Gereja Ortodoks Rusia di Luar Rusia
Gereja Ortodoks Rusia di Luar Rusia (bahasa Rusia: Ру́сская Правосла́вная Це́рковь Заграни́цей, Russkaya Pravoslavnaya Tserkov' Zagranitsey), juga disebut Gereja Ortodoks Rusia di Luar Negeri, ROCA, atau ROCOR, adalah sebuah bagian semi-otonomi dari Gereja Ortodoks Rusia. ROCOR dibentuk sebagai sebuah yurisdiksi dari Ortodoks Timur sebagai sebuah respon menentang kebijakan Bolshevik dalam hubungannya dengan agama di Uni Soviet setelah Revolusi Rusia 1917, dan memisahkan diri dari Gereja Rusia dari Kepatriarkhan Moskow pada 1927 setelah penahanan metropolitan Sergius (Stragorodsky). Gereja Ortodoks Rusia di Luar Rusia secara resmi menandatangani Undang-Undang Komuni Kanonikal dengan Kepatriarkhan Moskow pada 17 Mei 2007, yang mengembalikan hubungan kanonikal antara gereja tersebut. Kritikus reunifikasi berpendapat bahwa masalah infiltrasi KGB dari hierarki gereja Kepatriarkhan Moskow tidak dialamatkan oleh Gereja Ortodoks Rusia.[2] Gereja tersebut memiliki sekitar 400 paroki di seluruh dunia, dan dengan sekitar 400,000 anggota.[2] 138 paroki dan 10 biara diantaranya berada di Amerika Serikat, dengan 27,700 adherent dan 9,000 gereja reguler.[1] ROCOR memiliki 13 hierarki, dan juga biara untuk biarawan dan biarawati di Amerika Serikat, Kanada, Australia, Selandia Baru, Eropa Barat dan Amerika Selatan.[3] Pembentukan dan tahun-tahun awalPada 1920, menjelang akhir Perang Saudara Rusia, setelah Tentara Rusia Putih dibawah kepemimpinan Laksamana Alexander Kolchak mengalami kekalahan dan Bolshevik menduduki Siberia, sebuah eksodus massal dari para pengungsi Rusia berpindah ke Manchuria. Lebih dari sembilan puluh ribu pengungsi bermukim di Harbin, Shanghai, Dairen, Hailar dan kota-kota kecil di sepanjang jalur Tiongkok dari Jalur Kereta Api Trans-Siberia selama tiga tahun. Beberapa diantaranya bermigrasi ke Amerika, Eropa atau Australia.[4] Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Russian Orthodox Church Outside Russia.
|