Frits Bernhard Mewengkang
Ir. Frits Bernhard Mewengkang (lahir 28 Agustus 1935) merupakan seorang akademisi dan dosen ilmu teknik sipil di Universitas Indonesia. Ia menjabat sebagai Dekan Fakultas Teknik Universitas Indonesia dari tahun 1977 hingga 1981. Masa kecil dan pendidikanMewengkang lahir di Kota Balikpapan pada tanggal 28 Agustus 1935. Usai menyelesaikan pendidikan sekolah menengah atas, Mewengkang melanjutkan pendidikannya ke Fakulteit Pengetahuan Teknik di Universitas Indonesia Bandung. Di tengah masa studinya, pada tahun 1959 Universitas Indonesia Bandung resmi memisahkan diri dari Universitas Indonesia (UI) dan menjadi Institut Teknologi Bandung (ITB). Selama berkuliah di ITB, Mewengkang menjadi anggota dari Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia dan menjadi pimpinan regu tenis ITB ke Pekan Olahraga Mahasiswa di Medan dan Surabaya. Mewengkang lulus dari ITB pada tahun 1964 dengan gelar insinyur.[1] Selama berkarier sebagai dosen, Mewengkang tercatat mengikuti sejumlah kursus ilmiah seperti International Hydraulic Course di Universitas Teknologi Delft, International Defence Management Course di Amerika Serikat, seminar mengenai baja di Tokyo, Jepang, dan simposium pascasarjana mengenai keteknikan di markas Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) yang terletak di Paris.[1] Karier akademisMewengkang memulai kariernya sebagai dosen di Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FT UI) pada tahun 1966. Ia merupakan dosen tetap kedua di FT UI. Setelah dua tahun, Mewengkang diangkat menjadi ketua jurusan teknik sipil di fakultas tersebut. Ia berturut-turut menjabat sebagai Pembantu Dekan I dan Kepala Biro Pendidikan, kemudian sebagai Pembantu Dekan II FT UI dari tahun 1974 hingga 1976. Mewengkang kemudian diangkat menjadi Dekan FT UI dari tahun 1977 hingga 1981. Setelah bertugas di FT UI, Mewengkang diangkat menjadi Direktur Politeknik Universitas Indonesia dari tahun 1982 hingga 1983.[1] Pada akhir tahun 1980an hingga awal tahun 1990an, Mewengkang bertugas di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Belanda sebagai atase pendidikan.[2] Ia kembali ke Indonesia untuk dilantik menjadi Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi pada tanggal 1 Juli 1992, menggantikan Oetomo Djajanegara. Pada saat pelantikannya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Fuad Hassan mengumumkan bahwa sistem penerimaan mahasiswa baru akan diserahkan kepada masing-masing perguruan tinggi.[3] Riwayat organisasiMewengkang aktif dalam sejumlah organisasi di luar universitas, seperti Majelis Gereja Nazareth Rawamangun dan Wakil Ketua Perkumpulan Olahraga Maesa.[1] Kehidupan pribadiMewengkang merupakan penganut agama Kristen Protestan. Ia menikah dengan Annie Roring dan memiliki seorang putra dan seorang putri.[1] Tanda jasaReferensi
|