Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem
Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (disingkat menjadi Ditjen KSDAE) adalah unsur pelaksana di lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia yang bertugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan konservasi sumber daya alam dan ekosistemnya.[2]
Untuk mendukung pelaksanaan tugasnya, direktorat jenderal ini memiliki 26 unit B/BKSDA dan 48 unit B/BTN yang tersebar di seantero Indonesia.[3]
Fungsi
Untuk melaksanakan tugasnya, direktorat jenderal ini menyelenggarakan fungsi:
- perumusan kebijakan di bidang penyelenggaraan pengelolaan taman nasional, taman wisata alam, cagar alam, suaka margasatwa dan taman buru, konservasi keanekaragaman hayati spesies dan genetik, pemanfaatan jasa lingkungan, pembinaan pengelolaan ekosistem esensial dan pembinaan pengelolaan taman hutan raya;
- pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan pengelolaan taman nasional, taman wisata alam, cagar alam, suaka margasatwa dan taman buru, konservasi keanekaragaman hayati spesies dan genetik, pemanfaatan jasa lingkungan, pembinaan pengelolaan ekosistem esensial dan pembinaan pengelolaan taman hutan raya;
- penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyelenggaraan pengelolaan taman nasional, taman wisata alam, cagar alam, suaka margasatwa dan taman buru, konservasi keanekaragaman hayati spesies dan genetik, pemanfaatan jasa lingkungan, pembinaan pengelolaan ekosistem esensial dan pembinaan pengelolaan taman hutan raya;
- koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan pengelolaan taman nasional, taman wisata alam, cagar alam, suaka margasatwa dan taman buru, konservasi keanekaragaman hayati spesies dan genetik, pemanfaatan jasa lingkungan, pembinaan pengelolaan ekosistem esensial dan pembinaan pengelolaan taman hutan raya;
- pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penyelenggaraan pengelolaan taman nasional, taman wisata alam, cagar alam, suaka margasatwa dan taman buru, konservasi keanekaragaman hayati spesies dan genetik, pemanfaatan jasa lingkungan, pembinaan pengelolaan ekosistem esensial dan pembinaan pengelolaan taman hutan raya;
- pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penyelenggaraan pengelolaan taman nasional, taman wisata alam, cagar alam, suaka margasatwa dan taman buru, konservasi keanekaragaman hayati spesies dan genetik, pemanfaatan jasa lingkungan, pembinaan pengelolaan ekosistem esensial dan pembinaan pengelolaan taman hutan raya;
- pelaksanaan tugas administrasi Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem; dan
- pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Organisasi
Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem terdiri atas:[4]
- Sekretariat Direktorat Jenderal
- Bagian Program, Evaluasi, Hukum dan Kerja Sama Teknik
- Bagian Keuangan, Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana
- Direktorat Perencanaan Kawasan Konservasi
- Subdirektorat Inventarisasi dan Pemolaan Kawasan Konservasi
- Subdirektorat Penguatan Fungsi dan Pembangunan Strategis Kawasan Konservasi
- Direktorat Pengelolaan Kawasan Konservasi
- Subdirektorat Pengendalian Pengelolaan Kawasan Konservasi
- Subdirektorat Kemitraan Konservasi, Bina Daerah Penyangga, dan Bina Cinta Alam
- Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik
- Subdirektorat Pengawetan Spesies dan Genetik
- Subdirektorat Pemanfaatan Spesies dan Genetik
- Direktorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan Kawasan Konservasi
- Subdirektorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan Wisata Alam pada Kawasan Konservasi
- Subdirektorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan Air, Panas Bumi dan Karbon pada Kawasan Konservasi
- Direktorat Bina Pengelolaan dan Pemulihan Ekosistem
- Subdirektorat Pemulihan Ekosistem
Lihat pula
Referensi
Pranala luar
|
---|
| Unsur pembantu pimpinan | | |
---|
Unsur pelaksana | |
---|
Unsur pengawas | |
---|
Unsur pendukung | |
---|
|