kendali atas mobilnya dan menabrak keras ke beton di kedua sisi lintasan sebelum garis start/finis dengan kecepatan 240 km/h (150 mph).[72] Puing-puing dari mobil Webber dan tiga ban yang lepas tersebar di lintasan dan menyebabkan safety car dikerahkan untuk yang kelima kalinya.[59] Webber berhasil keluar dari mobilnya tanpa luka.[65] Fisichella dan Räikkönen berhasil melewati puing-puing, dengan Räikkönen yang masuk ke dalam jalur pit untuk mengisi bahan bakar.[63] Alonso tidak memperhatikan bendera kuning yang dikibaskan untuk memberi tahu tentang bahaya di depan, karena pada saat itu dia sedang membicarakan apakah akan menggunakan ban kering atau basah dengan tim Renault melalui radio.[73] Dia menabrak salah satu roda belakang yang terlepas dari mobil Webber dengan kecepatan sekitar 270 km/h (170 mph) dalam benturan yang diukur sebesar 45 g0 (440 m/s2).[65][73] Alonso berbelok ke kiri dan menabrak dinding ban dengan gaya 35 g0 (340 m/s2) lateral dan longitudinal. Mobilnya terlempar menyilang lintasan dan menabrak beton dengan gaya 60 g0 (590 m/s2).[64][73] Alonso mengalami luka memar pada siku, lutut, dan paha kirinya.[74] Sejumlah petugas medis meletakkannya di tandu untuk diangkut dengan ambulans ke Rumah Sakit Santo Louis di São Paulo untuk pemeriksaan lebih lanjut.[75] Karena serpihan puing-puing yang memenuhi lintasan, keberadaan petugas yang merawat Alonso, dan jarak tempuh lomba yang telah mencapai 75%, maka kemungkinan untuk melanjutkan lomba di belakang safety car dianggap tidak memungkinkan. Lomba ini berakhir lebih awal dengan bendera merah setelah pemimpin Fisichella menyelesaikan putaran ke-55, dan semua mobil kemudian kembali ke jalur pit.[65] Mobil EJ13 yang dikendarai oleh Fisichella mengalami overheat disebabkan oleh akselerasinya yang pelan karena mengikuti kecepatan safety car yang mengelilingi sirkuit. Saat memasuki parc fermé, mobil tersebut mengeluarkan api yang muncul dari bagian saluran pembuangan mesin.[60][68] Aturan olahraga menyatakan bahwa lomba akan "dianggap selesai saat mobil terdepan melintasi garis start/finis di putaran paling terakhir dengan menghitung dua putaran sebelumnya ketika tanda berhenti diberikan", jika lebih dari 75% jarak tempuh lomba telah diselesaikan.[31] Tampilan layar waktu resmi pertama-tama menunjukkan bahwa Fisichella telah memulai putaran ke-56, kemudian status ini menghilang dan menunjukkan bahwa ia masih pada putaran ke-55.[76] Para pengawas perlombaan memutuskan berdasarkan keyakinan bahwa Fisichella masih di putaran ke-55. Fisichella merayakan dengan tim Jordan dalam keyakinan bahwa ia telah menang sebelum mereka diberitahu bahwa Räikkönen telah berhasil memenangkan lomba ini.[77] Räikkönen diberitahu mengenai kemenangannya sambil dilakukan penimbangan badan setelah lomba.[69] Alonso finis ketiga, Coulthard keempat, Frentzen yang masuk pit finis kelima, Villeneuve keenam, Webber ketujuh (meskipun mengalami kecelakaan), dan Trulli kedelapan.[65] Ralf Schumacher dan Da Matta (yang mengalami kemudi berlebih) adalah pembalap yang menyelesaikan perlombaan dalam posisi terakhir.[66] Setelah perlombaanKomentar dari para pembalapKarena Alonso berada di rumah sakit, Räikkönen dan Fisichella muncul di atas podium untuk menerima trofi mereka dan berbicara dengan media dalam konferensi pers yang diadakan setelahnya.[62] Räikkönen merasa beruntung mendapatkan kemenangan tersebut: "Saya pikir itu datang begitu cepat sehingga kami tidak membuat keputusan dengan cepat, tetapi akhirnya itu adalah keputusan yang tepat, jadi terima kasih kepada tim. Ini adalah lomba yang sulit karena kondisinya sangat buruk dan safety car keluar begitu sering, tetapi saya cukup senang."[66] Fisichella mengatakan bahwa dia merasa kecewa dengan situasi lomba ini: "Pertama-tama untuk Fernando, saya harap ia baik-baik saja, dan kemudian juga karena saya memenangkan balapan tetapi aturan mengatakan bahwa ketika ada bendera merah, hasil diambil dari satu putaran sebelumnya (meski dalam peraturan adalah dua putaran sebelumnya), jadi saya sangat kecewa tentang itu. Tetapi saya tidak pernah berpikir bahwa saya akan finis di posisi kedua sehingga ini adalah hari yang hebat bagaimanapun juga."