Chantiers de l'Atlantique adalah sebuah galangan kapal yang terletak di Saint-Nazaire, Prancis. Galangan kapal ini adalah salah satu galangan kapal terbesar di dunia yang mampu membuat berbagai macam kapal, mulai dari kapal niaga, kapal perang, hingga kapal penumpang. Galangan kapal ini terletak di dekat Nantes, di pertemuan antara Sungai Loire dan Samudera Atlantik, sehingga membuat pergerakan kapal dari dan ke galangan kapal ini lebih mudah.
Galangan kapal ini dimiliki oleh Alstom mulai tahun 1976, dengan nama Alstom-Atlantique, dan kemudian menjadi bagian dari Aker Yards, saat Aker Group mengakusisi bisnis kelautan milik Alstom pada tahun 2006.[2][3] Pada tahun 2008, STX Corporation asal Korea Selatan mengakuisisi Aker Yards, sehingga galangan kapal ini menjadi bagian dari STX Europe (hasil perubahan nama dari Aker Yards).[4]
Pasca STX Corporation bangkrut, galangan kapal ini diakuisisi oleh pemerintah Prancis dan namanya kembali diubah menjadi Chantiers de l'Atlantique.
Galangan kapal tersebut diubah namanya menjadi seperti sekarang pada tahun 1955 melalui penggabungan antara Ateliers et Chantiers de la Loire dan Ateliers et Chantiers de Penhoët. Pada tahun 1961, galangan kapal ini membuat kapal samudera transatlantik France, kapal penumpang terpanjang di dunia.[5] Pasca pembuatan kapal Compagnie Générale Transatlantique terakhir dan penutupan Terusan Suez, galangan kapal ini mulai membuat kapal tanker besar, seperti Batillus, Bellamya, Pierre Guillaumat, dan Prairial. Dok kering baru kemudian dibangun untuk memungkinkan pembuatan kapal tanker dengan berat lebih dari satu juta ton, tetapi dok kering tersebut tetap jarang dipakai, kecuali untuk pembuatan Gastor dan Nestor pada tahun 1975–1976 dan pembuatan Queen Mary 2 untuk Cunard.
Pada tanggal 4 Januari 2006, Aker Yards membeli divisi kelautan dari Alstom, yang meliputi galangan kapal Chantiers de l'Atlantique.[2][3] Pada bulan Maret 2007, Aker ASA mendivestasi sahamnya di Aker Yards. Pada bulan Oktober 2007, STX Corporation resmi mengakusisi 39,2% saham Aker Yards. Pada tanggal 3 November 2008, STX Corporation telah menguasai mayoritas saham Aker Yards, sehingga nama Aker Yards kemudian diubah menjadi STX Europe.[4] Pada tahun yang sama, pemerintah Prancis juga membeli 33,34% saham STX Europe.[8]
Pasca STX Corporation bangkrut pada tahun 2016, STX France ditawarkan untuk dijual, dan Fincantieri asal Italia pun menunjukkan ketertarikannya untuk mengakusisi STX France.[butuh rujukan]
Pada bulan September 2017, setelah negosiasi yang sulit dan nasionalisasi sesaat oleh pemerintah Prancis, Fincantieri resmi mengakuisisi 50% saham STX France, sementara sisanya dipegang oleh Naval Group dan pemerintah Prancis. Sebulan kemudian, diumumkan bahwa nama galangan kapal Saint-Nazaire akan dikembalikan menjadi Chantiers de l'Atlantique.[9]
Pada tahun 2022, sebuah derek baru mulai dioperasikan saat pembuatan Celebrity Ascent, menggantikan derek lama yang telah dioperasikan sejak tahun 1967.[10]
Terbakar dan terbalik di dok pada tahun 1942, dibesituakan pada tahun 1948
Kapal terbesar di dunia hingga hadirnya Queen Elizabeth milik Cunard, memegang Blue Riband. Terbalik di Pelabuhan New York, 1942. Dibesituakan di New Jersey, 1946.
Bekas kapal penumpang yang dibuat pada tahun 1962, diintegrasikan sebagai bagian dari Sea World, sebuah kompleks serbaguna di Shenzhen, China sejak tahun 1983.
Kapal samudera terbesar, terlebar, tertinggi, dan terpanjang saat diluncurkan. Saat ini menjadi satu-satunya kapal yang rutin melayani pelayaran transatlantik.
MV Gastor dan MV Nestor - Dua unit kapal pengangkut LNG yang dibuat mulai tahun 1975 hingga 1977 untuk NSU (kemudian Nedlloyd) dan Ocean Group (kemudian dimiliki oleh Bonny Gas Transport). Dok kering besar, yang kemudian digunakan untuk membuat Queen Mary 2, khusus dibangun untuk membuat kapal tanker besar pada dekade 1970-an. Dok kering tersebut tidak pernah digunakan lagi hingga Queen Mary 2 mulai dibuat.[butuh rujukan]
MV Bretagne - Kapal Brittany Ferries yang beroperasi di rute Portsmouth - St Malo, diluncurkan pada tahun 1989.
KOGO - Diselesaikan oleh Alstom pada bulan Mei 2006. Yacht ini dulu dimiliki oleh Mansour Ojjeh, yang juga memegang sebagian saham tim McLaren Formula One. KOGO pernah digunakan oleh Lewis Hamilton. Yacht ini dilengkapi dengan gym dan Jacuzzi.