Children Who Chase Lost Voices
Children Who Chase Lost Voices (Jepang: 星を追う子ども , Hepburn: Hoshi o Ou Kodomo, harfiah: "Anak-anak yang Mengejar Suara yang Hilang") adalah sebuah film animasi Jepang produksi tahun 2011 bertema petualangan fantasi untuk remaja yang ditulis dan disutradarai oleh Makoto Shinkai dan diproduksi oleh CoMix Wave Films.[1][2] Perancangan tokoh dalam film ini dikerjakan oleh Takayo Nishimura dan penggubahan musik dibuat oleh Tenmon. Pengarah seni animasi dilakukan Tanji Takumi.[2] Children Who Chase Lost Voices didistribusikan oleh Sentai Filmworks dan dirilis di Jepang pada 7 Mei 2011. Children Who Chase Lost Voices juga disiarkan di Toonami pada 5 November 2016, yang menjadikannya sebagai film animasi jepang pertama sejak 2014 yang disiarkan di Toonami, pekerjaan pertama Makoto Shinkai yang disiarkan di Toonami dan judul ketiga dari Sentai Filmworks yang disiarkan di Toonami.[3] Film ini berhasil mendapat enam nominasi dari beberapa ajang ternama serta memenangkan Tokyo Anime Award 2012 atas Best Art Direction oleh Takumi Tanji.[4] AlurAsuna Watase adalah siswi sekolah menengah. Ayahnya meninggal ketika ia masih muda, dan ibunya bekerja dengan sif panjang sebagai seorang perawat. Meskipun menjadi siswa yang unggul di sekolahnya dan pandai dalam melakukan tugas-tugas rumah tangga, ia masih mempunyai waktu untuk datang ke tempat persembunyian rahasianya di puncak bukit, dan menggunakan kristal unik yang ditinggalkan ayahnya untuk mendengarkan stasiun radio. Dia kemudian mendengarkan melodi aneh yang selalu bersamanya, dekat dengan hatinya. Hidupnya berubah ketika dia bertemu dengan makhluk seperti beruang, lalu ia diselamatkan oleh seorang bishonen bernama Shun, yang menggunakan jenis kristal yang sama dengan yang digunakan Asuna. Shun mengungkapkan baik dirinya maupun sejenis beruang tersebut bukan berasai dari bumi, namun sebaliknya berasal dai Agartha, dunia bawah tanah tempat ladang subur bermekaran dan tempat monster agung berkeliaran. Mereka menghabiskan waktu bersama namun sebentar saja, Shun kemudian meninggal dunia, membuat Asuna merasa rindu padanya. Tidak lama sebelum itu seorang guru pengganti di sekolahnya, Ryuuji Morisaki, membahas legenda Izanagi dan Izanami di kelas yang menarik minat Asuna. Dia mengunjunginya di hari itu untuk belajar lebih banyak, yang pada akhirnya Ryuuji setuju untuk menemani Asuna dalam perjalannya ke Agartha.[5][6] Tokoh
Referensi
Pranala luar
|