[66] Alonso menerima pesan-pesan harapan dari publik dan pembalap reli Carlos Sainz.[75] Dia keluar dari rumah sakit setelah 12 jam dan kembali ke Madrid pada pagi hari tanggal 8 April untuk memulai terapi fisik menjelang lomba berikutnya di San Marino.[78] Alonso mengomentari kecelakaan tersebut: "Saya pikir lomba saya berjalan cukup baik. Tetapi kemudian saya melintasi tikungan terakhir dan melihat serpihan puing di mana-mana dan saya tidak punya tempat untuk pergi. Saya pikir saya menabrak roda, dan sesuatu yang saya tahu saya menuju ke pagar."[78] Dia mengatributkan perangkat HANS yang dinilainya mampu mencegah cedera yang lebih serius.[73] Webber tidak diwajibkan untuk menjalani tes medis dan melakukan 60 kali push-up untuk meyakinkan fisioterapisnya bahwa dia tidak mengalami komplikasi jangka panjang dari kecelakannya.[71] Dia menyebut insiden di Brasil sebagai "kecelakaan terbesar yang pernah saya alami di mobil Formula Satu", dan mengungkapkan bahwa leher dan lututnya menyerap sebagian besar kekuatan dari benturan tersebut: "Saya belum pernah menjalani lomba balap yang begitu gila sebelumnya dan ini adalah kerusakan paling besar yang pernah saya alami pada mobil Formula Satu. Saya pernah merusak dua sudut sebelumnya tetapi tidak seperti ini."[72] Kecelakaan Alonso dan Michael Schumacher membuat mereka berisiko mendapatkan sanksi dari FIA. Seorang pengamat FIA melaporkan Schumacher dan Alonso kepada badan pengatur. Para pengawas lomba tidak dapat memeriksa Alonso di Brasil karena dia dirawat di rumah sakit. Schumacher diwawancarai oleh Whiting pada pertemuan pembalap sebelum acara Grand Prix San Marino pada tanggal 17 April.[79][80] Dua hari kemudian, Alonso dan Schumacher bertemu dengan Whiting secara individu. Dia memberikan peringatan kepada keduanya tentang standar mengemudi di masa depan dan tidak memberikan hukuman lebih lanjut kepada mereka.[81] Villeneuve mengatakan bahwa faktor pembalap dan bukan kondisi lintasan yang menyebabkan lomba menjadi tidak aman: "Ada sebuah tanggung jawab bagi para pembalap untuk menjadi lebih tenang dalam kondisi seperti itu, dan ada beberapa pembalap yang tampil sangat nekat di sana. Beberapa pembalap menyalip mobil di bawah bendera kuning, dalam setengah perlombaan saya melihat Alonso melakukan hal tersebut. Saya pikir inilah jenis mengemudi yang dapat menyebabkan kecelakaan besar."[82] Setelah tersingkir untuk yang pertama kalinya sejak Grand Prix Jerman 2001, Michael Schumacher menyatakan bahwa dia tidak khawatir dengan kemungkinan meraih gelar Kejuaraan Dunia Pembalap keenamnya: "Dalam hal kejuaraan, tentu saja akan lebih baik bagi kami jika Fisichella yang memenangkan lomba di Brasil daripada Raikkonen, terutama karena Giancarlo tetap mengemudi dengan baik. Tetapi jarak ke pemimpin kejuaraan tidak terlalu besar, mengingat masih ada 13 perlombaan lagi, sehingga tidak perlu khawatir tentang itu."[58] Barrichello mengatakan bahwa ia akan terus berusaha untuk memenangkan Grand Prix Brasil dan merasa frustrasi saat mengetahui masalah bahan bakar yang menyebabkan ia tersingkir: "Saya merasa kecewa yang sangat besar, tetapi saya tidak kehilangan harapan. Saya tidak akan berhenti berlomba sampai saya menang di depan publik tuan rumah sendiri."[83] Coulthard mengatakan bahwa dia merasa kesal pada dirinya sendiri karena melakukan pit stop sebelum bendera merah dikibaskan karena dia percaya dia bisa memenangkan lomba jika tidak melakukannya: "Saya pergi dari sini tanpa kemenangan Grand Prix yang telah saya usahakan keras. Saya percaya bahwa saya lebih berhak menang daripada orang lain. Saya sudah melakukan pit stop terakhir saat lomba dan saya tahu ketiga orang di depan saya semua harus masuk pit lagi jika lomba tidak dihentikan."[84] Frentzen memuji keputusan Sauber untuk mengubah strategi yang membuatnya memulai lomba dengan mobil cadangan tim: "Pada akhirnya, ternyata itu adalah keputusan yang tepat. Tidak mudah untuk balapan dengan tangki penuh dan saya banyak mengalami aquaplaning yang membuat saya tergelincir sekali. Tetapi kami finis kelima dan mendapatkan empat poin, sehingga saya sangat senang dengan hasil ini."