GaliasGalias (dari bahasa Portugis: Galeaça, galiasya) adalah kapal hasil pengembangan galai niaga berukuran besar,[1] dan dimaksudkan untuk menggabungkan kecepatan galai dengan kelaikan laut dan artileri galleon. Meskipun mungkin tidak pernah cukup sesuai dengan harapan penuh mereka, galias tetap elemen penting di awal angkatan laut modern untuk beberapa waktu yang cukup lama.[2] PerkembanganPerubahan dan penyesuaian bentuk kapal galai untuk kepentingan militer telah menghasilkan kapal galias yang lebih tinggi, lebih besar, dan lebih lamban daripada galai ("ringan") biasa.. Mereka memiliki sampai 32 dayung, yang masing-masing digerakkan oleh sebanyak-banyaknya 5 orang. Sebuah galias biasanya memiliki agil, kimbul, dan tiga tiang layar. Berbagai upaya telah dilakukan di Venesia untuk sedapat mungkin mempercepat laju galias, sehingga dapat bersaing dengan galai-galai biasa. Galias biasanya memiliki layar lebih banyak daripada galai-galai sejati, dan jauh lebih mematikan;[3] sebuah galai akan terperangkap tanpa daya bilamana didapati berlayar bertentangan lambung dengan sebuah galias, sama halnya bila berlayar bertentangan lambung dengan sebuah kapal barisan tempur, karena menghadapkan si penyerang pada tembakan meriamnya. Galias yang dibangun berjumlah relatif sedikit - satu kerugiannya adalah, karena lebih bergantung pada layar, posisi mereka di depan garis galai pada awal pertempuran tidak dapat dijamin. Aksi militer
Sejarah selanjutnya dan yang sebandingPada abad ke-15, sejenis galias ringan, yang disebut pergata, dibuat di negara-negara Eropa Selatan sebagai tanggapan atas meningkatnya ancaman perompakan oleh bajak laut Barbaria dengan galai-galai laju mereka yang berpangkalan di Afrika Utara. Di Laut Tengah, dengan cuacanya yang kurang berbahaya dan arah angin yang berubah-ubah, baik galias maupun galai terus dipergunakan, khususnya di Venesia dan Kesultanan Utsmaniyah, lama sesudah kapal-kapal itu tidak lagi digunakan di kawasan lain. Kelak "kapal bundar" dan galias tergantikan oleh galiung dan kapal barisan tempur yang berasal dari Eropa Atlantik. Kapal barisan tempur Venesia yang pertama dibuat pada 1660. Di Laut Utara dan kawasan timur Baltik, istilah galias digunakan untuk menyebut kapal-kapal dagang kecil mirip kapal Buis yang berburitan rata. Di Asia Tenggara Maritim, kerajaan lokal juga membuat galias, meskipun taktik yang digunakan berbeda dari Eropa. Galai dan galias Asia Tenggara biasanya dipersenjatai dengan meriam yang terpasang di haluan dan meriam putar yang dipasang di samping. Para prajurit angkatan laut Asia Tenggara biasanya bertempur dengan aksi boarding (melompat ke kapal musuh), oleh karena itu meriam putar cepat yang dipasang di samping digunakan untuk menghadapi aksi ini. Galai besar Aceh (galias) mencapai panjang 100 m dan lebarnya 17 m, memiliki 3 tiang dengan layar persegi dan layar atas, digerakkan oleh 35 dayung dan dapat membawa 700 orang. Dipersenjatai 18 meriam besar (lima buah 55-pounder di haluan, satu 25-pounder di buritan, sisanya 17 dan 18-pounder), 80 falcon dan banyak meriam putar. Kapal ini bernama "Espanto do Mundo", yang mungkin merupakan terjemahan dari kata Cakradonya (Cakra Dunia). Orang Portugis melaporkan bahwa galai-galai ini jauh lebih besar daripada segala macam kapal yang pernah dibuat di Dunia Kristen, dan bahkan kimbulnya (bagian belakangnya) memiliki tinggi menyamai kastil galiung. Dilaporkan ada total 47 buah galai semacam ini pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda.[8] Lihat jugaPranala luarMedia tentang Galias di Wikimedia Commons Referensi
|