Codex BobiensisCodex Bobiensis (k) adalah naskah Alkitab dalam bahasa Latin yang tidak lengkap. Secara khusus, merupakan contoh suatu Alkitab Vetus Latina, jenis yang digunakan dari abad ke-2 sampai diterbitkannya terjemahan Latin karya Hieronimus, "Vulgata", pada abad ke-5. Naskah yang ada memuat bagian dari Injil Markus (Markus 8 sampai Markus 16 dengan "penutup pendek", yaitu Markus 8:8–11; 8:14–16; 8:19–16:9) dan Injil Matius (Matius 1 sampai 15, yaitu Matius 1:1–3:10; 4:2–14:17; 15:20–36). Urutan bukunya mungkin: Injil Yohanes, Injil Lukas, Injil Markus, Injil Matius.[1] SejarahBerasal dari Afrika Utara, dan bertarikh abad ke-4 atau ke-5. Kemudian dibawa ke biara di Bobbio, Italia utara. Secara tradisional dianggap milik St. Columban, yang meninggal di biara yang didirikannya tersebut pada tahun 615.[1] Sekarang disimpan di perpustakaan nasional di Turin, Italia. Ciri tulisanPara peneliti, membandingkan Codex Bobiensis dengan kutipan dari terbitan Cyprian dari abad ke-3, berpikir bahwa naskah ini merupakan salah satu halaman dari Alkitab yang biasa digunakan oleh Cyprian ketika menjadi uskup di Carthage. Penelitian paleografik menentukan bahwa naskah merupakan salinan tulisan papirus dari abad ke-2. Naskah bahasa Latin dari codex ini merupakan jenis teks Western dalam resensi Afra. Ciri naskahPada Matius 8:12 terdapat ἐξελεύσονται (akan keluar) bukannya ἐκβληθήσονται (akan dibuang/dilemparkan). Varian ini hanya didukung oleh dua naskah Yunani Codex Sinaiticus, Codex Climaci Rescriptus, dan oleh syrc, s, p, pal, arm, Diatessaron.[2] Pada Markus 16:3 terdapat tulisan yang tidak lazim:
Bruce Metzger menerjemahkan sebagai berikut dalam bahasa Inggris:
Terjemahan bahasa Indonesia:
Codex Bobiensis adalah satu-satunya salinan yang diketahui memiliki tambahan "penutup pendek" atau "akhiran pendek Injil Markus" pada Markus 16:9, tetapi tidak memiliki "penutup panjang" sampai Markus 16:20 yang ada pada kebanyakan naskah kuno, dan merupakan ciri indikatif jenis teks Bizantin. Jadi merupakan satu-satunya contoh "penutup pendek" yang langsung ditambahkan setelah Markus 16:8.[5]
Codex Bobiensis mendorong spekulasi bahwa Injil Markus asalnya ditulis dalam bahasa Latin bukan dalam bahasa Yunani. Merupakan salah satu contoh tertua Injil Markus dan Markus dikabarkan pergi ke Afrika (terutama Aleksandria) setelah menulis Injilnya (kemungkinan di Roma). Lihat pulaReferensi
Pustaka tambahan
Pranala luar |