Elang-ular jari-pendek
Elang-ular jari-pendek (Circaetus gallicus) merupakan salah satu dari keluarga Accipitridae dan Genus Circaetus. Elang ini dapat bukan jenis burung penetap Indonesia melainkan burung migrasi DeskripsiTergolong berukuran besar dengan panjang sekitar 62 sampai 70 cm, berat tubuh jantan sekitar 1200 samapi 2000 gram dan betina sekitar 1300 sampai 2300 gram dengan rentang sayap sekitar 166–188 cm. Bulu berwarna pucat. Tubuh burung kekar, pada bagian atas berwarna coklat keabu-abuan, sedangkan pada bagian bawah berwarna putih dengan coretan gelap, tenggorokan dan bagian dada coklat. Terdapat juga garis – garis melintang yang tampak samar pada bagian perut dan empat buah garis melintang yang tampak samar pada ekor. Burung yang masih remaja berwarna lebih pucat daripada dewasa. Pada waktu burung terbang, sayap tampak lebar dan panjang, dengan garis panjang mencolok pada bagian penutup sayap dan juga bulu terbang. Warna iris matanya kuning, paruh berwarna hitam dengan sera abu-abu, dan kaki berwarna kehijauan. PenyebaranEropa Barat Daya dan Afrika barat laut utara ke Teluk Finlandia dan timur ke Danau Balkash dan Iran, subbenua India, Mongolia, dan China (Xinjiang); Lombok ke Timor; populasi barat musim dingin di zona Sahel, dan populasi timur musim dingin ke selatan ke India, Asia Tenggara, dan jarang ke Sumatera, Jawa, dan Bali[2] Elang ini pernah dijumpai disalah satu pulau bagian timur Indonesia dan terbang ke utara di atas lautan terbuka menuju Pulau Atauro. Hal ini menunjukkan bahwa elang ini dapat dengan mudah melakukan perjalanan antar pulau (Olsen dan Trost 2007). Habitat dan Kebiasaanelang ular jari pendek menghuni pinggir hutan, semak sekunder dan jarang ditemukan di hutan lebat. Di garis lintang tengah kontinental, spesies ini lebih memilih hutan dataran rendah basah yang bercampur dengan lahan berumput dan lahan basah, ia lebih suka daerah berangin yang cerah, gersang atau berpasir dengan hutan terbuka, terutama formasi tebing yang diselingi dengan area yang dibersihkan. Terbang melingkar dan meluncur dengan posisi sayap yang dibentangkan lurus dan datar. Tampak seperti burung alap-alap raksasa, sering melayang-layang diam diangkasa sambil mengepakkan sayapnya. Seringkali pada puncak yang tinggi. Bertengger di puncak pohon-pohon tinggi baik secara individu atau berpasangan MakananMemakan Verteberata yang kecil, terutama ular. Juga memakan jenis reptil seperti kadal, bunglon, tokek, belut dan juga biawak. Terkadang memakan burung juga, jenis amphibi dan mamalia kecil antara lain seperti tikus, kelinci dan tupai.[3] ReproduksiSarangnya disusun di percabangan pohon yang tidak tinggi, berukuran cukup kecil, dan tersusun daripada batang dan cabang pohon yang di sulam dengan daun dan rerumputan. Selalu membangun sarang yang baru setiap tahunnya, meskipun masih juga merawat sarang yang lama. Menghasilkan telur sebutir yang dierami sekitar 47 hari, terutama oleh burung betina. Anakan burung ini mulai belajar terbang dan meninggalkan sarangnya pada umur 60 sampai dengan 80 hari. Burung tertua yang tercatat berusia hingga 17 tahun.[3] Referensi
|