[66] Paul Stoddart, pemilik tim Minardi, mengeklaim bahwa mereka bisa meraih kemenangan jika kedua mobil mereka masih berjalan: "Hari ini mungkin pertama kali bagi Minardi berada dalam posisi yang potensial untuk memenangkan lomba. Banyak orang mungkin akan tertawa, tetapi hanya mereka dalam tim yang akan tahu kebenarannya. Kami punya strategi, tetapi tidak memiliki keberuntungan."[66] Kesalahan pencatatan waktu dan revisi hasil perlombaanEddie Jordan, pemilik tim Jordan, yang tidak puas dengan hasil akhir lomba Grand Prix Brasil, mencoba mengumpulkan bukti bahwa telah terjadi kelalaian manusia dalam perhitungan jumlah putaran lomba yang akhirnya mempengaruhi penetapan hasil akhir perlombaan. Bukti ini nantinya akan diajukan kepada Federasi Automobil Internasional (FIA).[85] Menurut Jordan, pengawas lomba pada saat itu melakukan kesalahan karena menghitung jumlah putaran sampai dengan putaran ke-55 yang berujung pada keputusan hasil lomba yang diambil dari putaran ke-53 saat Räikkönen memimpin. Di sisi lain, melalui perhitungan telemetri komputer, ia yakin bahwa Fisichella telah menjalani putaran ke-56 dan jika hasil tersebut dimundurkan dua putaran menjadi ke putaran 54, Fisichella tetap berstatus pemimpin perlombaan karena pada saat yang sama Räikkönen masuk ke pit untuk menjalani pit stop.[86] Pada tanggal 8 April, direktur balapan FIA, yaitu Charlie Whiting, memulai penyelidikan internal terhadap hasil perlombaan. Para pejabat FIA merasa tidak puas dengan pencatatan waktu yang diberikan kepada badan pengatur oleh mitra pencatat waktu resmi ajang F1, yaitu TAG Heuer.[87] Whiting khawatir tentang kemungkinan kesalahan dalam pencatatan waktu. Dia meminta perwakilan dari TAG Heuer dan tiga pengawas lomba Grand Prix Brasil untuk menghadiri pertemuan di kantor FIA di Paris pada tanggal 11 April.[87] Pertemuan ini sebagai bagian dari kepatuhan terhadap Pasal 179 (b) dari Kode Olahraga Internasional.[77] Argumen lisan dan bukti waktu disajikan kepada Pengadilan FIA di Paris. Setelah mempertimbangkan bukti yang ada, pengadilan akhirnya memutuskan untuk merevisi hasil lomba dan memberikan kemenangan Grand Prix Brasil kepada Fisichella.[76] Pihak tim McLaren sendiri memilih untuk tidak mengajukan banding. Kemenangan ini menjadi kemenangan Grand Prix pertama bagi Fisichella selama kariernya di dalam ajang F1 dan yang pertama untuk seorang pembalap asal Italia sejak Riccardo Patrese yang berhasil memenangkan Grand Prix Jepang 1992.[86][88] Kemenangan ini juga menjadi kemenangan yang terakhir bagi tim Jordan sebagai konstruktor, sehubungan dengan penjualan dan perubahan nama tim menjadi Midland pada akhir musim 2005.[89] Sampai dengan tahun 2024, kemenangan ini menjadi kemenangan F1 yang terkini bagi perusahaan mesin Ford.[90] Sebuah upacara podium tidak resmi diadakan pada akhir pekan lomba berikutnya di San Marino, dengan Räikkönen dan Ron Dennis yang menyerahkan trofi pemenang pembalap dan konstruktor kepada Fisichella dan Eddie Jordan.[91] Tim penerus semu Jordan, yaitu Racing Point, baru meraih kemenangan lain lebih dari tujuh belas tahun kemudian pada Grand Prix Sakhir 2020 melalui Sergio Pérez.[89][92] Sebagai hasil dari perlombaan ini, Räikkönen masih memimpin klasemen sementara Kejuaraan Dunia Pembalap dengan 24 poin. Rekan setimnya, Coulthard, berada di posisi kedua dengan 15 poin, satu poin di depan Alonso yang berada di posisi ketiga. Fisichella berada di posisi keempat dengan 10 poin dan Trulli di posisi kelima dengan 9 poin.[93] Di dalam klasemen sementara Kejuaraan Dunia Konstruktor, tim McLaren berada di posisi pertama dengan 39 poin. Mereka unggul 16 poin dari tim Renault yang berada di posisi kedua. Tim Ferrari dan Williams berada masing-masing di posisi ketiga dan keempat dengan sama-sama meraih 16 poin, sementara tim Jordan berada di posisi kelima dengan 10 poin.[93] Hasil lengkapKualifikasiPembalap yang mencatatkan waktu yang paling cepat pada akhir sesi dituliskan dalam teks tebal.
LombaPembalap yang berhasil mencatatkan poin Kejuaraan Dunia dituliskan dalam teks tebal.
Klasemen sementara Kejuaraan Dunia setelah perlombaan
Catatan kaki
Referensi
Pranala luar
|