Cak Yudho Bakiak
KarierTidak banyak diketahui tentang masa kecilnya, Yudho Prasetyo lahir di Dusun Jurug, Desa Selopuro, Kecamatan Pitu, Ngawi. Disanalah pula ia bertemu dengan guru besarnya yaitu Kirun, yang mana pada saat itu Kirun mulai tau bakatnya saat ia tampil dalam pagelaran kethoprak di daerahnya. Ayah Cak Yudho adalah seorang pensiunan polisi dan juga pemain kethoprak tobong yang kebetulan juga rekan Kirun.[1] Setelah itu dirinya diajak oleh Kirun untuk belajar dan menimba ilmu kesenian di Depot Seni Kirun Cs yang bermarkas di Madiun.[2] Saat menimba ilmu disana sekira tahun 2008 ia sering diajak pentas oleh Kirun di berbagai daerah sekitar Madiun, bahkan sampai ke luar negeri. Di padepokan ia bertemu dengan Cak Percil yang kemudian keduanya menjadi salah satu siswa kesayangan Abah Kirun. Hingga keduanya berhasil menggantikan peran Bagiyo dan Kolik yang sudah wafat. Nama Bakiak sendiri adalah nama yang didapat saat ia mengisi program acara BAKIAK yang tayang di JTV sekitar tahun 2010. Sepeninggal Kolik dan Bagiyo yang merupakan legenda lawak di Jawa Timur, Cak Yudho Bakiak dan Cak Percil harus bisa mempertahankan lawakan-lawakan khas Jawa Timuran yang sudah dipopulerkan oleh seniornya. Saat itu Kirun yang merupakan pimpinan di kelompok seni Depot Seni Kirun mengganti nama kelompoknya menjadi Padepokan Seni Kirun. Disanalah Cak Yudho berhasil mengembangkan karier lawaknya.Setelah kurang lebih 9 tahun dirinya belajar di padepokan, ia menyusul sahabatnya Cak Percil keluar dari padepokan yang membesarkan namanya dan akhirnya lebih memilih untuk berkarier sendiri. Bersama sang sahabat, Cak Yudho Bakiak mulai manggung bersama Cak Percil yang tergabung dalam Duo Peye yang merupakan akronim dari Percil-Yudho, mereka tergabung dalam management Guyon Maton pimpinan Cak Percil yang bermarkas di Tulungagung dan Blitar. Lewat gaya khasnya saat Ndagel atau Mbanyol, keduanya kebanjiran Job atau Tanggapan dari kampung ke kampung, kota ke kota bahkan hingga ke luar negeri. Bahkan keduanya juga memiliki penggemar yang mendeklarasikan diri sebagai Peye Mania. Penggemarnya tersebar di berbagai daerah di Jawa Timur, Lampung, Kalimantan bahkan hingga ke luar negeri. Hingga pada akhirnya dirinya memutuskan untuk mengundurkan diri dari GM Record dan berpisah dengan Cak Percil, serta lebih memilih untuk membuat manajemen sendiri yang ia beri nama Bakiak Management. Selain melawak ia juga sering mengisi di beberapa acara tausiyah di daerahnya. Pada Bulan Februari 2018, Keduanya tersandung masalah penyalah gunaan dokumen Visa yang membuat mereka ditahan selama 6 minggu di penjara Lai Chi Kok di hong kong. Berkat keejasama dari berbagai pihak serta do'a dari keluarga dan penggemarnya, akhirnya mereka berdua dibebaskan[3][4][5] Prestasi
Pranala luarReferensi
|